"[Name] apa yang kau lakukan disini?" tanya Levi.
Wanita di sebelahnya terkejut ketika menyadari keberadaan ku dan langsung melepaskan pegangan tangan Levi dengannya. Terlihat bahwa dia merasa canggung dengan situasi yang terjadi.
"Aku di tarik ke sini oleh Hange-san, aku membawa sesuatu, ku letakan di atas meja kerja mu," Aku menjawab pertanyaan Levi dengan senyuman di wajahku, meskipun entah mengapa hatiku terasa sangat sakit.
"A-aku akan pulang, aku ada kelas malam. Aku harus menyiapkan beberapa tugas ku." Lanjut ucapan ku namun dengan suara bergetar. ingin ku secepatnya meninggalkan tempat ini.
"Aku akan mengantar mu." ucap Levi sebelum aku melanjutkan langkah ku.
"Tidak perlu, pekerjaan mu belum selesai bukan? Aku bisa pulang sendiri" tolak ku.
"Kalau begitu aku pesankan taksi?" Aku kembali menolaknya.
"Aku bisa pesan sendiri. Pergilah ke dalam kalian basah." Ucap ku sambil berjalan perlahan menjauh.
"Jangan menerobos hujan!" Perintah Levi.
"[Name] ini tidak yang seperti kau lihat." ucap wanita di sebelah Levi, Petra rall.
Aku kembali berjalan menjauh menerobos hujan yang tiba-tiba saja semakin deras, "Aku tidak salah paham kok tenang saja Petra-san." ucap ku yang sedikit berteriak karena derasnya hujan.
Aku berlari di tengah hujan, meninggalkan mereka. Sepertinya air mata ku mengalir, terimakasih kepada hujan yang telah menutupi kesedihan ku, seakan cuaca hari ini melambangkan perasaan ku.
Namun kenapa aku sedih? Kenapa aku menangis, bukankah sejak awal seharusnya aku tahu hal seperti ini pasti akan terjadi?
Hubungan ku dengan Levi hanyalah hubungan palsu, aku tahu.. Aku orang yang paling mengerti tentang itu, aku tau bahwa hubungan palsu ini pasti akan berakhir, namun kenapa ini terasa begitu sakit?
Aku tidak langsung memesan taksi, yang ku lakukan hanya berjalan di derasnya hujan yang turun, aku berjalan ke tempat yang lumayan sepi, sehingga tidak banyak orang yang melihat ku. Dadaku terasa sangat sesak, aku tidak ingin berteduh karena ku rasa hujan ini bantu menangkan ku meskipun air mataku tidak kunjung berhenti mengalir, air hujan menyatu dengan air mataku.
Tiba-tiba air hujan tidak lagi mengguyur ku, ada seseorang di depan ku yang memayungi ku, "[Name] apa yang kau lakukan di sini?" Tanya orang di depan ku.
Dengan perlahan aku mengangkat pandangan ku, melihat seseorang di depan ku.
"Connie... Kenapa kamu di sini?" Tanya ku dengan suara lirih.
"Harusnya aku yang bertanya pada mu, apa yang kau lakukan di tengah hujan seperti ini?" Connie terlihat khawatir, terlihat sedikit amarah dalam ucapannya.
Mendengar pertanyaan Connie membuat hatiku sakit, mengingat hal yang terjadi sebelumnya. Aku memeluk Connie, membuat Connie terkejut, namun ia membalas pelukan ku dengan sebelah tangannya, sebelah tangannya lagi memegangi payung.
Setelah merasa lebih tenang, Connie membawa ku untuk berteduh di halte bus terdekat. Ia memberikan mantelnya untuk menghangatkan ku. Jujur aku merasa lebih tenang dari sebelumnya.
"Kalau kamu tidak ingin cerita tak apa, tapi aku siap mendengarkan mu, kalau kau siap [Name]." Ucap Connie yang ku balas dengan anggukan.
"Kenapa kamu bisa ada di sini?"
"Aku membeli sesuatu di dekat sini, lagipula kosan ku dekat sini kan..."
"Ah.. Iya"
Hujan sudah mulai mereda, Connie mengajak ku untuk pergi ke kosannya dan aku mengiyakan ajakannya. Ini bukan kali pertamanya aku pergi ke tempatnya, biasanya aku datang kemari dengan yang lainnya. Sesampainya di depan kosannya Connie membukakan pintu nya dan mempersilahkan ku untuk masuk. Memberikan sebuah baju dan celana kain, aku menerimanya dan mengganti pakaian ku yang basah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Must Make You Happy (Levi X Reader) END
Fiksi PenggemarApapun yang terjadi aku akan membuat kau bahagia, menyelamatkan orang yang kau kasihi dari takdir kematian, walaupun harus mengorbankan nyawa ku Takdir yang terulang bagaikan neraka tiada akhir akan ku lepas kau dari lilitanya, aku berjanji.