Flashback :
“Aku ingin kita menikah Jaemin” Tutur Jeno, pria itu meletakkan sumpit yang berada ditangannya laut menautkan kedua jemarinya diatas meja.
Jaemin yang tengah mengunyah makanannya perlahan berhenti dengan iris mengedar bingung, dia letakkan sumpitnya disebelah mangkuk dan fokus pada pembahasan Jeno yang serius.
“Aku ingin menikahimu secara sah, bukan secara agama. Tapi untuk sementara, kita harus menyembunyikan pernikahan kita dari keluargaku sampai waktu benar-benar tepat” Jelas Jeno.
“Kau mau kan?” tanyanya kemudian
“Impianku adalah menikah denganmu, terlepas secara sembunyi ataupun tidak. Sudah pasti aku akan melakukannya dengan senang hati Jeno” Jawab Jaemin tersenyum.
“Baiklah, aku akan meminta Sekretarisku untuk mengatur semuanya. Aku ingin pernikahan dilaksanakan lusa lalu setelahnya kita pergi bulan madu di Jeju”
“Kau sudah merencanakan semuanya?” Tanya Jaemin dengan wajah terkejutnya, Jeno tersenyum lalu mengangguk.
“Aku harus mengambil langkah ini Jaemin, karena aku tak mau berpisah denganmu” ucap Jeno kemudian, Jaemin tersenyum lalu ia bawa tangannya untuk mengusap punggung tangan Jeno yang berada diatas meja lalu keduanya kembali menikmati sarapan dengan tenang.
×÷×÷×÷×
Dan seperti janji mereka berdua, untuk melangsungkan pernikahan tanpa sepengetahuan keluarga Jeno maupun Jaemin.
Jaemin turun dari mobil milik Jeno saat Leeteuk datang membuka pintu, pria itu langsung menerima uluran tangan Leeteuk yang menuntunnya masuk kedalam gereja.
Dia sudah sangat cantik mengenakan setelan berwarna putih dengan sentuhan Shimmer pada jasnya, ada sekuntum mawar merah jambu pada saku jasnya dan ditangannya memegang sebuket bunga.
Bibirnya mengulum senyum saat masuk kedalam gereja dan melihat Jeno sudah menunggunya mengenakan jas berwarna hitam berdiri menunggu pastor.
Leeteuk membungkuk setelah menyerahkan Jaemin pada calon suaminya. Jeno langsung menuntun Jaemin untuk berdiri didepan pastor, mereka nampak saling berhadapan dengan kedua tangan saling menggenggam.
Senyum Jaemin tak luntur dibalut rona merah pada wajahnya saat Jeno tak henti menatapnya dengan senyum, mendengarkan pastor tengah mengikat hubungan mereka menjadi Sebuah ikatan pernikahan yang sah.
Mereka berdua begitu bahagia, meski hanya disaksikan oleh Leeteuk dan pastor. Tapi wajah keduanya nampak sangat bahagia, tak bisa mereka ungkapkan dengan sebuah kalimat. Hanya dengan senyum cerah nan malu-malu yang terpancar diwajah keduanya.
Akhirnya, mereka telah sah menikah dan menjadi pasangan suami. Dada Jaemin naik saat dia menghembuskan nafas lega, dia lihat Jeno yang maju selangkah membawa tubuh mereka mendekat.
“Maaf untuk acara pernikahan ini, tapi ku harap kau tahu betapa aku mencintaimu Jaemin”
“Bukan acaranya yang penting, tapi pegesahan hubungan kita. Aku akan selalu tahu seberapa besar cintamu” balas Jaemin.
Sang dominan tersenyum lalu mulai memiringkan kepalanya mendekat kearah pria yang sudah resmi menjadi suami cantiknya dan mengecup lembut bibir Jaemin. Iris Jaemin terpejam merasakan lumatan lembut sang suami dan didetik berikutnya, pagutan keduanya terlepas.
Selama perjalanan menuju apartemen mereka, keduanya seolah enggan melepaskan genggaman tangan mereka. Jaemin menunduk dan melihat cincin pernikahan mereka tersemat dijari manis satu sama lain.
Entah dimana Jeno menyimpan cincin pernikahannya dengan Seungmin. Keduanya tak ingin perduli.
Setelah tiba di gedung apartemen mereka juga langsung bersiap-siap untuk melakukan bulan madu ke pulau Jeju.
KAMU SEDANG MEMBACA
IF WE 🔞 [NOMIN]✓
Fanfic(COMPLETED) WARN : BXB, M-PREG, MATURE CONTENTS. 🐶 "Aku akan mengubah rambutku berwarna hitam jika kita putus dan tidak akan pernah menggantinya sebelum aku move on" 🐰 "Aku tidak akan memotong rambutku jika kita putus, sampai aku melupakanmu" Upd...