#18 Arga pov;

78 12 0
                                    

"Apa kau sudah memberikan berkas itu pada Jinyoung?"

Seseorang berkata di seberang telepon.

"Aku akan memberikannya, sabarlah, aku sedang ada urusan, dan berhentilah menelfonku"

Dia mematikan sambungan sepihak, raut mukanya terlihat kesal.

"Ck, dasar si tua Bangka, bawel sekali"

Lelaki itu berjalan melewati sebuah lorong, dan berhenti tepat didepan pintu bercat coklat, karena mendengar sebuah suara dari dalam sana.

Dia pun lantas menempelkan telinganya ke daun pintu.

"Kau yakin? Bagaimana kalau isinya bukan seperti yang kita harapkan"

"Memang kau pikir isinya apa? Jika ruangannya saja tersembunyi, pasti isinya bukan main-main"

"Bagaimana kalau itu hanya ruangan kosong belaka? Bukan kenaikan pangkat yang kita dapatkan, melainkan cemoohan dari anggota kepolisian yang lain"

"Kau percaya padaku bukan? Ruangan itu tersembunyi, pasti isinya sangat waw, jika bukan senjata yang mereka sembunyikan, pasti sesuatu yang lebih dari itu, harta negara misalnya?"

"Kau pikir agen YG adalah mafia?"

"Bisa saja, mafia berkedok TNI, we never know"

Cklek~

2 pria itu sontak menoleh kearah pintu yang baru saja dibuka.

"Ck, mau apa kau kesini?"

"Kalian sedang membicarakan apa?"

"Kau tidak perlu tahu"

"Hei kawan, aku tentu saja harus tahu" lelaki itu mengambil kursi, dan memilih duduk disamping 2 lelaki lainnya

"Baiklah, karena kau Arga teman kami, kami akan memberitahumu–" kedua lelaki itu menggeser kursinya lebih dekat dengan Arga

"Kami sedang membicarakan salah satu ruangan di gedung agen YG"

"Memangnya ada apa dengan ruangan itu?" Tanya Arga

Ngomong-ngomong, dia sekarang berada di kantor polisi, dan ya...dia sedang mengobrol dengan 2 anggota polisi.

"Ruangan itu misterius"

"Maksudmu?"

"Ya, seperti yang kau tahu, agen YG mempunyai satu ruangan yang sangat tertutup dan tak boleh dibuka, bahkan para polisi pun tak diizinkan masuk"

"Memangnya kenapa?"

"Huh, maksudku, apa kau tidak curiga, jika mereka menyembunyikan senjata yang dikirim untuk para polisi? Atau menyembunyikan harta negara yang seharusnya untuk warga?"

Arga sedikit terkejut.

"Aku penasaran dengan ruangan itu, jika benar isinya adalah senjata atau uang negara, dan kalau kita berhasil mengetahui dan memberitahukan nya pada presiden, kan lumayan, kita akan naik pangkat"

Arga terlihat berfikir.

"Kau mau naik pangkat juga tidak?"

Tentu, itu yang ada dipikiran Arga, selama ini dia ingin naik pangkat, namun pemimpin Lee seolah tutup telinga dengan itu.

Itu tawaran yang menggiurkan.

"Mau" jawab Arga singkat

"Maka bantulah kami"

"Bantu apa?"

"Bantu, agar pemimpin Yang dan anak buahnya tim T-215, untuk keluar dari sana, agar memudahkan kita membuka ruangan itu, sisa anak buahnya, bisa aku bereskan, bagaimana?"

Zombie Fight || Big3Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang