#16

95 18 2
                                    

Zombie-zombie itu mulai bertumpuk kembali, sehingga kini berhasil meraih kakiku, tidak, tidak, tidak, aku harus cepat.

"Oke, sekarang, YAAAAAAKKKK"

aku berteriak lagi, aku berhasil melepaskan cengkraman tangan zombie di kakiku, sedikit demi sedikit kakiku mulai memanjat, sesekali aku harus menendang beberapa zombie yang mencoba menggigit

"Sedikii...it, laa.....gi–"

"YAAAAAAA, akhirnya"

Aku berhasil memanjat, duduk sebentar, lalu tanpa menunggu lagi segera melompat turun, aku selamat

Brugh~ kakiku menapak

Akupun berjalan sedikit lambat, karena kakiku masih sakit, aku juga tak memakai sepatu sebelah

Brughh~

Langkah kakiku terhenti.

Brughh~

baiklah, ini ronde 2 aku yakin, dengan mengeratkan peganganku kepada sebilah besi di tangan, aku berbalik badan dengan hati-hati

Goarrwrrrwrrrrhhh~

1 zombie berlari kearahku, dan aku segera melayangkan pukulan besi ku kepada kepalanya

dia tumbang, namun kembali berdiri dan menyerang

Goarrwhh~

aku kembali berteriak lagi, lalu kupukul lagi tepat dibagian kepala, dia tumbang, tanpa menunggu dia kembali bangun, aku segera menancapkan besi kepada kepalanya, tepat diarah otaknya

Kkkekk~

1 zombie berhasil ku tumbangkan kembali

ingat Asahi, 1 lagi

"AAAAAAA"

zombie itu menghantamku saat aku belum memasang aba-aba, bagaimana ini, sekarang wajah dia hanya terpaut 10 cm dari wajahku, dia menindihku, dan aku hanya menahan mulut dia menggunakan besi yang kupegang

Warrwwr ~ wraaarw

a...yo, asahi, k-kau harus kuat

zombie itu sangat agresif, tenaganya jauh berbeda dengan tenagaku, aku tidak kuat lagi, siapapun tolong aku

saat aku mencoba menyiapkan tenaga untuk mendorong zombie kemudian berdiri, aku sedikit lengah

"AAARGHH"

zombie itu berhasil menggigit bahuku

saat sudah digigit, tenaga ku baru kembali, bahuku sakit, sakit sekali, saat itulah, aku mengerahkan seluruh tenagaku untuk mendorong zombie itu

berhasil...aku akhirnya berdiri, kakiku sedikit goyah, tanganku lemas, zombie itu terdorong, namun dia kembali berdiri dan berlari hendak menyerangku kembali

namun aku tak akan lengah untuk kedua kalinya, saat dia mendekat, aku langsung menusuk kepalanya, telat diarah otaknya

"YAAAAKKKK, ZOMBIE BRENGSEK"

aku berhasil menusuk kepalanya, zombie itu akhirnya mati

Kkeekk ~ kkek

Aku segera menjatuhkan sebilah besi itu, jatuh bersama zombienya, begitu pula aku yang akhirnya terduduk tak jauh dari tempat kedua zombie itu tumbang

aku bersumpah, saat ini, aku...Asahi...yang mengakui tak pernah menangis, kini menyerah, air mataku turun tanpa perintah

aku terduduk, memegang bahu, basah....itu yang tanganku rasakan, saat kulihat tanganku, itu darah...mengucur, banyak sekali

Zombie Fight || Big3Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang