Baik Jeno, Jaemin dan Haechan sama-sama terkejut. Dominan itu menghentikan langkanya saat melihat Haechan berdiri diruang tamu rumah mereka, sementara Jaemin nampak mulai panik.
“Jeno?” tanya Haechan.
Rahang Haechan jatuh begitu saja, wajahnya memucat. Dia menatap Jaemin dan Jeni bergantian dengan tak percaya. Otaknya masih bekerja memutar da menerka-nerka apa yang terjadi.
Jeno berada di rumah Jaemin.
Jaemin sudah menikah dan apakah suaminya Jeno?
Lalu bagaimana mereka...“Tu-tunggu... Jaemin” Pekik Haechan.
Dia lihat Jeno sudah berjalan masuk dengan wajah datar, pria itu langsung merengkuh Jaemin dan mengusap sayang rambut suami cantiknya dengan senyum. Dia tahu Jaemin sangat panik dan ketakutan sekarang.
“Tunggu, apa ini? Jeno, kau dan Jaemin?” Haechan benci mengakui bibirnya kelu, tentu saja dia sulit merangkai kata-katanya. Dia sangat terkejut dengan kenyataan yang dia terima sore ini.
“Jaemin, kau bilang sudah menikah dan...”
“Ya, dia sudah menikah. Denganku” Sahut Jeno dengan senyum.
“Jeno...” Lirih Jaemin, sang suami menoleh dan tersenyum. Dia bawa tangan besarnya menggenggam jemari mungil suami cantiknya.
“Kami sudah menikah beberapa bulan lalu” Jelas Jeno seraya menunjukkan cincin yang melingkari jari manis mereka berdua.
Haechan tercekat, mulutnya menganga dan dia benar-benar kehabisan kata-kata.
“Jeno, kau gila?” Omel Haechan.
“Jaemin, bukankah kau tahu Jeno sudah menikah? Dia milik orang lain” Omel Haechan.
“Haechan, aku mencintai dia” Sahut Jaemin
“Tapi hubungan kalian salah” Sahut Haechan tak mau kalah.
“Tidak, justru perjodohan yang dilakukan Daddy yang salah” Sahut Jeno.
“Kalian gila. Gila” Dengus Haechan dengan kepala menggeleng.
“Fikirkan perasaan suamimu Jeno, pikirkan Daddy dan Bubu” Omel Haechan.
“Kenapa hanya aku yang harus memikirkan mereka. Kau dan mereka yang harunya sesekali memikirkan aku” Sahut Jeno nyalar menunjuk Haechan tepat diwajahnya. Jaemin dengan cepat menarik tangan Jeno.
“Sayang...” Lirih Jaemin.
“Masuklah, biar aku bicara dengannya” Tutur Jeno lembut, Jaemin menggeleng.
“Kita harus menyelesaikannya bersama. Katamu, mau menghadapi semuanya berdua. Hubungan ini kita yang menjalani. Dia sahabatku, kau suamiku” Tutur Jaemin, Haechan berdecak dengan seulas seringai mendengar kalimat terakhir Jaemin.
“Jaemin, apa kau sadar? Yang kau akui suamimu ini, sudah milik orang lain” Timpal Haechan.
“Milik orang lain? Kau tahu apa Haechan? Kepemilikan itu harus ada kesepakatan dari dua pihak” Sahut Jeno.
“Jeno, dia kakak iparmu”
“Diam Jaemin. Aku sudah tak tahan dengan sikapnya” Sahut Jeno menyentak Jaemin membuat pundak pria itu bergetar kaget.
“Kalian gila. Bagaimana mungkin kau menikah dengan Jeno?”
“Maaf Haechan, tapi aku masih mencintai dia”
“Minta maaf pada suaminya. Kau merampas milik orang lain”
“Haechan cukup!” Bentak Jeno.
“Hubungan kalian salah Jeno” Balas Haechan.
KAMU SEDANG MEMBACA
IF WE 🔞 [NOMIN]✓
Fanfiction(COMPLETED) WARN : BXB, M-PREG, MATURE CONTENTS. 🐶 "Aku akan mengubah rambutku berwarna hitam jika kita putus dan tidak akan pernah menggantinya sebelum aku move on" 🐰 "Aku tidak akan memotong rambutku jika kita putus, sampai aku melupakanmu" Upd...