“Kau dari mana?”
Taeyong menghela nafas jengah saat dia masuk kedalam rumah dan langsung disambut dengan wajah dingin suaminya.
“Dari rumah Jeno” Balas Taeyong.
“Kau berpihak pada Jeno?” tanya Jaehyun.
“Ya, dia anakku. Aku yang melahirkan dia. Mark dan Jeno anakku, apapun yang terjadi aku akan tetap mendukung keputusan mereka” Sahut Taeyong.
“Tae...”
“Cukup! Kali ini saatnya aku menjadi keras kepala” Sahut Taeyong.
“Kau lihat, sudah bertahun-tahun dan bisnismu tetap stabil. Tak ada yang berubah dengan masa lalu kedua menantumu kan? Bukankah sudah ku katakan, tak ada manusia yang suci di dunia ini Jaehyun”
“Kalau kau mau terus keras kepala, terserahmu. Aku tetap mendukung kedua anakku” Tambah Taeyong.
“Baik Jeno dan Mark, mereka tidak boleh bercerai. Cukup Seungmin yang membuat malu keluarga Jung. Dia berkhianat, lebih menjijikan dari pada dua menantumu yang mabuk dan perokok” Omel Taeyong.
Setelahnya pria itu beranjak menuju kamar mereka meninggalkan Jaehyun yang menahan emosinya. Pria itu hanya mengusap wajahnya frustasi.
×÷×÷×÷×÷×
3 Tahun berlalu...
Pada usia kehamilan Jaemin menginjak lima bulan, mereka akhirnya memutuskan untuk pindah Ke China, lebih fokus mengurus Astra Grup dan memerintahkan Mark untuk mengambil kendali Jung Grup.Demi kebaikan mereka, demi Jaemin agar tak merasa sedih karena masih tak diterima oleh Jaehyun dan demi Taeyong agar Bubu nya tidak terus menerus bertengkar dengan Daddynya.
Hari ini, Jeno dan Jaemin memutuskan kembali ke Korea setelah mendengar kabar bahwa Jaehyun jatuh sakit. Dia mengalami stroke ringan. Dengan segala pertimbangan dan bujuk rayu, Jeno akhirnya mau pulang dan menemui Daddynya.
Untuk pertama kali. Mereka bertiga.
Ya, Jeno, Jaemin dan putra mereka yang berusia dua tahun setengah bernama Jung Jisung datang ke Korea. Entah mereka akan diterima atau tidak, yang jelas niat mereka untuk memperbaiki semuanya.Jeno hanya diam di dalam mobil dengan kepala tertunduk, dia ragu untuk pulang. Dia ragu membawa Jaemin dan Jisung untuk bertemu keluarganya.
“Sayang...” Panggil Jaemin lirih, dia bawa tangannya menggenggam jemari berurat sang suami. Jeno yang tersentak lantas menoleh.
“Sudahlah” Tutur Jaemin.
“Aku takut Jaemin, kau ingat reaksi Daddy terakhir kali...”
“Lihatlah Jisung...” Potong Jaemin.
Jeno menoleh dan melihat putra mereka yang asik menyantap Snack ditengah tubuh besar Daddy dan Papanya. Pipinya yang tembam dengan bibir mengerucut saat dia makan, sangat menggemaskan.
“Apa fikirmu Daddymu sanggup mengusir kita setelah melihat Jisung yang lucu dan tak berdosa ini?” tanya Jaemin.
Jeno tersenyum melihat putra mereka yang asik makan. Jisung sangat lucu dan menggemaskan, semoga saja Jaehyun luluh melihat betapa polosnya si kecil kebanggan Jeno.
Dia menoleh kearah suami cantiknya dan ia bawa jemari berurat itu mengacak surai hitam Jaemin. Sang submissive mengulum senyum, ia harap Jeno sedikit lebih tenang setelahnya.
Taxi yang mereka tumpangi akhirnya tiba di kediaman mewah milik keluarga Jung. Jeno keluar lebih dulu lalu disusul Jaemin seraya menggendong putra mereka. Jeno bertugas mengeluarkan koper dibagasi belakang.
KAMU SEDANG MEMBACA
IF WE 🔞 [NOMIN]✓
Fanfiction(COMPLETED) WARN : BXB, M-PREG, MATURE CONTENTS. 🐶 "Aku akan mengubah rambutku berwarna hitam jika kita putus dan tidak akan pernah menggantinya sebelum aku move on" 🐰 "Aku tidak akan memotong rambutku jika kita putus, sampai aku melupakanmu" Upd...