Nightmare

1.7K 193 9
                                    

Akhirnya kami sampai di penginapan setelah berjalan cukup jauh dari pasar tradisional. Aku di sambut oleh bentakan guru-guru dan teman teman ku yang mebuat aku percaya bahwa aku benar-benar telah menghabiskan banyak waktu di pasar tradisional tadi.

Setalah acara siraman rohani itu selesai, aku di tunjukkan kamar ku dan ternyata aku satu kamar dengan Mina, yang merupakan teman sekelas ku juga.

Walaupun aku tidak terlalu dekat dengan nya namun, aku bersyukur karena teman sekamarku orang sebaik dirinya.

Malam telah tiba, setelah kami membersihkan diri kami semua di kumpulkan untuk makan malam bersama.

Entah mengapa nafsu makan ku hilang, rasa di hati ku gelisah tidak karuan dan itu semua aku tidak tau penyebabnya.

"[Name].. Kenapa kau tidak memakan makanan mu?" Tanya Mikasa di sebelah ku.

"Entah kenapa rasanya aku tidak nafsu makan."

"Kalau kau tidak mau, boleh kentang itu untuk ku?"

"Ini untuk mu saja." Aku memberikan makanan yang belum ku sentuh pada Sasha.

"Hei [Name] aku hanya bercanda." Ucap Sasha karena medapatkan lirikan tajam.

"Aku juga tidak bercanda, tidak apa-apa, aku hanya ingin istirahat."

Aku berdiri hendak meninggalkan ruang makan, "[Name] apa kamu sakit?" tanya Eren dengan wajah khawatir.

"Tidak, sudah ku bilang aku hanya ingin istirahat, mungkin karena aku kecapean. aku duluan Oyasumi minna¹."  Aku meninggalkan ruang makan.

Aku kini sedang merebahkan badan ku pada kasur yang ukurannya sedang, cukup untuk dua orang. Aku mencoba memasuki alam mimpi namun, gagal. Badanku terasa sangat lelah namun, hatiku khawatir tidak karuan.

"Cek-lek!" Bunyi pintu kamar terbuka.

Aku melihat seorang yang datang.

"Ah.. Maaf membangun kan mu [Name]." Terlihat Mina di palang pintu.

"Ah.. Tidak. Aku bahkan belum tidur."

"Mau ku temani? Sepertinya aku juga tidak bisa tidur." tawarnya.

"Terimakasih."

Dia berjalan mendekati ku dan duduk di samping kasur menghadap ke jendela melihat pemandangan luar. Aku mengambil posisi duduk di sebelahnya.

Kami menghabiskan waktu cukup lama, walaupun hanya mengobrol dan tertawa dengan hal-hal yang tidak terlalu penting namun, aku sangat nyaman berada di sampingnya.

Aku melihat matanya mulai menyipit, sepertinya ia mulai mengantuk. Aku mengajaknya untuk tidur bersama, meskipun sebenarnya aku tidak merasa mengantuk sama sekali.

Kami berada di satu ranjang yang sama, hanya beberapa menit aku melihat Mina memasuki alam mimpi, tidak dengan ku yang masih terjaga.

Aku tidak tau kenapa rasanya hati ku tidak karuan dan saat melihat teman-teman ku, hati ku sangat sakit. Rasanya aku tidak ingin ke hilangan mereka.

Apa karena kita akan perpisahan, tapi bukankah itu terlalu berlebihan? Aku masih bisa menemui mereka.

Mungkin ini hanya perasaan ku saja. Aku hanya menghabiskan malam ku dengan melihat bintang di langit malam dan setelah beberapa lama aku tak sadar telah terlelap.

.


.

.

Must Make You Happy (Levi X Reader) ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang