Senyum manis itu selalu Renjun beri kepada ayahnya ketika di pagi hari, Renjun tidak pernah lupa caranya bersyukur mempunyai ayah yang merengkuhnya dengan hangat dan juga menyayangi nya.
"Ren, kamu serius ingin tinggal sendiri?" Sang ayah hanya bisa mengkhawatirkan Renjun ketika anaknya mengatakan ingin kuliah dan memulai hidup baru dengan tinggal sendiri tanpa bantuan ayahnya.
Mendengar penuturan sang ayah yang terbesit kekhawatiran, Renjun hanya tersenyum tulus.
"Ayah tenang saja, Renjun bisa menjaga diri. Renjun sangat berterima kasih karena ayah menghawatirkan ku" Ujar Renjun.
Tuan Huang hanya bisa menghela napas dengan pelan. Bukan masalah biaya atau apapun, hanya saja ia benar-benar khawatir dengan kondisi Renjun yang lemah dan mempunyai penyakit bawaan dari lahir.
Ingin sekali tuan Huang melarang Renjun untuk kuliah dan tinggal sendiri, tapi ia juga tidak mau menghalang cita-cita anaknya. Bukan berarti Renjun harus jadi pengangguran dan diam saja, tapi Tuan Huang merasa bahwa ekonomi keluarganya tercukupi dan dia tidak keberatan membiayai Renjun sampai kapanpun. Ia sangat menyayangi Renjun.
"Kapan kau akan berangkat?"
"Hari ini, ayah. Aku sudah bersiap juga dan hanya perlu menunggu taxi untuk menuju tempat tinggal baru ku." Ujar Renjun
Tiba-tiba saja Tuan Huang merengkuh tubuh mungil sang anak, ia benar-benar akan merindukan Renjun nantinya. Renjun yang merasa dipeluk dengan erat oleh sang Ayah ia memeluk Ayahnya tak kalah erat.
Dengan isakan kecil Renjun memeluk sang ayah."Renjun sangat menyayangi ayah."
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:Menarik pelan koper yang ia bawa, Renjun segera memasuki lift dan menuju kamar yang akan ia tempati selama kuliah nanti.
"Lelahnya" Ucap Renjun, ia langsung duduk diatas kasur tanpa menyalahkan lampu ruangan kamarnya. Renjun memijat pundaknya pelan agar menghilangkan rasa pegal dan lelah selama perjalanan.
"Hei, siapa kau?" Renjun tersentak dengan bulu kuduk berdiri, Renjun tidak berani membalikkan tubuhnya ke belakang. Renjun berpikir apakah itu hantu?
"Kau bisu ya?!" Sedikit meninggikan suaranya, orang tersebut langsung menyalahkan lampu di samping kasur.
"K-kau siapa?" Renjun akhirnya berani membalikkan tubuhnya kebelakang, dan bersyukurnya itu adalah manusia, walaupun begitu ia masih sedikit takut.
"Aku yang harusnya bertanya, kau siapa?" Orang tersebut memandang Renjun dengan tatapan tajam.
"Aku penghuni baru disini, sepertinya aku salah kamar. Maaf sebelumnya, aku akan keluar" Renjun sedikit membungkuk untuk meminta maaf dan segera keluar.
"Hei kecil, tidak usah keluar, kau tidak salah kamar" Orang tersebut berdiri dari kasur dan melangkah keluar tanpa ucapan maaf.
"Apa-apaan orang itu, dasar tidak punya sopan santun!" Renjun pikir orang tersebut memang hanya iseng, tapi bukan kah itu keterlaluan sampai tidur di kamar Renjun?!
Hello everyone, this is my first story, this is also purely from my mind. Hope you all like it!!!
Don't forget to vote, share and comment!!🥰
KAMU SEDANG MEMBACA
brother 2j {Norenmin}
Romancebagaimana jika mencintai dua orang sekaligus, terutama mereka berdua adalah saudara sekandung. BXB 🔞 HARAP DIBACA DESKRIPSI NYA.