Meski beberapa hari telah terlewati, Sehun masih tidak bisa melupakan tawa fanatik dan mata yang penuh rasa haus darah Chanyeol. Bahkan jika dia mengabaikan hidup dan matinya, dan dengan tenang menghadapi semua siksaan. Sehun masih dihantui rasa takut akan kebencian Park Chanyeol.
.
.
Cuaca gurun di siang hari sangat panas hingga terasa seperti membakar kulit. Namun berbanding terbalik dengan malam hari, udara begitu dingin menusuk tulang. Sehun tidak tahu sudah berapa hari dia menghabiskan waktu di tengah cuaca ekstrim ini. ketika Sehun pingsan, Chanyeol akan membawanya ke dalam kehangatan tenda, dan ketika dia bangun penyiksaan pun akan kembali dimulai.
Satu-satunya hal yang membuat Sehun tenang adalah, semua tentaranya tidak mengalami perlakuan tidak manusiawi ini. Chanyeol selalu menepati janjinya, selama dia bersedia bertahan dari semua siksaan maka para prajuritnya tidak akan disiksa. Sebenarnya, keadaan ini masih jauh lebih baik dibanding dua bulan lalu. Dimana dia dan semua pasukannya kelaparan karena kurangnya pasokan makanan. Saat ini meski semua pasukannya berada di balik jeruji besi. Mereka masih di beri makan dengan cukup layak. Sehun benar-benar merasa bersyukur.
Baekhyun tidak tahan melihat pria itu, tangannya diikat dan pergelangan tangannya berlumuran darah. Menetes pada lapisan tebal pasir putih. Membuatnya sewarna darah yang terus menetes tanpa henti. Sehun sengaja tidak di beri perawatan. Dengan sadis Chanyeol akan menuangkan air garam di atas tubuh penuh luka itu beberapa kali sehari. Meskipun disiksa, dia juga diberi anti infeksi. Sungguh siksaan yang kejam dan tiada akhir.
"Tidak, luka ini tidak bisa lagi diobati." Baekhyun berbisik dan berpaling ke wajah Sehun.
"Jenderal Oh, apakah mustahil bagi Anda untuk menyerah?" wajahnya menunjukkan rasa simpati yang mendalam.
"Sejujurnya tidak ada lagi jalan keluar. Raja telah mengirim Jenderal Yifan untuk menyerang Moonlight. Tanah itu besar, tetapi tanpa adanya Anda di sana, berapa hari sampai Kerajaan itu jatuh? Bahkan jika Raja Moonlight sendiri adalah setan dia hanya peduli pada para penjabatnya."
Setelah menarik napas, Baekhyun kembali melanjutkan. "Jika Anda menyerah, Jeonha akan memperlakukan Anda dengan hormat. Anda tidak perlu khawatir tentang kepercayaanya. Jeonha kami sangat baik, dan tidak akan ragu untuk mengakui kemampuan orang lain. Jika Jeonha tidak menginginkan Anda, maka Anda sudah terbunuh di medan perang. Mengapa Jeonha harus repot-repot mengurusi kehidupan tentara Anda, hanya untuk memeras Anda?"
Sehun menatap Abdi Chanyeol itu dalam diam seraya mengulas senyum. "Tidak heran Park Chanyeol menyukaimu. Itu pasti karena kepolosanmu. Rajamu menyiksaku seraya mengatakan tentang bagaimana Phoenix dikalahkan berkali-kali oleh tanganku. Dia memaksaku untuk menyerah hanya untuk mempermalukanku."
Sehun menghela napas. "Dengan menonton musuh yang jatuh dan mengaku sebagai hambanya akan memberikannya kesenangan tiada tara. Tentara kerajaan Phoenix selalu agresif. Kaisarmu adalah orang yang berbakat. Bahkan jika aku memiliki sumber daya yang cukup, aku tidak bisa menjamin dapat memenangkan perang ini. mengapa dia perlu merekrutku?" ketika Sehun menghadapi pemuda polos ini, dia merasa lebih mudah mengungkapkan pikirannya daripada dengan Chanyeol.
Baekhyun terdiam. Dia menatap Sehun dengan pandangan khawatir yang tak tertahankan. "Jenderal Oh, apa yang Anda khawatirkan? Apakah Anda mengkhawatirkan kehidupan rakyat Moonlight?
Kata itu terasa menusuk jantung Sehun. Gambaran pasukannya yang meninggal di bawah tumit besi pasukan Phoenix, membuat air matanya hampir menetes. Pikirannya dipenuhi dengan penyesalan yang mendalam.
Baekhyun menepuk bahu Sehun untuk menghiburnya. "Jangan khawatir, Jenderal Oh. Jeonha telah memerintahkan, bahwa tidak ada tentara yang diijinkan mengambil keuntungan dari rakyat Moonlight. Dia mengatakan bahwa cepat atau lambat semua akan menjadi milik Phoenix. Meskipun rakyat Moonlight akan merasakan nyeri akibat penaklukan, tapi kehidupan dan harta benda mereka tidak akan terusik. Saat ini, yang paling menderita adalah Anda. Kapan terakhir kali Anda minum air? Bibir Anda pecah-pecah dan kering".
KAMU SEDANG MEMBACA
War Prisoner | CH
Fanfiction"Sehun-a, jika aku dapat memilikimu, aku tidak akan pernah menginginkan apapun lagi dalam hidupku." . . "Kau berjanji untuk apa? Katakan dengan jelas, aku ingin mendengarnya." Seolah-olah semua kekuatannya telah hilang. Sehun jatuh ke tanah. Menat...