3. Boyfriend?

282 238 123
                                    

Jika denganmu aku bahagia maka adanya dirimu adalah tempatku tertawa.

~Aurellia Cantika~

______________________________________

Rega terus mencari dimana letak UKS di sekolah Aurel. Kemudian dia sampailah di UKS tersebut dia langsung saja membaringkan tubuh Aurel ke ranjang UKS tersebut.

#Rega Pov

Gue terus mencari dimana letak UKS tersebut. Gue juga sempat bertanya kepada siswa disekolah ini. Gue anggap ini adalah pertanggungjawaban gue karena hampir nabrak nih cewek. Akhirnya gue sampai di UKS nya dan gue baringkan tubuh cewek ini. Setelah gue baringkan tubuhnya gue pandangi wajahnya ternyata dia cantik kalau dari dekat.

"Cewe ini kalau dilihat dari dekat cantik juga ya," Ucap gue dalam hati.

Tanpa gua sadari dia perlahan terbangun dan dia malah berkata aneh ke gua.

"Pangeran dari kerajaan mana yang nolong gua kali ini. Gue akan turuti kemauanmu pangeran ku" Ucapnya.

"Pangeran pala lo, najis."

Dia pun membuka matanya dan melihat gue. Dia terkejut dan BRUK! sebuah bantal melayang ke muka gue yang ganteng seperti oppa korea ini? Bahkan oppa korea aja kalah ganteng sama gue tapi kebalikannya. Udah baik ditolongin malah dilempar bantal. Dasar cewek!

*****

Aurel terbangun dari pingsan nya, dia terkejut melihat cowok yang ingin nabrak dia tadi pagi berada di depannya. BRUK! Aurel justru malah melempar bantal nya ke muka Rega.

"Ngapain lo disini? Wah lo abis ngapain? Abis.." Belum selesai Aurel bicara mulutnya telah ditahan oleh tangan Rega.

"Apa mau ngomong apa lo? Lu pikir gue cowok apaan? Udah bagus ditolongin malah ngelempar bantal ke muka gue yang ganteng ini." Gerutu Rega.

"Iya ganteng kalau dilihat dari ujung sedotan!" Balas Aurel.

Rega mengacungkan kelima jarinya dan memperkenalkan dirinya dihadapan Aurel.

"Perkenalkan Tuan Putri, nama saya Regantara Putra Bagaskara."Ucap Rega sembari mengenalkan diri.
Aurel nampak tersenyum dan membalas jabatan tangan Rega.

"Tuan putri? Apaan sih lo. Oke nama gue Aurellia Cantika Putri L nya dobel bukan satu doang." Jawab Aurel.

"Pipi lo kenapa merah kek gitu? Malu lo sama gue, hm?" Tanya Rega yang melihat pipi Aurel merah karena malu.
Aurel lalu menyembunyikan pipinya yang merah dan menutupinya dengan bantal. Rega yang melihat tingkah laku Aurel pun terkekeh dan tertawa kecil.

"Malu bilang boss." Ucap Rega.

"Iri bilang boss. Wleee" Jawab Aurel tak mau kalah sembari meledek Rega sambil menjulurkan lidahnya.
Mereka kemudian tertawa kecil karena tingkah laku yang mereka buat.

Ditengah gelak tawa mereka berdua. Rega akhirnya membuka suara.

"Rell," Panggil Rega.

"Hm?" Jawab Aurel berdehem.

"Gue minta maaf." Kata Rega.

"Iya gue maafin kok." Jawab Aurel.

"Gue tadi pagi terbawa emosi." Jelas Rega.

"Iya gapapa kok udah gue maafin, oh ya makasih ya lo udah bawa aku kesini, eh ngomong-ngomong lo ngapain ada disini?" Tanya Aurel.

"Nyariin lo." Singkat Rega.

"Nyariin gue? Buat?" Tanya Aurel minta penjelasan.

"Nikahin lo!" Rega memasang senyum smirk nya ketika melihat pipi Aurel yang memerah

"Becanda kali. Haha." Ledek Rega.

"Ih apaan sih, ngga ada yang lucu becanda lo." Ucap Aurel sambil memukul pelan tubuh Rega.

Rega kini untuk beberapa kali nya membuat pipi Aurel memerah malu.

"Kalau ngga mau dibecandain mau dong gue seriusin?" Kata Rega.

"Hah? Apa?." Teriak Aurel terkejut.

"Lu harus jadi pacar gue. Titik."

"Ta-tapi.." Lirih Aurel.

"Gue ngga terima penolakan!" Paksa Rega.

Seketika ruangan itu hening tiada yang berbicara lagi diantara mereka.
Rega pun kini membangunkan keheningan diantara mereka.

"Kok lo bisa pingsan ditengah lapangan sih?" Tanya Rega ke Aurel.

"Dihukum." Jawab Aurel

"Kok bisa dihukum?" Tanya Rega lagi.

"Ngelamunin lo." Ucap Aurel dan tanpa sadar Aurel keceplosan.

"Hah apa? Bisa diulang?" Suruh Rega mengulang apa yang diucapkan Aurel.

"Apanya yang apa?" Jawab Aurel pura-pura lupa.

"Lamunin gue? Kok bisa, emm gue tau nihh.. Gue ganteng kan? Makanya lo langsung jatuh cinta sama gue kan? Ngaku lo!"

"Ih mana ada, sok tau, sok kecakepan." Sengit Aurel.

"Emang gue cakep, wle." Rega menjulurkan lidahnya mengejek Aurel.

"Kecap kali."

"Manis kan kalau kecap, berarti gue manis dong? Ya ngga?"

"Disemutin kali ah"

"Berarti lo semutnya."

"Yaudah lah serah lo!"

Mereka pun saling tertawa menghiasai ruangan tersebut, Aurel merasa terhibur dengan adanya Rega begitu pula Rega pun juga sebaliknya.

"Nanti pulang gue antar." Kata Rega menawarkan pulang bareng Aurel.

"Ih ngga lah, temen gue gimana dong masa iya gue tinggalin? Kan gue masih pelajaran masa gue pulang duluan sih? Gue bolos dong? Gue jalan kaki sama temen gue aja, lo pulang sana." Oceh Aurel panjang lebar banyak tanya.

"Diem apa gue cium? Ngga terima penolakan ntar gue yang urus." Ancam Rega.

"Cium pala lo. Mau gua tampol apa gua jitak?!" Bentak Aurel.

"Iya sayang iya becanda kok. Mulai sekarang pake aku kamu jangan lo gue!"

"Ya ya ya serah lo aja deh"

"Apa? Ulangi coba"

"Eh engga, iya terserah kamu aja."

"Good girl."

Thanks for reading

A U R E G A [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang