part 15.

1.1K 64 4
                                    

Jam sudah menunjukkan pukul 4 sore, dan di luar sedang hujan. Jenny keluar untuk membeli makanan  karna merasa lapar.

Mata sooya perlahan terbuka,dia mulai sadar,tapi kepalanya terasa sangat sakit,dan di bagian pinggang nya juga terasa sangat sakit.

Saat dia akan menggerakkan tangannya,dia meraskan tangannya sangat berat. Dia melihat ke sana dan Jimin sedang tertidur di sana dengan memegangi telapak tangannya.

Merasakan pergerakan, Jimin terbangun,dia langsung melihat sooya, dia terkejut ternyata sooya sudah sadar.

"Kau sudah sadar". Ucap Jimin dengan senyum lebarnya.

Sedangkan sooya hanya menatapnya dingin,dalam hatinya dia sungguh benci melihat wajah itu lagi.

"Bagai mana perasaan mu, di bagian mana yang masih terasa sakit.". Tanya Jimin.

Tidak ada jawaban,sooya enggan menjawab pertanyaan Jimin.

"Di mana jenny?" Tanyanya dengan suara lemah.

"Aku tidak tau,mungkin dia keluar". Jawab Jimin.

"Sebaiknya kau pergilah dari sini. Dan tolong lepaskan tanganku". Ucap sooya.

Jimin mengerjap,alisnya bertaut dan dia mengerutkan keningnya.

"Kenapa?, Aku akan menjagamu di sini". Ucap Jimin.

"Tidak perlu,ada jenny, kau bukan siapa siapa yang harus bertanggung menjagaku". Balas sooya.

Pintu ruangan di buka, memeperlihatkan jenny yang membawa beberapa cemilan di tangannya.dia melihat ke arah ranjang sooya,dan alangkah terkejutnya dia saat melihat sooya melihat ke arahnya.

"Sooya..". Ucapnya ,lalu dia melepas cemilan yang dia bawa ke kursi di dekatnya,dia menghampiri sooya.

"Kau sudah sadar,bagai mana keadaanmu,apa kau baik baik saja,apa masih terasa sakit.". Tanya jenny.

Sooya agak tersenyum tipis. "Aku sudah merasa baikan. Tapi,aku ingin pulang". Ucap sooya.

"Tidak,kau tidak boleh pulang sooya,kata dokter–". 

"Kau tidak berhak memerintahku". Potong sooya.

"Sooya tenanglah, kau tidak bisa pulang sekarang, kata dokternya tubuhmu sangat lemah,dan harus di rawat di sini selama seminggu". Ucap jenny.

"Tapi..". 

"Kau tidak akan pulang, meskipun kau menyuruhku pergi atau tidak ikut campur aku akan tetap ikut campur. Kau tidak boleh membantah". 

Timpal Jimin tegas.

"Kau–".

"Dan satu lagi,aku akan pulang untuk mengganti bajuku, setelah itu aku akan kembali lagi ke sini,tapi aku akan memerintahkan anak buahku untuk menjagamu di sini". Lanjut Jimin dengan memotong ucapan sooya yang ingin menolak.

"Itu tidak perlu,aku ada disini untuk menjaganya". Balas jenny.

"Aku tidak bicara denganmu, aku tidak suka di tolak apalagi di bantah,aku pergi dulu,dan sebentar lagi anak buahku akan ada di sini". Ucap Jimin lagi.

Setelah itu dia tersenyum pada sooya, "aku akan kembali". Ucapnya lalu keluar dari ruangan itu.

"Hufhh,,,dia sangat menjengkelkan". Ucap jenny.

"Apa dia mengganggu mu?". Tanya sooya.

"Tidak sih,tapi dia sangat menjengkelkan bagiku". 

"Sudahlah.". Ucap sooya.

"Tapi,,,". Ucap jenny tampak mengingat sesuatu. "Dia belum makan apa apa sedari datang ke sini". Ucapannya.

"Apa?, ". 

MR. PARK (the mafia)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang