"Jung Jeno"
Jeno yang tengah melangkah dari gedung basement apartemennya menoleh saat merasa seseorang memanggilnya namanya, namun...
BUGH!
Pria itu langsung jatuh tersungkur saat seseorang tak dikenal tiba-tiba melayangkan sebuah pukulan telak mengenai sudut bibirnya. Tubuhnya terhuyung dan terhempas jatuh.Dengan cepat dia menoleh seraya memegangi sudut bibirnya yang berdarah, dilihatnya seorang pria berambut gondrong berdiri dengan tatapan mata tajam kearahnya.
Jeno sontak berdiri dan menatap sengit pria didepannya.
"Kau siapa?" Tanya Jeno, sesekali ia mengusapi darah yang keluar.
"Huang Jaemin milikku bajingan" Umpat Hyunjin seraya melayangkan tinju, namun Jeno dengan cepat menahan kepalan tangan Hyunjin.
Dia balas menarik kerah kemeja Hyunjin lalu memutar tubuh pria itu dan membenturkannya pada mobil miliknya dan menekan leher pria gondrong didepannya.
"Jadi, kau si brengsek yang mengancam kekasihku?" Dengus Jeno, Hyunjin berusaha sekuat tenaga mendorong Jeno tapi tenaganya tak cukup kuat.
"Kekasihmu? Tidak tahu malu, dia tunanganku bajingan"
"In your dream. Huang Jaemin milikku" Dengus Jeno.
"Kuperingati kau, siapapun kau! Aku tak perduli, aku tak akan melepaskan Jaemin untukmu. Dia milikku" Ucap Jeno menekan, dia menekan dada Hyunjin hingga pria itu terbatuk lalu mendorong Hyunjin hingga pria itu terjatuh dilantai basment yang dingin.
Jeno menatap tajam pria berambut gondrong itu lalu berlalu masuk kedalam mobilnya. Hyunjin menggeram kesal seraya meninju udara saat mobil Jeno melaju. Dia menyibak rambut gondrongnya yang berantakan lalu beranjak pergi.
Jeno langsung membanting pintu ruangannya dengan kasar, tangannya masih sesekali memegangi sudut bibirnya yang mulai lebam. Dia mendudukan tubuhnya di kursi kerja dan sang sekretaris kini sudah berdiri dimeja kerjanya.
"Suruh orang untuk mencari tahu tentang pria yang memukulku tadi. Dimana dia bekerja! Lihat dari rekaman cctv di basement apartemenku" Tutur Jeno kesal. Pria tua didepannya hanya mengangguk dengan pundak bergetar takut.
"Ba-baik Presdir" Sahut Leeteuk lalu setelahnya dia berjalan keluar dari ruangan Jeno.
Jeno meringis merasakan perih disudut bibirnya, dia lantas meraih ponselnya disaku jas dan mencari nomor Jaemin. Tak lama menunggu karena kekasih mungilnya langsung menjawab panggilan itu.
"Why babe?" Tanya Jaemin.
"Datang ke kantorku sekarang" Ucap Jeno
"Uhm? Jeno, kita bisa ketahuan keluargamu dan juga suamimu"
"Dia tidak pernah datang kesini karena aku melarangnya. Dan hari ini juga bukan jadwal kunjungan Daddy. Jadi aman, dan tolong bawa kotak P3K" Cerocos Jeno.
"Uhm kenapa?" Tanya Jaemin mulai panik, dia yang tengah menyusun pakaiannya dikoper lantas berhenti.
"Kau akan tahu nanti, jadi cepat kesini Baobei"
"Baiklah. Aku kesana sekarang" Sahut Jaemin dan setelahnya panggilan telepon terputus.
Jaemin menggeleng seraya melihat layar ponselnya, setelahhnya dia memberesi pakaiannya lalu mengancing kopernya.
Submissive itu bergegas untuk menemui Jeno membawa kotak P3K seperti permintaannya. Namun saat dia hendak keluar dari unit Apartemennya, Hyunjin tiba-tiba masuk.
Jaemin tersentak dan lantas mundur beberapa langkah, sang dominan langsung menarik lengan Jaemin untuk masuk membuat Jaemin terperanjat kaget, kotak obat yang ia bawa jatuh didepan pintu hendak keluar.
KAMU SEDANG MEMBACA
IF WE 🔞 [NOMIN]✓
Fanfiction(COMPLETED) WARN : BXB, M-PREG, MATURE CONTENTS. 🐶 "Aku akan mengubah rambutku berwarna hitam jika kita putus dan tidak akan pernah menggantinya sebelum aku move on" 🐰 "Aku tidak akan memotong rambutku jika kita putus, sampai aku melupakanmu" Upd...