Ini tidaklah mudah. Ketika gue ditanya harus sama siapa gue ikut, sungguh itu pilihan yang sulit sekaligus sakit.
-Rega-______________________________________
Happy Reading!
Pagi hari yang begitu buruk, suara perkelahian entah karena apa masalahnya selalu saja menimbulkan keributan. Suara itu sangat mengganggu waktu tidur Rega dan membuat Rega terbangun.
Rega yang sudah muak ini pun segera mencari sumber suara. Ketika hendak menuruni tangga, Rega melihat laki-laki yang tidak dia kenal sama sekali bahkan bertemu saja tidak pernah. Siapa laki-laki itu? Bahkan umur laki-laki itu terlihat lebih muda dari ayahnya.
Rega sangat malas untuk mendekati mereka, namun karena rasa ingin taunya tentang siapa sebenarnya laki-laki tersebut, dengan terpaksa rega pun langsung saja turun dari tangga dan menghampiri mereka.
"Hei ada apa ini." suara lantang dari Rega mampu membuat seisi rumah terdiam seketika dengan sorot mata yang tertuju padanya.
"Jangan ikut campur kamu nak."
"Nak? Ingat baik-baik, saya bukan anak anda lagi, sekarang silahkan anda pergi dari sini dan perlu anda ingat, satu katapun saya tidak akan memanggil anda dengan sebutan mama!" pandangan Rega beralih ke laki-laki disamping wanita itu.
"Siapa dia?" dengan rasa penasarannya, rega melawan rasa malasnya untuk bertanya.
"Oh, ini rekan kerja mama, kamu jangan salah paham." Rega menatap tajam laki-laki itu. Mendengar penjelasan ibunya itu Rega masih sangat ragu dan dia merasa aneh seperti ada yang disembunyikan oleh ibunya.
"Secepat mungkin aku akan proses perceraiannya dan sekarang kita tentukan ke kamu Rega, kamu milih tinggal sama mama apa sama papa?"
"Saya milih anda atau siapa bukan urusan anda. Mendingan sekarang anda pergi dari rumah saya dan jangan kembali menginjakkan kaki anda dirumah saya, oh ya satu lagi, sekalian bawa pergi rekan kerja anda ini."
"Jaga omongan kamu nak. Bagaimanapun juga dia masih mama kamu, kamu tidak sebaiknya berbicara seperti itu, biar papa saja yang berurusan dengan mama kamu."
"Pa, gue ngga terima ya, kalau harga diri papa di injak-injak seperti ini. Papa kemana aja selama ini? Papa ngga sadar coba bayangkan ketika dulu papa lagi naik daun dia cuma enak-enakan makan harta papa, tapi sekarang? Sekarang ketika perusahaan papa gulung tikar dia kemana aja selama ini? Pergi keluar negeri atau cari laki-laki lain yang lebih muda dan berharta untuk dinikahi lagi? Lalu papa dihempas begitu saja. Mau uangnya doang gamau susahnya, jalang!"
"JAGA UCAPAN KAMU REGA! KAMU JANGAN MENCAMPURI URUSAN MAMA, TAU APA KAMU TENTANG MAMA, KAMU PASTI SUDAH DIHASUT SAMA PRIA TUA INI!"
"Ngga ada yang hasut gue bitch! Gue udah besar, gue sudah paham! Gue tau mana benar mana salah, dan lo cuma cewek matre!" Rega mengambil nafas sejenak, sebelum dia akan melanjutkan bicaranya.
"Udah dehh gue ngga mau terima penjelasan ataupun alasan apapun. Mendingan sekarang anda pergi angkat kaki dari rumah papa saya dan jangan kembali lagi. Oh ya, LO NGGA PANTAS DISEBUT MAMA!" kemarahan Rega sudah meluap, dia sudah teramat sangat benci dengan mama nya. Rega kini sadar dia salah membenci papa nya juga, karena dalang dari semua ini adalah mama nya, dan papa nya hanyalah korban.
"Sudah sayang kita pergi saja." laki-laki yang bersama dengan mama nya itu angkat suara, tentunya panggilan laki-laki itu untuk mama nya membuat amarah Rega memuncak.
"APA LO BILANG? SAYANG?" Rega mencengkeram kerah baju laki-laki itu hingga akhirnya dia hempaskan begitu saja. Perlu diakui, kekuatan Rega memang cukup kuat hanya untuk mendorong pria lemah itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
A U R E G A [HIATUS]
Teen Fiction[FOLLOW SEBELUM BACA] "Bertemu denganmu adalah takdir terindah dalam hidupku, aku harap selamanya ini bisa aku rasain bareng sama kamu." -Rega "Menjadi salah satu orang paling spesial dalam hidup kamu adalah suatu ketidakpercayaan bagiku, tapi menci...