33. Ruang Tersendiri

672 90 33
                                    

"boleh peluk gak?" Tanya Daniel yang benar-benar membuat Melati terkejut sebab disana ada Jordan juga teman-temannya

Tanpa menunggu jawaban Melati Daniel langsung memeluk Melati yang membuat semuanya terkejut, ya Jordan bagaikan di sambar petir menyaksikan adegan tersebut

"i love you Melati" ujar Daniel sembari mendekap Melati

"hmm iya u too Dan" balas Melati sembari melepaskan pelukannya

"jaga hati ya disana" ujar Daniel sembari mengelus rambut Melati dan Melati hanya mengangguk

"ayo check in" ujar ci Vita tegas kepada Melati

Semuanyapun melakukan check in dan langsung menuju pesawat

"semuanya duduk sama partner gak ada yang boleh ganti-ganti" ujar ci Vita sebelum memasuki pesawat sebab Ia melihat siko Jordan dan Melati yang tidak baik-baik saja

"siap cii" ujar Gloria dan yang lainnya

Jordan tetap duduk bersama Melati

"masuk" ujar Jordan singkat kepada Melati

"kan nomor kursi lu yang di deket jendala Jor" balas Melati dengan hati-hati

"Udah masuk aja, lu kan sukanya di samping jendela" ujar Jordan yang membuat Melati menuruti perkataannya

"gua seneng Jor lu masih inget dan masih mau respect sama gua" ujar Melati dalam hatinya

Saat pesawat lepas landas keduanya masih hening, namun di tengah perjalanan Jordan tiba-tiba memasangkan salah satu airpodsnya ke telinga Melati yang membuat Melati terkejut

Mengapa harus
ku lihat kau dengan dirinya
terluka tapi tak berdarah

ajarkan aku...
cara tuk melupakanmu
bila membencimu tak pernah cukup tuk hilangkan kamu

ajarkan aku...
sebelum merusak kedalam dalamnya sebelum aku trauma mencintai sosok yang baru lagi

Melati seolah di tampar oleh penggalan lirik yang didengarkan Jordan dan Ia paham itu sangat menggambarkan isi hati Jordan saat ini

"Ajarin gua Mel buat lupain lu" ujar Jordan sembari menatap tajam Melati

"gua bertekad lupain lu asalkan lu sendiri yang ajarin gimana caranya, karena lu yang udah buat rasa ini ada sampe detik ini" lanjut Jordan

"mungkin gua egois karena gua sakit banget liat lu bahagia sama dia padahal dulu gua juga bahagia sama Gracia tapi bedanya lu tega ngelakuin itu depan gua sedangkan gua dulu berusaha untuk private semuanya sampe di hadapan lu aja gua masih bersikap biasa aja sama Gracia yang statusnya pacar gua" sambung Jordan meluapkan semua amarahnya

"Jor gua juga bingung di posisi ini" ujar Melati sembari menangis sebab Ia pun tidak ingin seperti ini dengan Jordan

"Gua gak mau juga kita cuek-cuekan kayak orang gak kenal" sambung Melati

"diem gak usah nangis" ujar Jordan sembari mengusap air mata Melati

"diem-diem mereka lagi perang ringan" ujar mba Wid kepada mba Naff yang tepat berada di belakang Jordan Melati

"biarin deh mereka selesaiin dengan cara mereka biar aman" balas mba Naff

"gua sayang Mel sama lu sayang banget, sampe kenapa gua suru lu tunggu gua karena emang gua mau  buat future sama lu habisin sisa umur gua sama lu tapi nyatanya gua kalah start sama Daniel" ujar Jordan dan Melati masih mengeluarkan air matanya Ia pun kecewa dengan sikon saat ini, Ia tak pernah berpikir akan menjadi serunyam ini

"Jadi gua mohon Mel ajarin gua gimana cara buat lupain lu, gua rela ganti partner asalkan gua bisa lupain lu" tegas Jordan yang membuat mata Melati membesar

"gak mauu Jor, gua maunya partneran sama lu gak mau sama yang lain" ujar Melati sembari menggenggam tangan Jordan

"Mel gua juga pengen banget tapi gua juga ga bisa kayak gini, ini semua akan ngaruh ke performa kita nanti" ujar Jordan

"kan kita belom coba Jor" balas Melati

"gak akan bisa gua gak akan fokus Mel, sekarang kalo liat lu rasanya sakit banget" ujar Jordan sedangkan Melati hanya bisa menangis

"maafin gua ya, gua cuman bisa ada di saat lu sakit dan sedih doang" ujar Jordan sembari memeluk Melati dari samping yang membuat Melati sedikit terkejut namun Ia membalas juga pelukan Jordan

"gua rindu pelukan inii" batin Melati sembari menangis dalam diam sejadi-jadinya dalam pelukan Jordan

Jordan ingin melepaskan pelukannya namun Melati lebih mengeratkan pelukannya

"bentar lagi ya" ujar Melati

"Gua pengen nangiss deh ci" ujar docta yang sedari tadi menyaksikan keduanya sebab docta dan ci Vita duduk tepat di bangku samping mereka

"iya malang banget kisah mereka" balas ci Vita

"Gua bisa liat merasa sayangnya tulus banget satu sama lainnya" ujar docta

"Banget gua juga bisa liat dari cara mereka memperlakukan satu sama yang lainnya" jawab ci Vita

"nanti deh gua bantu pake jalur langit kalo kata fansnya honey couple" balas docta

"nanti gua juga bantu" ujar ci Vita sembari tertawa

"pliss Jor, di real life gua udah kehilangan lu sosok orang yang sangat berarti dalam hidup gua, gua gak mau di karir gua juga kehilangan lu Jor" ujar Melati sembari melepaskan pelukannya dan menatap Jordan namun Jordan hanya terdiam

"All England tahun ini mimpi kita kan, buat buktiin kesemuanya" sambung Melati sembari menggenggam tangan Jordan

"liat nanti aja" jawab Jordan singkat

"udah jangan nangis lagi nanti mata lu sembab" sambung Jordan kemudian mengusap air mata Melati dan mengatur rambut Melati yang berantakan

"lu wajib bahagia gak apa-apa gua yang nahan sakit disini" ujar Jordan

"jangan cemberut kayak gitu jelek kayak mba Wid nanti" ujar Jordan yang terdengar sampai bangku belakangnya

"he apaa nih bawa-bawa gua" ujar mba Wid

"gak mba becanda" ujar Jordan

"awas aja ya lu berdua" ledek mba Wid

"udah tidur aja masih jauh perjalanan" ujar Jordan

"sini tidur kepalanya taro sini aja biar gak sakit" lanjut Jordan sembari membawa kepala Melati bersandar di bahunya tiba-tiba tangan Melati merangkul lengan Jordan kemudian menggengganya yang membuat Jordan terkejut

"gini ya gak apa-apa kan?" Tanya Melati manja

"terserah, senyaman lu aja" balas Jordan

"nyaman banget, gua gak pernah dapet kenyamanan ini sama Daniel" batin Melati

"Jor lu tuh punya ruang tersendiri di hati gua, berapa banyak pun laki-laki yang coba masuk tetap lu akan menjadi yang terfavorite"

Next or Stop?
Jangan lupa vote+komen ya😚

Secret Of DestinyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang