10. FORCED LOVE : Sick

8.7K 910 200
                                    

Pagi yang cerah di kota Seoul, langit biru di sertai awan putih berjarak cukup jauh menandakan bahwa hari ini tidak akan hujan. Suasana riuh ramai karena beberapa orang saling berdatangan ke gedung besar Manoban Central Asia untuk bekerja, para karyawan nampak terburu-buru tanpa memikirkan kondisi apapun. Mereka tak ingin mendapatkan citra buruk dari atasan tertambah kepemimpinan Lisa sangatlah disiplin.

Seorang wanita baru saja turun dari mobil mewah yang terparkir bebas, ia memijakkan sebelah kaki kirinya dahulu sembari membenarkan kacamata hitamnya. Nampak aura menyeramkan di tampilkan meski wajah cantiknya tak bisa di sangkal, ia lantas menghela nafas memperhatikan logo di gedung paling atas menampilkan sebuah nama perusahaan raksasa di Korea Selatan.

Ia segera meneruskan perjalanan menuju ke pintu lobby yang sedang terbuka secara otomatis saat karyawan melewatinya, ia tak mau menunjukkan senyum manis kepada siapapun. Di hormati adalah tujuan hidupnya, dan sekarang marga yang di sandang di nama belakangnya bukanlah untuk menjadi mainan.

Srekkkkkk

"Selama aku bekerja 3 tahun disini, baru ku sadari bahwa sajangnim sangatlah cantik dan tampan." Ucap perempuan tinggi berbicara dengan temannya.

"Benar, kekasihnya dahulu sering kemari namun untuk saat ini mereka sudah putus setelah sajangnim di jodohkan." Balas teman baru datang membawa kopi panas untuk di seruput, ia adalah sumber utama penyebar gosip panas di kantor.

"Aku tidak peduli lagi, seandainya saja sajangnim belum menikah aku akan menggodanya supaya mau menjadi suamiku kekeke." Tawanya mendapat pukulan keras di kepala oleh teman di hadapan.

"Paboo, memangnya sajangnim mau denganmu. Kau hanya rakyat jelata, bahkan pakaianmu saja bermerek palsu kekeke." Ucap perempuan pertama tertawa terbahak-bahak, ia memeriksa ponsel untuk membalas pesan kekasihnya.

"Yahh, enak saja. Setelah kami menikah aku akan langsung memecat mu." Kesalnya menyilang kedua tangan berupaya merajuk meski teman di sebelahnya hanya bergurau.

"Kekeke by the way, apakah pernikahan sajangnim dengan pewaris Kim Internasional Company itu bahagia? pernikahan bisnis memang menyakitkan." Gelengnya tak percaya, ia mengetuk-ngetuk meja bagian receptionist untuk merumpi.

"Hmm, kami bahagia. Dan ini bukan pernikahan bisnis, namun takdir Tuhan yang mengharuskan kami menikah. Aku rasa sekarang sudah saatnya memulai bekerja." Ucap tiba-tiba wanita yang menghampiri mereka, sontak ke empat perempuan itu terkejut luar biasa. Mereka melebarkan mata bahwa orang yang sedang berbicara tersebut merupakan istri dari atasan.

"M-madame Manoban." Kaget perempuan lebih pendek membungkukkan badan berkali-kali di ikuti semua orang disana.

"Hmm nona, tolong panggilkan manager Jeon untuk mengambil benda di dalam mobil. Lalu antarkan ke ruangan suamiku." Perintah Jennie yang menurunkan kacamatanya sejenak, tak lupa ia lirik para penggibah. Secara kasar ia menaruh kunci mobilnya di atas meja receptionist, Jennie memahami bahwa dengan lirikan itu bisa membuat jantung mereka berdegup kencang.

"B-baik madame." Jawabnya hormat, ia tak enak sudah berbicara sesukanya di depan Jennie.

Putri satu-satunya Kim memutuskan untuk ke perusahaan MCA karena ada sesuatu yang ingin ia ubah, mendengar banyak saran dari Rosie dia berpikir bahwa tindakan pertama atau hal kecil harus di lakukannya sekarang adalah paling benar. Ia tak mau melihat wajah-wajah wanita licik kembali, ia telah menduga jika semua karyawan pasti bertindak sama.

"Dasar betina, beraninya memuji suamiku." Kesal Jennie memasuki lift untuk ke ruangan kerja Lisa.

Pagi sekali sang suami mengatakan bila hari ini sangatlah sibuk, ia ada jadwal ke luar kota bersama Jisoo. Sehingga waktu ini bisa di manfaatkan secara baik, Jennie menyunggingkan senyumnya merasakan perbedaan sikap Lisa sejak tadi. Cucu kesayangan tuan Alex tersebut mengajaknya berbicara bahkan berpamitan, suatu hal mustahil yang dilakukan.

FORCED LOVE (JENLISA)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang