bab 3

240 19 1
                                    

Hari telah berlalu setelah pasca  kejadian di club malam sekitar dua minggu yang lalu, akan tetapi perkataan gadis itu masih melekat kuat di ingatan Kim bum. Tak habis pikir dengan perkataan si gadis yang dengan gamblang mengungkapkan siapa dirinya ke sembarang orang. Bagaimana jika ada orang lain yang mendengar bisa bahaya hidupnya pikir kimbum.

"Dasar bodoh" gumam nya pelan kemudian terkekeh jika teringat kelakuan so Eun.

"Siapa yang bodoh, bum" ujar seorang pria paruh baya, hal itu cukup membuat kimbum kaget akan kehadirannya yang tiba-tiba.

"Ayah, ibu kalian datang." Ujar kimbum bangkit menghampiri kedua orang tua memeluknya bergantian dan mengajak duduk di sofa yang tersedia.

"Tentu saja, kenapa kau tidak senang dengan kedatangan kami kemari." Giliran sang ibu yang menjawab.

"Bukan begitu, ibu" jawab kimbum tak terima akan tuduhan ibunya.

"Terus apa." Balas sang ibu lagi.

"Sudah-sudah kenapa jadi marah-marah begini, siapa yang tadi merengek untuk kesini karna rindu putra nya yang sudah hampir 5 bulan tidak pulang ke rumah." Sang ayah menegur istrinya dengan di bumbui sindirian untuk sang putra.

" Maaf ayah, jujur aku sibuk akhir-akhir ini jadi tidak sempat pulang."  Jawab kimbum, dia merasakan sindiran yang dilayangkan sang ayah untuk dirinya.

"Selalu saja sibuk yang di jadikan alasan." gerutu sang ibu.

"Terserah ibu saja, bagaimana mau berasumsi." Pasrah kimbum

"So hee bagaimana bum, sudah ada perubahan." Tanya sang ayah

Ini pertanyaan yang membuat Kim bum malas dan yang selalu ia hindari jika menyangkut Han so hee.

"Masih sama yah, tidak ada perubahan." Jujur kimbum

"Pokoknya ibu tidak mau tau ya, kau harus menerima so hee, bibit bebet bobot nya sudah cocok untukmu, kim bum." Omel sang ibu

"Sudahlah bu, berhenti menjodoh-jodohkan ku dengan dia, aku tidak suka padanya." Jawab kimbum

"Tidak akan pernah titik." Ibu Kim bum juga tidak mau kalah.

"Ibu, dia tidak sebaik yang ibu kira."

"Jangan berbohong kimbum, kau tidak suka padanya bukan berarti kau bisa menjelek-jelekan nya di depan ibu, sungguh tidak akan mempan." Sungut ibu Kimbum

"Aku tidak menjelek-jelekan nya ibu, aku bicara yang sebenarnya." Desah kimbum frustasi jika sudah berdebat dengan wanita yang paling dia sayangi itu.

"Mau menyangkal lagi, dengar-"

"Sudahlah, kenapa kalian harus bertengkar." lerai sang suami dan hanya bisa geleng-geleng kepala menghadapi sikap istri dan putranya.

"Baiklah kimbum dengarkan ibu baik-baik, kau bisa saja menolak so hee tapi dengan catatan kau harus bisa mencari pasangan sendiri yang sesuai dengan apa yang ibu maksud,  tanpa ibu jelaskan lagi kau harusnya sudah paham dengan kemampuan otak cerdas mu itu." Cetus sang ibu

"Kenapa bisa begitu, ini tidak adil ibu." Protes kimbum

"Turuti saja kemauan ibumu bum, jika kau memang menolak untuk  di jodohkan dengan Han so hee." Timpal sang ayah menimpali.

Kimbum bergeming dengan berbagai pikiran, sebenarnya dia lega bisa terlepas perjodohan dengan Han so hee, akan tetapi terlepas itu semua syarat yang di berikan ibunya juga membebani pikirannya.
Dan tak berapa lama suara ketukan pintu terdengar.

Tok tok tok

Ahn Tae wan masuk dan terkejut, begitu melihat orang tua kimbum.

"Astaga, paman sang Joong, bibi Eun Kyung, lama tidak bertemu." Ungkap tae hwan berjalan menghampiri pasangan suami istri itu dan di sambut hangat pelukan singkat dari ayah dan ibu Kimbum.

Finfolk Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang