"Mengapa setiap berusaha ingin melupakan seseorang justru orang itu selalu hadir terus menerus seperti tidak ingin jika seandainya dirinya terlupakan?"
___________________________________________
Mengetahui hubungan Aurel dengan Rega yang tak lain merupakan anak dari Aditya yang dulunya merupakan teman dekat dari Andrian. Elisya merencanakan untuk mengadakan makan malam dengan mengundang orang tua Rega.
Ditengah retaknya hubungan keduanya, Elisya justru mengadakan dinner bersama dengan keluarga Rega. Mereka belum mengetahui bagaimana hubungan Rega dan Aurel yang sebenarnya.
"Pa, mama boleh minta tolong?" Elisya mendekati suaminya yang sedang bersantai sambil membaca koran dengan ditemani segelas kopi sedang terduduk di teras rumah. Matahari yang menghangatkan di pagi hari sangat cocok digunakan untuk bersantai dan berjemur.
"Boleh. Mau minta tolong apa sayang?" Andrian menyambut hangat istrinya yang menghampirinya.
"Bagaimana kalau kita dinner dengan orang tua Rega? Anak kita juga sudah lama berpacaran dengan anaknya Pak Aditya, bukan? Sekalian papa meet dengan dia."
"Boleh tuh, ide bagus. Sekalian saja kita bahas kelanjutan hubungan Aurel dengan Rega."
"Kalau papa setuju, mama mau minta tolong papa buat hubungin Aditya undang dia kesini buat makan malam nanti."
"Tenang saja, sayang. Nanti aku kasih tahu Aditya."
"Kalau begitu, mama mau ke pasar beli bahan masakan nanti untuk dinner dengan Aurel. Biar dia juga tidak di kamar terus kalau libur begini."
Andrian menganggukkan kepalanya sebagai persetujuan atas apa yang dikatakan istrinya. Setelah Elisya masuk kembali ke dalam rumah, Andrian kembali menikmati paginya dengan ditemani sinar matahari dan segelas kopi.
Elisya segera menuju ke kamar anaknya untuk segera bersiap-siap.
"Aurel, sayang. Tolong buka pintunya, nak. Bunda boleh masuk?"
Mendengar ibunya mengetuk pintu kamarnya, dengan segera Aurel membukakan pintu untuknya. "Iya, bunda."
"Ada apa, bun?"
"Kamu siap-siap ya, ikut bunda ke pasar. Nanti malam bunda mau adain acara keluarga."
"Wah tumben nih bunda, yang diundang siapa saja?"
"Teman kerja ayah kamu." Elisya sengaja tidak memberi tahu Aurel. Elisya ingin memberikan kejutan untuk Aurel.
"Yaudah Aurel siap-siap dulu ya, bunda." Elisya tersenyum kemudian menuju ke kamarnya untuk bersiap-siap juga.
Tidak butuh waktu lama Elisya dan Aurel sudah siap untuk berangkat kepasar. Aurel menghias wajahnya dengan make up sederhana. Aurel hanya menggunakan bedak dan liptint saja agar bibirnya tidak terlihat begitu pucat. Sementara itu Elisya tidak memakai make up sama sekali dia hanya menggunakan lipcream untuk mewarnai bibirnya agar tidak terlihat terlalu gelap.
Di umurnya yang tidak muda lagi, Elisya masih terlihat cantik. Kecantikan itu tidak luntuh bahkan diumurnya yang sekarang. Kecantikan itu turun kepada Aurel yang tak kalah cantiknya. Aurel begitu mirip dengan Elisya. Bahkan ketika keluar bepergian banyak orang mengira bahwa mereka adalah seorang kakak beradek.
"Bun, kok belanjanya banyak banget? Memangnya siapa saja yang akan makan bersama dengan keluarga kita?"
Elisya masih tetap teguh pendirian untuk tidak memberitahukan kepada Aurel. Niatnya untuk memberikan kejutan bukan main-main. "Orang spesial. Nanti kamu juga tau sendiri, sayang." setelah mengatakan itu Elisya tersenyum seraya mengusap lembut pipi Aurel.
KAMU SEDANG MEMBACA
A U R E G A [HIATUS]
Teen Fiction[FOLLOW SEBELUM BACA] "Bertemu denganmu adalah takdir terindah dalam hidupku, aku harap selamanya ini bisa aku rasain bareng sama kamu." -Rega "Menjadi salah satu orang paling spesial dalam hidup kamu adalah suatu ketidakpercayaan bagiku, tapi menci...