Bibi Carla mengundang Aku, Levi dan juga Armin Mikasa, untuk makan malam di rumahnya. Bisa di bilang cukup lama pula aku tidak bertemu dengannya, ia berkata bahwa ia merindukan kami dan dia kesepian tanpa kehadiran Eren.
Acara makan malam itu berjalan dengan lancar, kami semua menghabiskan waktu bersama dengan baik.
Aku teringat sesuatu ketika melihat pohon besar di halaman belakang rumah kediaman Yeager. Aku teringat kunci yang Eren berikan padaku.
Dengan ijin dari Bibi Carla aku akan memasuki ruang bawah tanah. Aku penasaran dengan apa yang Eren coba sampaikan padaku. Aku memang tidak mengaharapkan apapun dari nya, namun jujur aku merindukan nya, bagaimanapun dia teman masa kecil ku. Dia yang selalu ada saat sanang dan juga sedih ku.
Aku membuka pintu perlahan, di dalam ruangan terasa begitu jomplang dengan keadaan rumah Eren yang bergaya modern, ruangan ini terasa sangat kuno. Pandangan ku langsung terpaku dengan lukisan besar yang berada di dinding.
Aku merasa lukisan itu entah mengapa terlihat menyeramkan dan sejak kapan Eren menyukai lukisan seperti ini?
Aku melihat tulisan yang ada di bawah lukisan, tulisan yang tidak ku mengerti, namun ada satu kalimat yang tidak asing bagi ku.
"Attack On Titan?"
Aku mengingat ingat dimana aku pernah mendengar atau melihat nya. Sulit untuk mengingat aku melihat keseluruhan ruangan, mencari sesuatu yang mungkin coba Eren sampaikan padaku.
Mataku terpaku pada buku yang berjudul sama dengan yang baru saja ku lihat, "Attack On Titan." Sekarang aku ingat, ini adalah buku yang pernah ku pinjam dulu dari perpustakaan namun saat ku buka buku itu tidak ada satupun huruf di dalam nya, buku itu kosong. Ketika mengetahui bahwa tidak ada apapun dalam buku itu aku langsung mengembalikan nya.
Kenapa Eren menyimpan buku ini disini? Dan juga bukankah seharusnya dia mengembalikan nya?
Aku mengambil buku itu dan memperhatikan covernya, buku itu benar-benar sama persis. Aku bahkan sangat yakin bahwa itu adalah buku yang sama.
"[Name]..! Apa kau di sana?" Panggil Mikasa.
"Iya..kemari lah."
"Levi mencari mu, dia mengajak mu untuk pulang." Mikasa berjalan mendekati ku yang masih sibuk memperhatikan buku yang ku pegang.
"Iya tunggu sebentar."
"Ini pertama kalinya aku ke sini." Mikasa memandangi lukisan besar itu.
Mendengar itu aku langsung melihat ke arah Mikasa, entah kenapa terasa dejavu dan tidak asing bagiku. Aku memperhatikan syal berwarna merah yang Mikasa gunakan.
Kepala ku terasa sakit, terasa banyak ingatan menuju otakku. Aku langsung mengambil syal yang Mikasa gunakan begitu saja, membawa buku yang memang sedari tadi masih ku genggam.
KAMU SEDANG MEMBACA
Must Make You Happy (Levi X Reader) END
FanfictionApapun yang terjadi aku akan membuat kau bahagia, menyelamatkan orang yang kau kasihi dari takdir kematian, walaupun harus mengorbankan nyawa ku Takdir yang terulang bagaikan neraka tiada akhir akan ku lepas kau dari lilitanya, aku berjanji.