Mobil milik Jeno terhenti didepan gedung sebuah perkantoran, dua orang penjaga langsung berlari membuka pintu untuk Jeno dan juga Jaemin.
Sang submissive langsung berjalan menghampiri suaminya dan Jeno langsung menggenggam jemari mungil Jaemin. Keduanya melangkah memasuki gedung kantor dan penjaga dengan sigap membuka pintu untuk Jeno dan Jaemin.
Saat keduanya masuk, mereka langsung disambut oleh para karyawan. Jeno tersenyum menyapa karyawan barunya dan mereka memeriahkan dengan tepuk tangan.
Langkah keduanya terhenti saat melihat Hyunjin dari arah dalam berjalan menghampiri keduanya. Wajah pria itu nampak sangat dingin. Saat tiba didepan Jeno, pria dengan bibir tebal itu melemparkan senyum terpaksa.
“Selamat pagi Presdir, selamat datang di Astra Grup” Sapa Hyunjin membungkuk.
“Kau jauh-jauh terbang dari Korea untuk menyambutku?” Tanya Jeno dengan seulas seringai.
“Aku yang bertanggung jawab pada cabang ini, Presdir” Sahut Hyunjin menekan. Dia kemudian menoleh kearah Jaemin yang tersenyum hambar.
“Ah, haruskah aku menggantikan mu? Aku tak nyaman jika kau bekerja denganku?” Tanya Jeno.
“Aku juga tak sudi menjadi bawahanmu” Dengus Hyunjin menatap Jeno tajam.
“Baiklah. Sebaiknya aku menempatkanmu disini. Masalah cabang di Korea biar aku yang melakukannya. Aku tak suka kau dekat-dekat dengan suami cantikku” Tukas Jeno menoleh kearah Jaemin yang melempar senyum manis kearahnya.
“Sepertinya, keluargamu tak tahu soal pernikahan diam-diam yang kau lakukan dengan Jaemin” Tutur Hyunjin mengulum seringai.
“Kenapa? Kau mau memberi kejutan keluargaku?” tanya Jeno menantang membuat alis Jaemin bertaut.
“Bagaimana jika, Daddymu tahu?” Bisik Hyunjin.
“Lakukanlah. Berikan kejutan untuk keluargaku. Aku tak takut” Ucap Jeno dengan senyum miring seraya menaikkan satu alisnya menantang kearah Hyunjin.
“Dengar Hyunjin, tidak ada siapapun yang bisa memisahkanku dengan Jaemin. Ancamanmu hanya sampah bagiku. Aku sudah lebih dari siap membentengi rumah tanggaku” Tutur Jeno menatap Hyunjin tajam, dia menoleh kearah Jaemin lalu menarik suami cantiknya untuk masuk.
Hyunjin berbalik menatap tubuh Jeno dan Jaemin yang berjalan meninggalkannya. Dia mendengus sebal lalu melangkah untuk masuk menuju ruangannya.
Setelah di bimbing tentang perusahaan barunya, Jeno akhirnya bisa kembali ke ruangannya. Dia lihat suami cantiknya hanya duduk bersandar di sofa tamu seraya memainkan ponselnya. Bibir tipisnya bergerak melengkungkan sebuah senyum lalu ia pun duduk disamping Jaemin.
“Kenapa Sayang?” Tanya Jeno
“Sudah selesai?” Tanya Jaemin, dia memasukkan ponselnya ke dalam saku celana lalu menatap suaminya. Dia lihat pria itu hanya mengangguk.
“Sayang... Bagaimana jika Hyunjin benar-benar memberitahu pada keluargamu tentang pernikahan kita?” Tanya Jaemin.
“Kenapa? Bukankah kita sudah membereskan semuanya?” Jeno balas melempar tanya.
“Akan lebih baik setelah aku hamil Sayang” Sahut Jaemin.
“Tidak masalah kapanpun hubungan kita muncul ke publik. Aku sudah sangat siap, dan benteng yang kita bangun sudah sangat kokoh” Jelas Jeno, dia bawa tangannya menggenggam jemari mungil suami cantiknya yang bertumpu diatas paha.
“Baiklah kalau begitu. Aku ikut saja permainanmu” Balas Jaemin tersenyum.
“Kasihan sekali suamiku, sudah bosan uhm? Ayo kita pulang. Presdir” Goda Jeno membuat Jaemin tersenyum malu, dia bereaksi dengan memukul lengan suaminya membuat Jeno terkekeh.
KAMU SEDANG MEMBACA
IF WE 🔞 [NOMIN]✓
Fanfiction(COMPLETED) WARN : BXB, M-PREG, MATURE CONTENTS. 🐶 "Aku akan mengubah rambutku berwarna hitam jika kita putus dan tidak akan pernah menggantinya sebelum aku move on" 🐰 "Aku tidak akan memotong rambutku jika kita putus, sampai aku melupakanmu" Upd...