Jaemin hanya duduk manis di sofa ruang rawat Jungwoo bersama sang suami, sementara Lucas berdiri disamping ranjang suami cantiknya berbaring. Mereka diam menunggu dokter memeriksa kondisi Jungwoo.
Netra coklat Lucas, menatap Jeno yang sibuk mengusapi punggung sempit Jaemin seolah menenangkan suami cantiknya yang panik melihat Jungwoo belum juga sadar.
Ada senyum tipis yang terukir di bibir tebal pria jangkung itu. Sudah lima tahun berlalu, mereka masih saling mencintai. Apapun keputusan yang mereka pilih pada akhirnya hingga sepakat untuk bersama, Lucas yakin bahwa perasaan mereka sangat kuat.
“Tekanan darahnya sangat tinggi, ini bahaya karena bisa saja menyebabkan stroke ringan. Sebaiknya, Tuan harus memperhatikan kondisinya” Ucap Dokter, Lucas hanya mengangguk paham lalu setelahnya pria tambun itu keluar dari ruang rawat Jungwoo.
“Darah tinggi Papamu, sepertinya kambuh” Sahut Lucas. Dia berjalan memutar dan menarik kursi tunggu untuk duduk berhadapan dengan putra semata wayangnya.
“Kapan kalian menikah?” Tanya Lucas.
“Sudah hampir sebulan yang lalu Ayah” Jawab Jeno.
“Lalu suamimu?” Tanya Lucas lagi.
“Maaf Ayah jika Jaemin harus menjadi suami simpananku untuk sementara” Tutur Jeno, mulanya Lucas sempat kesal, Jaemin melihat rahang Ayahnya mengeras.
Orang tua mana yang tak kecewa jika anak kesayangan mereka dijadikan simpanan, dimana dia menanggung kerugian dan resiko yang sangat besar.
“Kami menikah sah secara negara Ayah” Tutur Jaemin menyahut sebelum Lucas tersulut emosi.
“Kau tahu bahwa orang tua Jeno tidak menyukaimu kan? Kenapa Baobei?” Tanya Lucas
“Tapi aku dan Jeno masih saling mencintai Ayah”
“Dimana dominan yang katamu mencintai sementara ada dua cincin di jarinya?” Tanya Lucas
“Cinta tidak bisa di bagi Jaemin” Tambah Lucas lagi.
“Aku tidak pernah mencintai dia Ayah. Kami di jodohkan, dan sampai saat ini pun aku tidak pernah menyentuhnya” Sahut Jeno meyakinkan, Lucas hanya menghela nafas seraya memutar bola matanya.
“Untuk sementara aku harus menyembunyikan Jaemin dulu Ayah, sampai dia hamil” Tambah Jeno.
“Apa?” Tanya Jungwoo.
Semua yang ada disana terkejut karena Jungwoo ternyata telah sadar, Lucas dengan sigap membantu Jungwoo yang hendak mendudukkan tubuhnya diranjang rumah sakit. Dia dengan rintihan keluar dari bibir tebal suami cantiknya. Jaemin langsung beranjak dan duduk disamping sang Papa.
“Papa, aku mohon restui aku dengan Jeno. Kami akan hidup bahagia. Aku percaya Jeno bisa membahagiakan aku Pa”
“Tidak Jaemin. Kau harus bercerai dengan dia. Dia suami orang, dan kau lupa saat-saat paling hancur dalam hhidupmu? Sementara dia berbahagia dengan suaminya. Lalu dia datang lagi sekarang, karena dia bosan dengan rumah tangganya?” Omel Jungwoo.
“Sayang, darah tinggimu bisa kambuh lagi” Sahut Lucas mengusap pundak Jungwoo.
“Papa, aku tidak bahagia sedetik pun dengan rumah tanggaku. Itu sebabnya aku dengan berani menikahi Jaemin”
“Lalu bagaimana dengan keluargamu?”
“Aku akan mengatakan tentang pernikahanku dengan Jaemin segera setelah dia hamil?”
“Apa? Jadi anakku kau jadikan simpanan? Memang bajingan” Umpat Jungwoo hendak beranjak dari ranjangnya, Lucas dan Jaemin sontak menahan tubuh jangkung pria cantik itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
IF WE 🔞 [NOMIN]✓
Fanfiction(COMPLETED) WARN : BXB, M-PREG, MATURE CONTENTS. 🐶 "Aku akan mengubah rambutku berwarna hitam jika kita putus dan tidak akan pernah menggantinya sebelum aku move on" 🐰 "Aku tidak akan memotong rambutku jika kita putus, sampai aku melupakanmu" Upd...