Renjun mengusak rambutnya yang basah dengan pelan menggunakan handuk, ia merasa sedikit lapar setelah mandi dan menuju dapur untuk membuat makan malam.
'Ting tong' Bell apartemen Renjun berbunyi, Renjun pikir mungkin ada orang yang membutuhkan bantuan atau sebagainya.
Renjun membukakan pintu apartemen nya untuk melihat siapa yang datang malam-malam begini. Siapa sangka bahwa lelaki tersebut adalah orang yang tidak sopan itu.
"Aku lapar" Ucap lelaki tersebut.
Renjun mengerutkan dahinya heran ''Memangnya kau siapa?! Kenapa meminta makan kepada ku?!''
Ucap Renjun dalam hati."Apa kau butuh uang? Aku akan memberi mu sedikit uang untuk makan malam" Jawab Renjun dengan merogoh kantung celananya untuk mengambil dompet miliknya.
"Tidak, aku ingin makan disini bersama mu"
"Jujur saja, kau ini punya sopan santun tidak sih?! Kemarin kau ada di dalam apartemenku dan pergi begitu saja tanpa minta maaf, sekarang meminta makan kepadaku bahkan kita tidak mengenal satu sama lain!" Renjun berucap dengan marah. Bukannya Renjun pelit, hanya saja kenapa ada manusia yang tidak tau sopan santun seperti ini.
"Maaf, kalau begitu mari kita mengenal satu sama lain. Aku Jaemin" Jaemin mengulurkan tangannya tanpa dosa kepada Renjun, mau tidak mau Renjun mengulurkan juga tangganya kepada Jaemin.
"Aku Renjun, sudah kan? Kalau begitu kau bisa pergi" Renjun hendak menutup pintu apartemennya, tapi Jaemin menahan pintu apartemen Renjun dengan kakinya.
"Apa kau tidak kasihan sama sekali kepadaku? Aku lapar, tolong buatkan aku sedikit makanan" Walaupun Jaemin memohon kepada Renjun, tapi ekspresi nya selalu datar.
Renjun sedikit memikirkan kembali keinginan Jaemin.
"Baiklah, hanya 15 menit." Jaemin tersenyum tipis mendengar itu, setelahnya ia masuk kedalam apartemen Renjun.
Jaemin duduk sambil menopang dagunya dengan tangan kiri, ia memperhatikan Renjun yang memunggunginya karena sedang memasak. Sedangkan yang diperhatikan tidak peduli sama sekali padahal Renjun sadar di perhatikan oleh Jaemin.
"Kecil sekali tubuhnya, ah...aku jadi ingin merengkuhnya dari belakang" Ucap Jaemin dalam hati.
"Berhenti memperhatikan ku, makanannya sudah jadi" Renjun membawa dua piring ditangan kanan dan kirinya, ia segera menuju meja makan.
"Makanlah, setelah itu pergi"
Ujar Renjun dengan cuekJaemin hanya berdehem membalas ucapan Renjun sambil menyantap makanan yang Renjun buat.
"Enak, aku akan sering kesini untuk makan" Tiba-tiba saja Jaemin berucap tanpa berpikir dua kali.
"Hei! Jangan seenaknya! Aku tidak punya uang banyak untuk memberi makan orang lain setiap harinya. Lagi pula, untuk apa kau harus makan disini, huh?" Renjun benar-benar kesal akan setiap ucapan yang keluar dari mulut Jaemin, anak ini kalau berbicara tidak pernah disaring sepertinya.
"Tenang saja, aku kaya"
Renjun yang mendengar itu hanya menggelengkan kepalanya dengan helaan napas panjang.
"Bukan masalah kaya atau tidaknya, tapi aku juga butuh privasi. Terlebih lagi kita baru mengenal satu hari" Ucap Renjun dengan lelah.
Jaemin yang melihat itu sedikit tidak enak hati, ia melihat raut wajah lelah dari lelaki manis didepannya.
"Aku minta maaf, Ren. Lain kali aku akan izin kepadamu jika ingin bertemu" Renjun hanya diam mendengar ucapan Jaemin, Renjun mendengar ucapan tulus dari Jaemin menjadi tidak enak hati juga.
"Aku sudah selesai makan, ngomong-ngomong aku tinggal disebelah mu. Terima kasih atas makanannya, selamat malam"
'chup' Tanpa tau malu Jaemin mengecup bibir Renjun dengan cepat dan ia langsung lari keluar apartemen milik Renjun.
"YAKKK JAEMIN! TIDAK SOPAN! DASAR MESUM" Renjun benar-benar dibuat murka oleh tingkah Jaemin, tapi entah kenapa pipi Renjun sedikit bersemu karena kecupan kecil dari Jaemin.
'manis' Itu yang Jaemin rasa setelah mengecup bibir plum Renjun.
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:"Kau gila ya? Tidak biasanya kau terus senyum seperti ini" Ucap Mark kepada Jaemin.
"Kenapa memangnya? Tidak boleh?" Sahut Jaemin dengan kesal, baru saja dia senang tapi Mark menghancurkan mood nya saja.
"Bukannya tidak boleh, tapi kau menyeramkan tersenyum seperti itu. Apa ada sesuatu yang membuat mu senang semalam?" Tanya Mark penuh selidik.
"Tentu ada, rasanya aku ingin mencobanya lagi" Jaemin memegang bibir nya pelan, ia masih mengingat bagaimana rasanya bibir plum Renjun yang begitu manis dan halus.
Mark yang melihat tingkah Jaemin seperti itu sudah tidak aneh, Jaemin memang tipe orang yang cepat berubah sikap dan berubah mood.
Mark dikagetan dengan sebuah tepukan dibahunya, ternyata orang itu adalah Jeno.
"Kenapa, Jen?" Tanya Mark
"Apakah mobil mu sudah benar?" Jeno bertanya balik kepada Mark. Beberapa hari yang lalu mereka balapan mobil di malam hari, dan mobil Mark mengalami kerusakan sebelum acara adu balap tersebut dimulai.
"Sudah, tapi aku belum mengambilnya di bengkel" Jeno mengangguk mendengar ucapan Mark.
"Renjun!" Ditengah obrolan Jeno dan Mark, Jaemin memanggil seseorang yang melewati depan toilet.
"Ren, ternyata kau kuliah disini ya. Memang kita ditakdirkan bersama" Ucap Jaemin dengan lantang.
"Apanya yang ditakdirkan bersama?! Jauh-jauh dari ku sana" Renjun sedikit mendorong tubuh Jaemin agar menjauh darinya.
"Bokong mu terlihat sangat menggoda, Ren" Ucap Jaemin dengan sensual ditelinga Renjun, dan Jaemin sedikit meremas sebelah bongkahan tersebut.
"Jaemin! Kenapa mesum sekali?! Jangan menyebalkan Jaem!" Renjun risih akan perbuatan mesum Jaemin kepadanya, tapi yang berbuat mesum hanya melemparkan senyum kepada si manis.
Jeno yang melihat perbincangan antara Jaemin dan Renjun hanya mengerutkan keningnya 'kenapa Jaemin dekat dengan lelaki manis tersebut?' Pikirnya dengan sedikit kesal karena melihat kedekatan antara keduanya.
"Renjun ya?" Ucap Mark dengan tiba-tiba, Jeno yang mendengar Mark mengucapkan nama seseorang langsung menolehkan kepalanya.
"Kau mengenalnya, Mark?" Tanya Jeno
"Tidak, tadi kan Jaemin meneriaki namanya."
"Ku kira kau kenal dengannya"
"Kenapa? Kau jatuh cinta dengan pandangan pertama ya?" Ucap Mark dengan sedikit menggoda Jeno
"Tidak! Mana ada aku menyukai orang seperti itu, kelihatannya sangat tidak cocok untukku" Jawab Jeno dengan sombong. Jeno memang tipe orang yang tsundere dan angkuh.
Sifat Jeno dan Jaemin memang berbalik, tapi itu dalam hal kerajinan dan kemalasan saja. Selebihnya mereka memiliki sikap angkuh dan berwajah datar yang serupa.
Don't forget to vote, share and comment!!!🥰
KAMU SEDANG MEMBACA
brother 2j {Norenmin}
Romancebagaimana jika mencintai dua orang sekaligus, terutama mereka berdua adalah saudara sekandung. BXB 🔞 HARAP DIBACA DESKRIPSI NYA.