Reebot

861 111 3
                                    

Bayi perempuan yang lahir dari sepasang suami istri muda kini telah Dewasa. Lahir dalam keluarga yang tinggal di perbatasan membuat gadis itu merasakan rasa khawatir.

Ia masih tidak mengerti apa yang terjadi padanya meskipun 17 tahun telah berlalu, "Apakah aku ber-reinkarnasi? Namun mengapa nama ku masih tetap sama?" Itulah yang selalu melintas dalam pikirannya.

Di tengah malam ia terbangun karena suara tembakan, ia merasa sangat ketakutan. Tempat yang kini ia tinggali sudah menjadi medan peperangan.

Dengan bantuan ayahnya yang merupakan seorang perwira, dia berhasil melarikan diri namun tidak dengan wanita yang telah melahirkan gadis itu, ia mati karena tertembak berusaha melindungi putrinya.

Gadis itu berlari dari kejaran orang-orang dengan membawa senjata di tangannya. Sampai ia menemukan sebuah gua yang dapat ia gunakan untuk bersembunyi, barulah ia dapat bernapas lega ketika suara langkah kaki tidak lagi terdengar.

Air matanya masih bercucuran, mengingat orang yang telah menjaganya sejak ia sampai di dunia yang tidak ia kenali ini tewas tepat di depan matanya bahkan ia tidak mengetahui bagaimana kini kabar ayahnya.

Ia mengurung dirinya di dalam gua itu, rasa takut akan kematian kini kembali menghantuinya. Ia tidak ingin mati untuk kedua kalinya. Ia yang telah mengetahui rasa sakitnya kematian membuatnya tidak ingin kembali merasakannya.

Jika orang yang belum pernah mengalaminya mungkin akan meremehkan nya, namun tidak dengan nya yang telah merasakan sakit yang amat parah. Meskipun ia kini dapat kembali bernapas.

Setelah semalaman berdiam diri di dalam gua, gadis itu akhirnya dengan hati-hati keluar dari gua itu untuk mencari air dan juga makanan.

Beruntungnya ia gua itu tepat di dekat sungai dan juga banyak tumbuhan di sekitar nya, membuatnya tidak perlu berjalan jauh untuk mendapatkannya.

Ia hanya dapat meminum air sungai tanpa memasaknya dan hanya memakan buah-buahan, dia tidak berani menyalakan api dan ia tidak sebodoh itu untuk melakukannya.

Beberapa hari telah berlalu, hari sebelumnya Ia sering mendengar suara tembakan meskipun itu dari jauh, suara ledakan dan juga suara helikopter, itu semua kini tak terdengar lagi.

Gadis itu akhirnya memberanikan diri untuk mengecek keadaan sekitar yang sepi. Ia tidak tahu konflik apalagi yang kini tengah daerahnya itu tengah hadapi tapi yang pasti saat ini gadis itu merasa hanya ada dirinya di tempat itu.

Ia mengendap-endap memeriksa keadaan, namun Ia benar-benar yakin bahwa tidak ada seseorang lagi di desanya selain dirinya. Ia mulai menyalakan api, sakit perut yang Ia derita karena meminum air yang tidak di masak Ia harap akan segera sembuh.

Saat gadis itu hendak membersihkan dirinya di sungai bertapa terkejut nya Ia, melihat seseorang mengambang di atas air, "Mungkin sudah menjadi mayat," Pikir gadis itu, namun ia tetap mendekati nya untuk memeriksanya.

Ia kembali terkejut ketika melihat wujud dari orang itu, tangannya bergetar. Semua rasa dalam hatinya bercampur aduk takut, rindu, sedih, Senang, semua itu mengalir keluar dari matanya.

"Le-levi?" Ucapnya gemetar.

Gadis itu langsung memeriksa keadaan pria yang kini tengah di pelukannya, ia kembali menangis karena bersyukur pria itu masih bernapas.

Dengan segera gadis itu melakukan pertolongan pertama untuk pria itu, setelahnya ia berlari cepat kembali pemukiman yang kini telah kosong. Ia menuju pusat kesehatan berharap masih tersedia obat-obatan dan alat-alat medis yang dapat Ia gunakan.

Betapa beruntungnya gadis itu karena berhasil menemukannya meskipun hanya sedikit. Gadis itu kembali ketempat Levi berada dan langsung mengobatinya. Gadis itu merasa bersyukur karena di kehidupannya ini, Ia belajar sedikit tentang medis, meskipun di dunia ini umurnya baru menginjak 17 tahun.

Must Make You Happy (Levi X Reader) ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang