16. Perihal Pertemuan

94 53 375
                                    

Praditya Bagas Sadewa yang merupakan kakak kelas Aurel kita SMP. Pertemuan tak sengaja antara mereka berdua setelah sekian lama ternyata menimbulkan hasrat cinta Bagas kembali kepada Aurel. Semenjak perpisahan kelulusan, Bagas ikut pindah orang tuanya ke luar negeri tepatnya di London. Karena bisnis Ayahnya dia dan sekeluarga harus pindah ke London untuk sementara waktu.

Semenjak kelulusan itu juga, Bagas sudah tidak lagi bertemu Aurel yang justru menjadi penghambat kisah cintanya dan Bagas hanya berperan sebagai pengagum rahasia.

Tapi kini takdir berpihak dengannya. Setelah tidak bertemu lama kini mereka berdua di pertemukan kembali dan tentunya hal itu membuat hasrat Bagas untuk kembali mencintai Aurel pun muncul.

Bagas memang mencintai Aurel sejak SMP, bahkan sampai sekarang pun Bagas masih menaruh perasaan pada Aurel hingga tidak ingin membuka hati untuk wanita lain.

"Dunia ternyata sempit ya, Rel. Sampai-sampai hal tak terduga pun terjadi sendirinya. Momen yang sangat gue nantikan ternyata dapat terlaksana yaitu bertemu kembali denganmu. I really miss you, Aurellia. Are you miss me too? Do you know? I still love you from the past until now. Andai saja kamu tahu tentang itu."

Senyum indah itu terulas sempurna mengingat pertemuannya kembali dengan Aurel. Bagas tampak duduk tenang dengan segelas kopi menikmati angin malam dari rooftop.

"Ngga akan gue biarin siapapun deketin lo, Aurel. Bakal gue rebut lo dari siapapun yang sekarang berusaha deketin lo kecuali gue. Bahkan kalau gue gabisa dapetin lo gue tidak segan-segan untuk membunuh orang yang bisa dapetin lo, Aurel. Gue ngga mau gagal lagi dalam dapetin lo kali ini."

***

Jam pulang sekolah pun tiba, saat-saat dimana jam yang di nanti oleh para siswa sekolah. Aurel berjalan dengan ketiga sahabatnya menuju keluar sekolah dengan rambut yang di gerai bahkan di terpa angin menambah kesan cantik yang terpancar di wajah Aurel.

"Hai Aurel"

"Hai, Kak. Loh kok kesini lagi?"

"Iya nih tadi habis ambil surat persetujuan pindah sekolah adik gue yang kemarin."

'sebenarnya gue sengaja jemput lo, Rel. Biar gue bisa ngerasain lagi momen boncengin lo pas pulang sekolah dulu' Batin Bagas.

"Oh gitu. Udah dulu ya, kak. Aurel mau pulang dulu."

"Gue anterin lo pulang ya, boleh?"

"Iya boleh kak, ayo."

Bagas tersenyum penuh kemenangan, kemauannya langsung di iyakan oleh Aurel. Bagas memakaikan helm kepada Aurel. Seketika Aurel membayangkan bahwa Rega yang memakaikan helm untuknya, dia mengingat bahwa Rega sering kali memakainya helm untuknya.

"Dah. Ayo naik." Bagas melihat wajah Aurel yang tengah melamun.

"Rel?"

"Aurel, ayo pulang."

"Eh maaf kak, iya ayo."

Tanpa menunggu lama lagi, Aurel langsung menaiki motor Bagas. Bagas masih penasaran apa yang sebenarnya ada di pikiran Aurel sehingga dia melamun seperti itu.

'Lo lamunin apasih, Rel? Apa ada orang yang spesial di hati lo?' Batin Bagas.

"Rel, sebentar lagi lo lulus ya?"

A U R E G A [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang