Sedari tadi [Name] celingukan. Gugup, bahwa ia akan tidur di kamarnya Shinsuke. Harusnya ia bersyukur kalau Shinsuke tidak ikut tidur disini, tapi tetap saja ia tidur dikamar laki-laki!
Ia tahu sekali jika pengalaman dirinya dengan laki-laki tidak banyak, apalagi sebelum bertemu dengan Shinsuke. Ayahnya selalu sibuk dengan pekerjaannya dan selalu menatap iba kepadanya kalau sedang dimarahi oleh ibu. Ia selalu menjaga jarak dengan teman lelakinya ataupun keluarganya, bahkan dengan Shinsuke pun. Meskipun jarak tersebut sudah mulai mengikis.
Aneh juga jika [Name] mengingatnya.
"[Name] paham apa yang aku ajarkan?" Shinsuke membuyarkan lamunannya. [Name] menggeleng, ia tidak fokus sama sekali.
"Maaf aku tak fokus," [Name] menyesal, ia menatap buku di depannya. Ia sudah pusing melihat angka dan huruf disatukan.
"Tak apa, aku ajarkan sampai kau paham." Shinsuke tersenyum. Ia kembali mengajarkan [Name].
Beberapa menit selesai diajari, rasanya otak [Name] akan siap meledak. Dan sekarang ia harus mengerjakan soal yang diberikan oleh Shinsuke! Oh tidak.
"Tunggu sebentar! Bagaimana kalau kita istirahat?"
Shinsuke menatapnya lalu tak lama mengangguk. "Baiklah, kita istirahat."
[Name] bersorak kegirangan, ia melihat Shinsuke yang menahan tawanya itupun seketika diam. Menahan malu, ia menutupi wajahnya dengan buku.
"Jangan lihat,"
Shinsuke tertawa kecil melihat pacarnya salah tingkah, "iya tidak lihat kok."
"Bohong!" [Name] mengintip sedikit, terlihat Shinsuke yang tersenyum dengan mata menyipit dan rona merah di pipinya.
Blush!
Rona merah menjalar sampai ke telinganya, ia menutup rapat wajahnya dengan buku agar tidak dilihat dengan Shinsuke.
"Belum siap lihat senyum nya Shinsuke yang seperti itu ..." Gumam [Name] gugup.
Shinsuke menaikkan alisnya, "ada apa [Name]?"
Tiba-tiba [Name] berdiri membuat Shinsuke kaget. "Aku mengantuk!"
"Baiklah, kita selesaikan pelajaran sampai sini. Istirahat yang cukup [Name]." Shinsuke merapikan alat pelajaran mereka, berdiri lalu mengusap rambut [Name] dan pergi dari kamarnya meninggalkan [Name] yang wajahnya sudah mirip kepiting rebus.
Sepertinya ia tidak akan bisa tidur nyenyak.
***
Dugaan nya benar sekali jika ia tidak akan bisa tidur. Melirik ke arah jam dinding yang sudah pukul 10 malam. Ia mencari tempat yang nyaman untuk tidur, bahkan di lantai pun juga, tapi tetap saja senyuman Kita Shinsuke tidak bisa hilang dari pikirannya.
Ia baru lihat senyuman yang tulus seperti itu...
Kalau ia tidak bisa tidur, bagaimana jika ia kerjakan soal yang diberikan Shinsuke? Baiklah ia akan kerjakan semampunya.
Sudah beberapa menit berlalu dan ia sama sekali tidak bisa menjawabnya. Kalau seperti ini ia pasti akan melihat amukan sang ibu. Persetan tentang semampunya, nilai yang sempurna penting.
Jam sudah menunjukkan pukul 12, dan ia masih belajar. Bagaimana pun caranya ia harus paham. Karena jika nilainya bagus pasti ibu akan lebih memperhatikan dirinya dengan sedikit lembut.
[Name] menghela nafas panjang. Dirinya mengantuk, ini sudah tengah malam dan ia belum tidur. Sedikit lagi... Padahal ia sudah paham tentang materi ini tapi dirinya tidak sanggup untuk lanjut.
Tak apa [Name], cukup disini belajarnya. Ia harus istirahat.
***
"[Name] bangun. Sudah pagi, ayo bangun." Shinsuke membangunkan [Name] dengan lembut, sesekali ia goyangkan bahu [Name] agar lebih cepat bangun. Tetapi belum bangun juga.
[Name] juga tidak tidur di kasur, ia tidur di meja belajar dengan tangannya menjadi alas tidur kepalanya. Shinsuke berpikir, [Name] lanjut belajar sampai malam, dan mungkin baru tidur setelah ia benar-benar cape.
Shinsuke menghela nafas, ia berdiri lalu membuka tirai jendela. Cahaya matahari membuat [Name] terbangun.
"AAAA TERANG SEKALI! AKU DIMANA??" Seketika nyawa [Name] langsung terkumpul.
"Dikamar ku [Name]," Shinsuke tersenyum tipis.
"Hahaha, jam berapa ya?" [Name] tertawa gugup, ia melirik jam. Angka menunjukkan pukul 8.
"Astaga! Sudah mau siang! Maafkan aku Shin. Aku bangun terlambat."
"Tak apa, kau kelelahan sekali. Kantung mata mu mulai membesar. Jangan begadang," Shinsuke mengulurkan tangannya.
"Ayo makan."
[Name] menerima uluran tangannya, lalu mengangguk, "oke."
*
*
*
TBC
WOWOWOW SELAMAT ATAS VIEW YANG SUDAH SERIBU LEBIH!
Makasih banyak buat kalian yang udah baca cerita ini, dapat bunga dariku 🌹🌹🌹🌹
KAMU SEDANG MEMBACA
🚩𝐎𝐁𝐒𝐄𝐒𝐒𝐈𝐕𝐄; k.shinsuke ✓
غموض / إثارة北 信介 ❲Kita Shinsuke❳ __________ "Aku melindungimu dan itu salah?" [Name] mencurigai kekasihnya sendiri yang sifatnya terlampau aneh, semenjak ia mengatakan ingin putus. __________ Warning ↳ Manipulatif, Stalking, dan Obsesi. ハイキュー!! © Furudate Ha...