Hari ini sampai minggu aku akan update 2× ya ges. Untuk merayakan akhir dari ramadhan ☺. Pada senang kan lu😏
_________________________________________
Xavier: aku senang sekali bisa bercinta dengan mu
Natan: agghhh...k-kau memangghhhh... B-bajinganhhh...
Xavier:shhhttt.....memaksakan untuk berbicara saat sedang melakukan nya, itu tidak baik. Tergantung diri nya bisa menahan sakit atau tidak
Natan: s-sekarang...... Lebihh.... Baik....kau lepas kan aku!
Xavier: untuk apa? Aku sudah susah payah mengambil mu dari sialan itu lho!
Natan: sial -batin-
Xavier sedikit mempercepat tempo nya.
Hingga Natan merasakan tubuh nya lebih sakit dibandingkan sebelumnyaNatan: biada-.....ghhhh.....tubuhhh ku...sangat sa-sakit
Setelah dia mengucap kan itu, mata Natan mulai tertutup dan tak sadarkan diri
Xavier: hei! Hei!, bangun lah sayang. Sial! Dia pingsan. Apa aku terlalu kasar?
Aamon pov
(Aamon yang baru menyelesaikan pekerjaannya, kini dia mulai mencari Natan di seluruh penjuru kantor)
Sial! Dimana dia, apa dia kabur lagi? Jika benar. Akan kubuat dia lumpuh selama 2 bulan
(Aamon terus mencari dan memanggil nama Natan)
Natan! Natan! Kamu dimana!
(Saat Aamon sedang mencari natan, Aamon bertemu dengan salah satu karyawan nya yaitu dyrott)
Dyrott!
Dyrott: ada apa pak memanggil saya?
Apa Natan bersama mu?
Dyrott: tidak, terakhir kali aku bersama nya sebelum jam makan siang. Bukan nya Natan bersama bapak ya?
Tidak, dia mengatakan pada ku. Bahwa dia ingin pergi, tapi dia tak mengatakan nya dia ingin kemana.
Dyrott: ohh! Apa jangan jangan dia pergi ke tempat lain
Tidak mungkin.
Dyrott: kalau begitu..... Mari kita cek CCTV di kantor ini
Hm... Baiklah
(Akhir nya dyrott dan Aamon pergi ke ruang pemantau / CCTV. Untuk melihat rekaman kemana Natan pergi. Setelah tiba, mereka cek satu per satu CCTV dan akhirnya menemukan Natan pergi kemana)
Dyrott: siapa pria yang berpakaian serba hitam seperti itu?
Ck! Sialan. Sudah ku duga ini akan terjadi jika Natan pergi tanpa ku
Dyrott: maksud bapak?
Ya...ada satu pria yang tergila gila dengan natan. Pria itu bernama "Xavier", sebenarnya dia menyukai natan sejak pertama masuk kampus **** itu
Dyrott: stalker?
Bisa dibilang begitu
Dyrott: apa pria serba hitam itu adalah orang yang tergila gila pada Natan?
Hm....malam ini aku akan menyuruh orang kepercayaan ku untuk mengambil Natan dari nya
Dyrott: semoga berhasil pak
Ya sudah, mending kamu pulang dan mandi. Sekarang sudah sore, jika pulang terlalu malam nanti kamu bisa sakit. Aku tak ingin kehilangan satu karyawan ku yang ku percayai
Dyrott: Terima kasih telah mengkhawatirkan ku. Aku keluar dulu pak, selamat sore. Permisi
(Dyrott membungkukkan badannya dan pergi berjalan keluar ruangan pemantauan)
Sebaiknya aku pulang juga
(Aamon juga keluar dari ruang pemantau itu dan pergi berjalan menuju parkiran)
Pov end
Sementara di tempat Natan
Xavier duduk di sofa dan melihat ke arah jendela, yang sedang menelfon seseorang
"??:bagaimana dengan imbalan nya tuan"
"Xavier: tenang saja, besok akan ku kasih"
"??: aku menunggu nya"
"Xavier: baiklah"
Tut..... Tut.... Tut
Xavier mematikan telfon nya dengan seseorang itu dan menyandarkan tubuh nya pada sofa
Xavier: huuufff......sekarang Natan sudah di tangan ku. Apa yang akan bajingan itu lakukan selanjutnya. Apa mungkin dia melapor ke pihak yang berwajib, apa mungkin dia datang kesini sendirian?
Natan pov
(Natan yang mulai membuka matanya perlahan dan melihat sekeliling)
Agh! Kepala ku sakit sekali. Ini dimana ya?
(Ucap nya sambil bertanya tanya dengan memegangi kepala nya yang pusing)
Ternyata aku berada di rumah sialan itu
(Natan mulai berdiri dan beranjak dari kasur, berjalan menuju pintu untuk keluar dari ruangan itu)
Kepala ku terlalu sakit untuk berjalan dan melihat dengan stabil -batin-
Saat Natan membuka pintu kamar, dia melihat Xavier yang sedang mengamati pemandangan indah di balik jendela
Pov end
Natan yang melihat, langsung menggunakan kesempatan itu untuk kabur dari rumah Xavier
Natan: kesempatan ku untuk kabur -batin-
Saat ingin melangkah menuju pintu utama rumah. Tiba tiba-
KAMU SEDANG MEMBACA
Aamon x natan [18+]
Romancebuat yang belum cukup umur, dilarang untuk membaca nya. tapi kalo masih ngeyel, hilang kepolosan lu. jangan salah kan saya jika lu menyesal. Tidak bermaksud meleceh kan tokoh atau pun pemeran nya. Cerita ini hanya sebagai hiburan. Jadi tolong di me...