41. Selesai

892 93 49
                                    

"sabar ya Mel, tahan, sakit ya?" Ujar Jordan sembari menggendong Melati dengan langkah cepatnya menuju ke ruangan docta

Sedangkan coach Richard juga ci Vita mencoba untuk berbicara baik-baik dengan Daniel yang tadi sudah dibawa keluar oleh satpam

"kami paham ya kalo kamu adalah pacarnya Melati, tapi tidak sangat etis kalau kamu datang dan membuat masalah di tempat kerja pasangan kamu" ujar ci Vita tegas

"Benar, kamu kan orang yang berpendidikan ya dan kurang lebih kamu tahulah cara menghargai. Liat karena gegabahnya kamu kan tindakan kamu sendiri yang melukai pacar kamu" sambung coach Richard sedangkan Daniel hanya terdiam dan menyesali perbuatannya

"mending sekarang kamu pulang, jangam bikin situasi makin panas" ujar ci Vita sembari Ia dan coach Richard pergi meninggalkan Daniel seorang diri

----

"aduh ta pelan-pelan sakit" ujar Melati saat docta mencoba untuk memeriksa memar yang ada diwajah Melati akibat tonjokan Daniel tadi

"He mo kemana lu Coki?" Ujar mba Wid sembari memegangi pergelangan tangan

"mo kemana Jor?" Tanya Melati

"gua mau abisin tu manusia basket, enak aja main pukul si Meyii" celetuk Jordan dengan emosi namun ucapan Jordan malah membuat docta, mba Wid dan mba Naff tertawa sedangkan Melati terkejut dengan ucapan Jordan yang memanggil dirinya Meyii

"udahlah cok gak ada untung juga di lu" balas docta

"bener kata docta, mending lu disini aja temenin Meyii kesayangan lu" ledek mba Naff

"ceiilahh Meyii" sambung mba Wid

"Lagian heran gua sama lu Mel ngapain sih manusia begituan di pacarin" omel Jordan sembari mendekati brankar Melati

"iya Mel sama, mending sama yucok" balas mba Wid

"Yucok?" Tanya mba Naff sembari tertawa

"iyakan dia manggil Meli sekarang Meyi nah Mel lu manggil Ucok jadi Yucok aja" balas mba Wid yang membuat mereka tertawa

----

Setelah di rawat oleh docta kini Jordan memilih mengantarkan Melati ke rumahnya, sesampainya di rumah keluarga Melati terkejut dengan memar yang ada di wajah putri mereka. Jordan pun menceritakan semua kejadianny yang membuat papa Daud sangat marah terhadap Daniel

"papa gak mau tahu ya non kamu harus putusin Daniel sekarang juga, laki-laki kayak gitu gak layak dapetin kamu" tegas papa Daud

"bener kata papa non, mending kamu akhiri hubungan kamu sama dia, kalo dari pacaran aja dia udah seposesif itu gak menutup kemungkinan kalo kalian nikah dia bisa lebih kurang ajar nanti" sambung mama Eva

"Jordan terima kasih bamyak sudah mengantarkan Melati pulang ya, kamu makan malam dulu disini bareng kita ya" ujar papa Daud

"iya bener, udah mau jam makan malam juga kan ya. Tunggu disini ya tante siapin" sambung mama Eva sembari meninggalkan papa Daud beserta Jordan dan Melati di ruang tamu sembari bercerita

----

Setelah 2 hari dijinkan untuk dirumah saja kini besok Melati juga tim Djarum akan bertolak ke Filipina hendak mengikuti turnamen

"permisi non, itu dibawah ada temen non Meli nyariin" ujar asisten rumah tangga Melati

"hmm okei thank u ya mba" jawav Melati sembari mengkerutkan alisnya dan tanpa berlama-lama Melati pun langsung turun dan ya benar saja disana terdapat sosok Daniel yang sedang beridri dengan membawa buket bunga berwarna pink ungu

"sayang maafin aku" sambar Daniel lalu memeluk Melati namun Melati lekas melepaskan pelukan itu

"sayang? Gak salah denger aku?" Tanya Melati dingin dan sinis

"iya aku tahu kamu pasti marah banget sama aku, sini kalo mau pukul aku pukul aja, tampar aku aja sampe kamu puas" ujar Daniel sembari memukuli dirinya sendiri sedangkan Melati hanya menatap sinis Daniel

"gak usah drama mending kamu pulang karena dari hari itu kita udah selesai dan udah aku udhh bukan siapa-siapa kamu lagi" tegas Melati yang membuat mata Daniel membesar

"Gak, gak bisa kayak gitu dong. Aku tahu aku salah dan kamu juga salah karena terlalu memprioritaskan partner aamu dibandingkan aku" balas Daniel

"iya emang aku lebih memprioritaskan Jordan, kenapa? Karena dia partner aku, dia yang selalu ada buat aku and aku baru sadar kalo emang selama ini hati aku cuman buat dia" tegas Melati lagi yang membuat Daniel terkejut

"Jadi kita selama ini apa? Kamu jadiin aku pelampiasan? Iya? Hebat kamu Mel, kamu bisa bikin aku jatuh cinta dengan semua caranya kamu tapi semuanya itu bullshit" ujar Daniel sembari meneteskan air mata

"Aku gak pernah jadiin kamu pelampiasan, waktu itu memang aku lagi galauin Jordan dan kamu datang dengan cara kamu, kamu baik, kami penyayang dan aku nyaman tapi gak tahu kenapa semakin kesini aku juga bingung harus gini tiba-tiba rasa itu semuanya hilang" balas Melati

"oke aku paham, tapi pliss Mel jangan akhiri ini, aku sayang banget sama kamu" balas Daniel sembari mendekati Melati namun dengan cepat pun Melati memundurkan langkahnya

"Enggak Dan keputusan aku udah bulat, dari pada kamu sakit hati terus dengan tingkah aku dan nanti kamu malah buat onar di tempat kerja aku bahkan sampe ribut sama partner aku, jadi menurut aku ini jalan yang terbaik. Makasih buat semuanya dan kamu berhak dapet yang jauh lebih baik dari aku" ujar Melati sembari mengambil buket yang ada di tangan Daniel

"aku ambil ini ya, jaga diri dan tetap jadi orang baik" sambung Melati sembari tersenyum dan berlalu pergi sedangkan Daniel hanya membeku menatap kepergian Melati

Terasa legah dan terasa bisa bernapas dengan leluasa setelah Ia memutuskan untuk menyelesaikan hubungan Ia dan Daniel

----

Malam ini tim PB Djarum akan bertolak ke Filipina

"Meyii gimana masih sakit?" Tanya mba Wid sembari tertawa

"udah enggak kok mba, makasih ya" balas Melati sembari tersenyum

"terus gimana lu sama Daniel?" Tanya mba Naff kepo

"ibu-ibu kalo gak kepo gak seru ya Naff" ledek ci Vita

"udah selesai" balas Melati sembari menarik nafas panjang yang membuat mba Naff, mba Wid juga ci Vita terkejut sedangkan docta dan Jordan sedang membeli minuman

"serius?" Sambar ci Vita

"Lu udah pikirin baik-baik kan Mel?" Tanya mba Naff

"iya mba serius, kemaren dia dateng dan ya udah sekalian. Hmm InsyaAllah gua udah pikirin baik-baik kok" balas Melati sembari tersenyum

"iya bagus putusin nanti jatohnya jadi pasangan toxic kalian karena dia gak bisa mengesampingkan ego dia" balas ci Vita

"dia terlalu over cintanya" sambung mba Wid

"Jordan udah tau?" Tanya mba Naff

"belom, nanti aja jangan dulu kasih tahu dia ya" ujar Melati sembari tertawa

"asik mau ngasih kejutan ya?" Ledek ci Vita lagi yang membuat mereka tertawa

Kini mereka sudah lepas landas dari Jakarta menuju Filipina

Di dalam perjalanan sedari tadi Jordan dan Melati hanya terdiam dari boarding dan tiba-tiba Melati merangkul tangan Jordan dan menyenderkan kepalanya di bahu Jordan yang membuat Jordan terkejut

"kenapa Meyii?" Tanya Jordan

"makasih ya, lu emang singa kesayangan gua" balas Melati sembari tersenyum ke arah Jordan

"jangan deket-deket nanti ayang lu marah" ledek Jordan

Next or Stop?

Secret Of DestinyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang