"Sajangnimmmm...."
"Sajangnim tunggu saya..."
Brughh
"Haish yah, kenapa kau lama sekali huh. Kau tau ini sudah jam berapa?" kesalnya hampir ingin memukul kening salah satu wanita paling berjasa di hidupnya. Ia segera melipat kedua tangan di dada sesaat orang di sebelahnya menekan tombol 5 pada lift dimana menuju ke ruangan kerja pribadinya.
"Mianhe, saya sedikit memiliki masalah. Kekasih saya bermalam di apartment dan dia mabuk sehingga saya harus susah payah mengantarnya pulang kekeke." Tawa gadis itu membenahkan outfit hari ini di kenakan, ia merupakan sekretaris ternama karena telah 5 tahun mengabdi pada direktur utama paling di takuti karyawan di perusahaan terbaik asia selama 10 tahun terakhir. Ia mengalihkan pandangan menatap wajah rupawan atasan yang tak dapat menyangkal bila perempuan mana saja akan menyukainya.
"Ck, itu bukan alasan yang bagus." Cibir pemilik mata hazel merogoh ponsel pada kantong jas, ia sudah menduga bila sang penelpon adalah seseorang sangat di cintainya dan sesuai dugaan jika nama tertera di layar memang sosok wanita mampu meluluhkan hatinya tersebut.
"Hallo bae." Ucap dia memasukkan sebelah tangan kanan ke saku celana, ia terlihat cool juga berwibawa. Sang sekretaris mengulum senyum tidak di sangka atasannya terlalu sweet ketika bersama kekasihnya.
"Uhmm ya silahkan kalau kamu ingin datang, tapi lebih baik nanti siang supaya sekalian kita makan di luar." Balasnya sembari mengulum bibir, ia menekan tombol merah setelah penelpon menyelesaikan panggilan.
"Kalian pasangan serasi, miss D akan menjadi nyonya Manoban di masa depan. Saya membayangkan betapa indah sekali pernikahan kalian nanti." Sahut gadis pendek mengembangkan senyum, perkataan itu mengundang sang pemilik marga menoleh ke sebelah samping. Ia menggelengkan kepala seolah tau kemana arah pembicaraan sekretarisnya kemudian ia menatap lurus ke depan, melihat pantulan siluet keduanya tergambar di pintu besi.
"Aku tidak begitu yakin."
Perempuan tersebut merupakan garis keturunan dari kalangan konglomerat di Korea Selatan, ia menjabat sebagai direktur utama atau CEO muda di Manoban Central Asia yang sudah berdiri cukup lama. Keluarganya sangat terpandang dan kemungkinan besar ia akan menjadi pewaris tunggal penerus utama tahta kerajaan marganya.
Lalisa Daniel Manoban ialah cucu pertama serta satu-satunya tuan Alexander Yoon Manoban seorang pembisnis terkenal di jaman dahulu. Beliau mempunyai darah Swiss berasal dari kakeknya, tuan Alex mendambakan sang cucu untuk menjadi penerus setelah 5 tahun ia memutuskan secara perlahan pensiun dari dunia bisnis. Umur yang sudah tua tidak sanggup di paksa berpikir mengenai beberapa perusahaan telah ia olah sejak muda.
Lalisa sang CEO yang sebentar lagi menjabat sebagai Pimpinan Perusahaan atau Komisaris setelah tuan Alex resmi meninggalkan perusahaan dengan alasan satu syarat, perempuan special merasa kesal kalau mengingat perkataan lelaki tua beberapa saat lalu. Lisa terkenal sebagai pribadi tertutup semenjak masalah melanda saat remaja, ia hanya mempunyai seorang sekretaris sekaligus temannya untuk berkeluh kesah.
Ia menjadi CEO muda sangat di takuti oleh karyawan sebab sikap angkuh dan dingin seakan-akan manusia yang mencari nafkah disana siap di kuliti, terlihat saat ini ketika ia baru saja keluar dari benda kotak besi untuk berjalan menuju ke ruangannya seluruh karyawan membungkukkan badan menyambut kedatangannya namun sama sekali tidak pernah ia respon kecuali sang sekretaris yang sedikit memiliki sifat ramah.
"Selamat pagi sajangnim." Sambut karyawan secara serentak, mereka begitu menghormati Lalisa. Tak ada jawaban hanya senyuman terlintas di bibir wanita lebih pendek.
KAMU SEDANG MEMBACA
FORCED LOVE (JENLISA)
FanfictionWarning!!! 18+ GENRE : FUTA G!P, Romance, Tense, Sad, Drama Married, Happy Seorang CEO muda dari Manoban Central Asia bernama Lalisa Daniel Manoban, dia merupakan cucu tunggal yang harus meneruskan bisnis keluarga. Untuk menjadi Komisaris atau Pimpi...