Chaeyoung sedang bermain catur dengan pelayan pribadinya. Setelah mengetahui bahwa Chanyeol datang mengunjunginya, Chaeyoung segera pergi untuk membersihkan diri. Namun, Chanyeol mencegahnya. Chaeyoung adalah Selir kesayangan Raja Chanyeol dan ia merupakan seorang wanita yang cerdas. Hanya dengan sekilas pandang. Ia tahu bahwa saat ini Chanyeol sedang bergairah.
Chaeyong segera memerintahkan para pelayan untuk pergi meninggalkannya. Setelahnya, dengan kata-kata lembut Chaeyoung mencoba menggoda Chanyeol dan membimbingnya masuk ke kamar.
Biasanya, perilaku menggoda Selir Chaeyoung cukup membuat Chanyeol senang. Namun, saat ini untuk beberapa alasan yang bahkan tak Chanyeol mengerti, ketika ia melihat wajah cantik Selir kesayangannya ini, Chanyeol merasa semakin tertekan.
Wajah halus Sehun tiba-tiba terbayang dalam benaknya. Wajah pria dengan alis camar itu jelas tidak secantik Chaeyoung, karena selalu menampilkan ekspresi datar. Dingin seperti es, namun lembut seperti bunga anggrek. Sehun, memiliki bibir tipis dan kecil yang selalu menolak mengeluarkan suara apapun. Terkatup rapat menahan rintihan rasa sakit karena kekeras kepalaannya.
Chanyeol begitu tenggelam dalam pikirannya, sehingga ia tak menyadari entah sejak kapan Selir Chaeyoung melepas pakaiannya. Desah napas Selir itu menyadarkan Chanyeol.
"Yang Mulia, anda terlalu sibuk. Hingga tidak mengetahui betapa saya sangat merindukan anda."
Chaeyoung memeluk lengan kekar Chanyeol dengan ekspresi menggoda. Namun, saat ini Chanyeol tidak memiliki keinginan untuk menyentuh Selir cantiknya.
Apa yang paling ia inginkan saat ini, adalah menaklukkan seorang pria yang akan menjamin kepuasannya. Bagaimana bisa, hanya dengan tubuh Selirnya bisa memenuhi kebutuhannya?
Chanyeol mendorong tubuh Chaeyoung menjauh dan kembali mengenakan pakaiannya. Melihat keterkejutan di mata Chaeyoung, Chanyeol tersenyum lembut. "Maaf, aku ingat ada beberapa urusan yang belum selesai." Chanyeol merapikan kembali pakaiannya sebelum ia keluar kamar.
"Lanjutkan permainannya Chaeyoung-bin. Ah, aku ingat, kau tertarik dengan batu giok? Malam ini, aku akan memesannya, dan menyuruh pelayan memberikannya padamu."
Wajah kecewa Chaeyoung berubah cerah setelah mendengar ucapan Chanyeol. Chaeyoung mengucapkan terimakasih dengan penuh sukacita.
.
.
.
Baekhyun berpikir bahwa ketika Rajanya memasuki ruangan Selir. Maka ia tidak akan meninggalkan tempat itu hingga setengah hari kemudian. Jadi pemuda mungil itu memutuskan untuk mencari Chen dan berbicara padanya.
Ketika Chanyeol keluar dari kawasan Selir, ia bertemu dengan Yixing. "Yixing, pergilah ke penjara hukuman mati. Bawa Jenderal Oh menghadapku, aku ingin berbicara secara pribadi dengannya." Setelah mengatakan itu, Chanyeol pergi menuju ruang pribadinya.
Yixing bertanya-tanya, mengapa Chanyeol harus menginterogasi Sehun secara pribadi? Namun, mengingat kepribadian sang Raja, dia memutuskan untuk tidak bertanya.
Yixing bergegas pergi ke penjara hukuman mati, menyuruh beberapa sipir penjara untuk membawa Sehun ke istana. Setelah Sehun berada di hadapan Chanyeol, ia menyuruh seluruh pelayannya keluar tanpa terkecuali.
"Yang Mulia, ini tidak baik. Jenderal Oh seorang ahli bela diri, bagaimana jika anda terlu--"Sebelum Yixing menyelesaikan ucapannya, Chanyeol menyela dengan nada tak terbantahkan.
"Aku tahu, dia begitu terampil. Sekarang keluar, ini perintah!"
Yixing tahu Chanyeol itu absolute. Ia sangat membenci orang yang tidak menuruti perintahnya. Maka tanpa menunggu di perintah dua kali, Yixing pergi keluar untuk mencari Baekhyun dan Chen.
KAMU SEDANG MEMBACA
War Prisoner | CH
Fanfiction"Sehun-a, jika aku dapat memilikimu, aku tidak akan pernah menginginkan apapun lagi dalam hidupku." . . "Kau berjanji untuk apa? Katakan dengan jelas, aku ingin mendengarnya." Seolah-olah semua kekuatannya telah hilang. Sehun jatuh ke tanah. Menat...