Pagi telah tiba, suasana tidak mengenakan datang menghampiri kehidupan cinta Lalisa yang teramat pahit. Gadis setengah laki-laki itu ingin sekali berteriak dan memaki sebuah benda persegi di genggamannya, semenjak kemarin ia sulit menghubungi wanita paling di cintainya justru hanya suara operator yang terus-menerus menjawab.
Ia memijat kedua pelipis terasa pening, bagaimana tidak jika perjodohan ini begitu menyulitkan untuknya. Diana seakan menjauhinya dan tidak mau berniat berjuang meski ia sendiri menyadari hanya sia-sia bertingkah semacam itu, tuan Alex tidak mau membiarkan orang lain merusak rencananya tertambah Jennie calon istri Lalisa ini sudah di incar selama 8 tahun lalu. Wanita jangkung kembali mendesis kala Diana tak bersedia menerima panggilannya bahkan mematikan ponsel.
"Sial, gara-gara si nenek lampir urusanku jadi kacau. Awas kamu!" dendamnya meremas pinggiran meja, ia mengingat tentang semalam terlalu mengejutkan baginya. Ia berpikir Jennie akan membenci perjodohan mereka namun ternyata semua salah, CEO KCA justru berupaya meyakinkan haraboji dengan tindakan halus menangani pria tua ketika kambuh. Ia lantas menggelengkan kepala, rasanya terlalu berat beban berada di kedua bahu lembarnya itu.
"Ayolah bae angkat telponku, aku hanya mencintaimu saja." Ucap Lisa kesekian kalinya, ia tak tau kenapa tuan Alex sangat percaya diri menunjuk Jennie sebagai calon istrinya kelak padahal ia tidak sama sekali mengenal sebelumnya malah menjalin hubungan terhadap Diana sudah ada rencana ke jenjang lebih serius.
Atasan Kim Jisoo tersebut terus mondar-mandir menunggu keajaiban datang saat Diana mau menerimanya lagi kemudian berbicara baik-baik dengan haraboji itulah harapannya, sejujurnya Lisa ingin menyusul Diana ke London untuk meminta maaf tetapi kondisi sang kakek sedang mengkhawatirkan tentu lelaki tua lebih berharga di bandingkan apapun. Sesaat ia ingin duduk tiba-tiba ponselnya berbunyi, bukan dari Diana sang kekasih namun tertulis nama haraboji disana. Lisa bergegas mengangkat takut terjadi hal-hal tak di inginkan mengenai kesehatannya.
"Hallo, ada apa haraboji?" tukas Lisa terduduk di kursi kebanggaannya menunggu si pria tua berbicara.
"Lisa-yaa apa kau sibuk hum uhuk uhuk." Jawabnya sembari terbatuk-batuk, cemas pun menggerogoti hati Lisa sampai ia berdiri lagi.
"Tidak terlalu, haraboji kambuh lagi? aku pulang sekarang." Ucapnya mengambil jas yang ia letakan di badan kursinya, ia hanya mengenakan kemeja putih saja sambil membereskan tas laptop.
"Aniyo uhuk uhuk, pulanglah tapi ajak nona Kim kemari." Pinta haraboji membuat Lisa terdiam dan mengembalikan tas laptop ke tempat semula, ia termenung belum percaya dengan permintaan aneh tersebut.
"Apa?"
"Ayolah, haraboji ingin dia disini bersamamu." Terdengar suara parau mengakibatkan rasa iba di benak Lisa, ia tau sulit menolak kemauan kakeknya namun di sisi lain ia malas berjumpa dengan gadis itu.
"Kenapa harus aku? haraboji hubungi dia saja." Tolak Lisa mencoba meminta pengertian, ia lantas memejamkan mata membayangkan setiap hari harus di posisi seperti ini.
"Tidak ada penolakan! jemput dia ke kantornya kemudian ajak kemari, kau calon suaminya jadi harus selangkah lebih maju. Ingatlah nona Kim bukan wanita sembarangan, lelaki mana saja siap merebutnya." Omel tuan Alex sedikit bernada tinggi, ucapan itu memang membuat dongkol terlebih ia tak peduli tentang asal muasal Jennie tertambah mengenai pria-pria yang di bicarakan.
"Maaf, ternyata aku sibuk haraboji jadi tidak bi..."
"Ingatlah, posisimu berada di ujung tanduk. Aku berkuasa atas segalanya di kantor, kau mau jabatan Komisaris ku serahkan kepada Jisoo? kemudian kau pergi dari perusahaan dan tidak mendapat apa-apa? haish sudahlah jangan membatin aku tau kau kesal namun perjodohan dengan nona Kim sampai kapan pun tetap berlanjut. Aku menunggu kedatangan kalian, hati-hati cucuku yang tampan kekeke." Tawa tuan Alex tanpa melanjutkan obrolannya malah mematikan telepon mereka, siapa tidak emosi di posisi Lisa saat ini lalu ia menendang kursi tamu sangat keras.
KAMU SEDANG MEMBACA
FORCED LOVE (JENLISA)
FanfictionWarning!!! 18+ GENRE : FUTA G!P, Romance, Tense, Sad, Drama Married, Happy Seorang CEO muda dari Manoban Central Asia bernama Lalisa Daniel Manoban, dia merupakan cucu tunggal yang harus meneruskan bisnis keluarga. Untuk menjadi Komisaris atau Pimpi...