Zombie Fight || Big3

#9

Bertarung atau mati
Tidak!! Bertarung atau menyelamatkan diri.
.

"it's time for all secrets to be revealed "

.

.

.

.

Sungchan memasukan kembali suratnya ke dalam amplop.

"Akhirnya satu kebenaran terungkap" -Shotaro

"Kita harus cepat-cepat memberitahu bang mark" -sungchan

"Yasudah, percepat laju mobilnya" -Shotaro

Sementara caca hanya diam semenjak surat itu dibacakan oleh sungchan.

~~~

"Ayok teman-teman habisi mereka" -bangchan

Mereka tak punya waktu meskipun itu hanya untuk melepas rasa lelah, mereka semua mulai kelelahan, keringat mulai membasahi tubuh mereka.

Tenaga mulai berpamitan untuk pergi, nafas mulai tak dapat dikontrol, kaki mulai mati rasa, tangan mereka pun mulai lelah untuk setidaknya menembak satu zombie.

Sudah 1 jam mereka bertarung dengan zombie yang jumlahnya tak sedikit itu, 1 jam mereka mencoba bertahan hidup, demi mendapat vaksin beserta senjata di dalam truk itu.

~~~

Sementara itu, yang terjadi pada junkyu adalah, saat ini dia sudah sampai di gedung agen nya yaitu agen YG, dia mulai masuk ke dalam gedung, dan menuju ruangan komandan yanto.

Beberapa saat kemudian, sampailah dia di ruangannya, namun junkyu heran, dia tak menemukan komandannya di sana, padahal tadi komandan yanto menyuruhnya untuk menemuinya di gedung.

Seper second kemudian, junkyu melihat sepucuk surat di atas meja sang komandan, diapun mengambil surat itu lalu membacanya.

Isi suratnya adalah :

Junkyu

Saya menulis surat ini karena mendadak sekali ponsel saya tak bisa digunakan, saya hendak menghubungi kamu agar jangan datang ke sini, melainkan berganti lokasi menjadi di gedung agen SM, karena disana peralatannya lebih canggih, dan juga ruangan laboratorium nya lumayan besar, saya harap setelah kamu membaca surat ini, kamu segera datang ke gedung agen SM, karena kita tidak punya banyak waktu...

"Mereka ada di gedung SM?"

Junkyu pun bergegas untuk segera menuju gedung yang dimaksud sang komandan, namun langkahnya terhenti di depan sebuah pintu bertuliskan T-215, junkyu terdiam di hadapan ruangan itu, junkyu ingin masuk, namun dia terlihat ragu-ragu.

Karena ini hari terakhirnya, dia pun mulai memutar gagang pintu itu, dan masuk.

Ruangan yang masih terasa sama seperti dulu, ruangan yang bisa disebut basecamp mereka, ruangan yang hangat dan penuh akan canda tawa, dan satu-satunya ruangan yang masih rapi dan tak bernoda di gedung itu.