Pagi yang cerah menampakkan seorang wanita special masih berbaring di ranjang besar, ia mulai menggeliat kala matanya menangkap secercah cahaya melalui jendela yang hordengnya sudah di singkapkan oleh Jennie. Ia memegangi kepala terasa pening, mengingat semalam badannya masih panas bahkan hingga sekarang.
Dokter sudah memeriksanya dan mengatakan bahwa ia harus istirahat paling tidak 2 hari untuk memulihkan kondisi badannya yang kurang fit, dokter memberitahu jika Lisa terlalu kelelahan serta kurang minum vitamin sehingga mudah terserang penyakit terlebih kehujanan di malam hari sampai basah kuyup.
Lisa mengedarkan pandangan ke sekitar tak menemukan tanda-tanda kehadiran Jennie, ia lantas menyentuh dahinya yang terdapat plester entah apa. Ia pun mencari ponsel untuk mengaca, dan benar saja sesuai dugaan bila ia sudah di obati. Ia mengira bahwasannya Jennie yang sudah melakukan itu, secarik senyum menawan ia lebarkan di sudut bibir.
"Omo, dia mengirim pesan banyak dan menelpon ku beberapa kali." Kejutnya setelah Lisa membuka aplikasi chat di ponsel, ia tak menyangka Jennie seperhatian itu terhadapnya bahkan mereka belum pernah saling berkomunikasi lebih intens.
Jennie
Baiklah hati-hati, katakan pada Kim biseo untuk fokus pada jalan dan jangan mengantuk
(18.23) √√Lisa?
(19.20) √√Kau baik-baik saja kan?
Atau sedang istirahat di jalan
(20.10) √√Yahhhhhhhh
Bisakah kau tidak membuatku cemas
(20.30) √√Balaslah pesanku, kau tidak punya kuota ya
(20.34) √√Pangilan suara tak terjawab pukul 20.35
Pinjamlah ponsel sekretaris Kim untuk mengabari ku
(20.37) √√Sudah berjam-jam lamanya dan kau belum sampai, ini mencurigakan
(20.50) √√Panggilan suara tak terjawab pukul 20.53
Lisa
(20.57) √√Lisa
(20.58) √√Lisa
(20.59) √√Balaslahhhhhhhh
(20:59) √√Pangilan suara tak terjawab pukul 20.06
Kau kenapa? tidak tau kan sejak tadi aku pusing menunggumu, seharusnya kau mengatakan kalau kau tidak mau pulang sekarang!!!!!!!!!
(21.10) √√
"Manis sekali, benar kan kalau dia khawatir." Senyumnya masih belum mau menghilang dari bibir tebal, tak selang beberapa waktu suara pintu terbuka menampilkan wanita yang sedang membawa baki ke kadalam kamar."Selamat pagi, kau sudah bangun." Tuturnya meletakkan baki ke atas meja, Jennie sudah berpakaian rapi kemungkinan ia akan berangkat bekerja. Suara lembut tersebut benar-benar membuat perasaan Lisa menghangat.
"Pagi, baru saja." Balas Lisa memandang tak suka oleh pakaian yang di kenakan Jennie sekarang, ia tak habis pikir kalau istrinya akan ke kantor di saat ia sakit.
KAMU SEDANG MEMBACA
FORCED LOVE (JENLISA)
FanficWarning!!! 18+ GENRE : FUTA G!P, Romance, Tense, Sad, Drama Married, Happy Seorang CEO muda dari Manoban Central Asia bernama Lalisa Daniel Manoban, dia merupakan cucu tunggal yang harus meneruskan bisnis keluarga. Untuk menjadi Komisaris atau Pimpi...