"Aku bertemu kamu secara tidak sengaja, mencintaimu secara tiba-tiba dan aku berharap memilikimu adalah bahagia, berdua denganmu berbagi cerita cinta berdua." -Rega.
~#Rega Pov
Hari ini rasanya aku senang banget bisa ketemu dan full time dengan Aurel. Setelah puas bermain-main aku dan Aurel langsung saja pulang. Aku menaiki motorku dan Aurel duduk di belakangku. Ku dapati Aurel memegang pundakku sesekali pegangannya sangat kuat ketika aku dengan sengaja mempercepat kecepatan laju motorku.
"Rega jangan ngebut dongg" Ucapnya.
Aku kini sengaja semakin melajukan motorku semakin cepat dan Aurel pun akhirnya memelukku dari belakang karena ketakutan. Melihat Aurel yang ketakutan aku semakin tidak tega dan aku pun langsung mengurangi kecepatannya."Nah gitu dong peluk."
"Ngga lucu!"
Aurel hanya diam lalu dia menatap ke arahku dan benar saja Aurel marah padaku.
"Bagus yaa kebut-kebutan dijalan, pantesan aja tadi pagi mau nabrak aku gara-gara ngebut juga kan. Terusin aja terusin ngebutnya ntar aku loncat dari motor, mau?"
"Berani emang?"
"Kaga,"
Aku hanya tertawa kecil lalu melajukan motorku dengan kecepatan sedang.
***
Tidak butuh waktu lama untuk sampai, Rega kini telah sampai di depan rumah Aurel.
"Makasih ya." Sembari berterimakasih, Aurel melepas hoodie yang Rega pinjamkan.
"Iya sama-sama. Bawa aja jaketnya kalau mau ambil aja deh"
"Yaudah aku cuci dulu deh, besok aku balikin."
"Yaudah aku balik dulu ya"
"Eits bentar." Aurel mencegah Rega. Dirasa ada yang kurang dari Rega, Aurel melangkah maju mengikis jarak yang begitu dekat
"Apa?"
Mata mereka kembali bertemu ketika Aurel memasangkan tali pengaman di helm yang digunakan Rega. Rega memandangi wajah cantik Aurel dengan sangat lekat, jantungnya kembali dibuat berdebar dengan kencang.
"Kalau naik motor, helmnya yang bener dong biar aman." Aurel memasangkan helm Rega dengan begitu teliti, mengingatkan pangeran pujaan hatinya itu untuk menggunakan helm dengan benar.
"Makasih ya, yaudah aku balik dulu ya, buruan masuk gih, bye cantik." Bagaikan dibuat terbang, semburat merah dipipi Aurel terpancar. Dengan senyum manis yang begitu khas yang menambah kesan cantik di wajah Aurel.
"Iya sama-sama, hati-hati ya." Dengan sangat konsisten Aurel mengingatkan Rega agar selalu berhati-hati. Setelah melihat Rega yang melajukan motornya hingga jarak yang begitu jauh, akhirnya Aurel masuk kedalam pagar rumahnya dan segera masuk ke dalam rumah.
Rega melihat dari spion motornya, dia cukup lega melihat Aurel masuk kedalam rumah.
***
Sampai pada akhirnya Rega pun telah sampai dirumah, kemudian dia mandi dan merebahkan badannya ke kasur sejenak. Belum juga dia terpejam, dia mendengar suara kegaduhan dari ruang tamu, apalagi kalau bukan berantem.
Suara itu tak begitu asing lagi bagi Rega, Rega sangat mengenali siapa pemilik suara tersebut. Rega pun segera turun dari tangga dan menuju ke ruang tamu, mencari letak dimana pemilik suara tersebut. Dan ternyata benar saja. Suara wanita itu memenuhi isi ruangan dan membuat gaduh seisi rumah tentunya hal itu membuat Rega muak.
Benar saja ibu Rega kini pulang kerumah setelah sekian lama dia di luar negeri, namun apa? Dia datang hanya untuk bertengkar saja? Sungguh sangat membosankan bagi Rega.
Dia sudah terlalu lelah harus melihat mereka bertengkar. Baru sampai beberapa tangga, Rega langsung kembali naik ke kamarnya merebahkan tubuhnya dan tidak peduli dengan kondisi keluarganya.
Rega sudah sangat muak dan bosan melihat pertengkaran yang terjadi antara kedua orang tuanya.
Belum sempat matanya terpejam, suara teleponnya berbuny. Ternyata Aleo menelfonnya.
"Apaan?" Rega mengangkat telfonnya, membuat nada yang sedikit datar.
"Ganggu ya bos?" Suara Aleo diujung sana membuat jam tidur Rega terganggu.
"Iya."
"Cafe yuk bos sama si Bandeng rebus nih."
Bandeng rebus maksudnya adalah panggilan yang digunakan Aleo untuk memanggil Virgo. Marah? Tentu saja tidak, karena hal tersebut sudah biasa bagi Virgo.
"Males." Rega begitu malas untuk berhadapan dengan teman minus akhlak seperti mereka. Pasti mereka mengajak Rega hanya untuk meminta traktiran saja.
"Yah bos mah gitu."
"Bodo."
Tanpa berkata-kata lagi Rega menutup telfon dari Aleo. Rega melempar hp nya asal lalu memejamkan mata. Belum saja dia terlelap dalam tidurnya, dia mengingat sesuatu. Aurel. Dia belum memberikan kabar kepada Aurel.
@RgntraPtra
Rell, ngapain?@AurelCntka
Hah? Apanya?@RgntraPtra
Lagi ngapain?@AurelCntka
Ohh, rebahan aja.@RgntraPtra
Udah makan belom?Jangan lupa makan.
Istirahat, jangan sampai kecapean.
Love u.
@AurelCntka
Iya bawel amat.Lopyutu jangan?
@RgntraPtra
Iya lah@AurelCntka
LopyutuRead.
Langsung saja Rega matikan telfonnya dan segera tidur. Rega sangat lelah hari ini, apalagi harus mendengarkan orang tuanya yang selalu aja begitu.
***
Vote dan komen ya jangan lupa!
KAMU SEDANG MEMBACA
A U R E G A [HIATUS]
Teen Fiction[FOLLOW SEBELUM BACA] "Bertemu denganmu adalah takdir terindah dalam hidupku, aku harap selamanya ini bisa aku rasain bareng sama kamu." -Rega "Menjadi salah satu orang paling spesial dalam hidup kamu adalah suatu ketidakpercayaan bagiku, tapi menci...