#3

336 50 15
                                    

                                   .
                                   .
                                   .
                                   .
                                   .
                                   .

Jika boleh jujur, jiwa Jihoon maupun Hyunsuk masih melayang-layang saat ini. Seolah mereka tidak sedang dalam keadaan sadar dalam menghadapi realita saat ini.

Mereka masihlah bingung dengan apa yang mereka hadapi saat ini.

Monster?

Mayat hidup?

Zombie?

Mereka pikir itu hanya ada di film saja. Bagaimana mungkin kini mereka menghadapi makhluk itu langsung, dalam keadaan tidak siap, dan dalam berbagai tekanan yang mereka hadapi.

Dan sebenarnya, Jihoon juga masih agak sedikit kesal kepada Hyunsuk. Bagaimana mungkin dia menyuruh teman-teman nya meninggalkan mereka disini? Ditengah puluhan zombie, yang demi Tuhan! Bagaimana cara menghadapinya dengan hanya 2 senapan saja?

"BANG AWAS!" teriak Jihoon

Hyunsuk yang mendengar teriakan nyaring Jihoon dengan sigap melihat ke belakang dan menembak satu zombie yang melompat ke arahnya.

Mereka was-was, takut kehabisan peluru yang sedari tadi masih terus ditembakkan. Sementara lutut mereka sudah tidak kuat diajak bekerja sama untuk terus berlari.

Saat hendak ingin berlari ke arah Hyunsuk, tiba-tiba kaki Jihoon tersandung dan keram. Hyunsuk yang menyadari keadaan Jihoon lantas segera berlari menghampiri Jihoon yang terduduk sambil menggeram kesakitan.

Jihoon sudah mempunyai firasat bahwa mereka akan mati saat itu juga, akibat serangan para zombie yang mulai berlari mendekat, dan peluru mereka yang hampir habis tak tersisa.

Jihoon yang tidak mau jika hyunsuk mati bersamanya, bersikeras menyuruh hyunsuk agar meninggalkannya sendiri. Jihoon pikir, tidak apa lah. Toh! Tadi juga sebenarnya mungkin dia akan mati disini sendiri jika Hyunsuk tak menghampirinya untuk membantu.

Hyunsuk yang berjanji kepada komandan Bobby akan menjadi pemimpin yang baik, yang akan menjaga seluruh anggotanya dari bahaya apapun, lantas tidak akan meninggalkan Jihoon begitu saja. Apalagi dengan keadaannya yang menahan sakit, sembari diambang-ambangi rasa takut pada zombie yang jumlahnya tidak sedikit.

Dengan sekuat tenaga, Hyunsuk mulai menarik...tidak! Menyeret tubuh jihoon kuat-kuat ke tempat yang sekiranya lebih aman. Dirasa tidak kuat lagi menyeret Jihoon yang sepertinya pasrah pasrah saja diperlakukan seperti itu, Hyunsuk segera memeluk Jihoon dengan erat.
Jihoon mungkin hampir sesak nafas karena pelukan erat itu.

"Tuhan, selamatkan lah kami berdua, selamatkan lah kami... kami masih ingin menerima gaji bulanan untuk membantu kucing dan anjing jalanan yang kelaparan..." Gumam Hyunsuk sementara Jihoon hanya geleng-geleng kepala tak habis fikir

Tiba-tiba, ada seseorang yang melemparkan sebuah bom asap ke sekeliling Jihoon dan Hyunsuk.

Sontak Hyunsuk dan Jihoon terkejut dan berusaha menahan suara batuk mereka akibat menghirup asap. Mereka lantas menatap ke sekeliling mereka yang sudah dipenuhi asap sehingga para zombie hanya bisa menggeram karena tak menemukan mangsa mereka.

Hyunsuk melihat sekilas mata, ada dua orang yang berlari di balik asap itu, Hyunsuk tidak tahu apakah itu zombie atau manusia. Sepertinya zombie!

Tak menyia-nyiakan kesempatan Hyunsuk mulai membantu jihoon untuk berdiri. Walau dengan menahan sakit, Jihoon berhasil berdiri dan mengalungkan tangan kirinya di leher Hyunsuk.

Zombie Fight || Big3Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang