15. Pertemuan

630 84 22
                                    

"Ngaco, udah ah mau mandi" balas Melati sembari mengambil perlengkapannya dan berlalu pergi ke kamar mandi

"Hii salting terusss" teriak Gischa yang tertawa sendirian

-----

"Dava ayo" panggil papa Daud dari luar

"Sabar dong pa" ujar mama Eva

"Mama udah telfon keluarga Jordan belom?" Tanya papa Daud

"Udah mama udah telfon tadi" balas mama Eva, tak lama kemudian Dava keluar

"Ayo ma pa" ujar Dava sembari memasuki mobil

Mobil keluarga Melati melaju menuju kediaman Jordan dan keluarganya namun sebelum itu mereka akan mampir ke tempat cake juga buket untuk mengambil pesanan mereka

------

"Mon itu udah?" Tanya mama Herlinche kepada Monly yang sedang melanjutkan masakan mama Herlinche

"Bentar lagi ma dagingnya masih kurang lembut sih kalo menurut ku, tapi coba mama rasa deh" ujar Monly

"10 menit lagi langsung angkat ya kak" perintah mama Herlinche

"Tante Eva sama om Daud jam berapa kesini ma?" Tanya Kevin yang baru turun, tampaknya semuanya sudah rapi dan siap menyambut kedatangan keluarga Melati

"Info terakhir sih katanya sudah di perjalanan" ujar mama Herlinche

"Asik nih" jawab Kevin

"Coba aja ada abang sama kakak pasti seru" sambung Monly

"Iya seandainya aja mereka bisa join" balas Kevin

-------

Kebetulan hari ini XD PB Djarum tidak mengadakan latihan pagi jadi semuanya sedang bersantai di kamar, mereka akan kembali latihan sore nanti jam 5 

"Jadi gimana Mel? Pas suprise aman kah?" Tanya Gloria saat melihat Melati membaringkan dirinya di kasur

"Iya kok gak ada update sih" balas Gischa

"Aman kok Glo, ngapain he kasian gua sama ceweknya" ujar Melati

"Iya juga sih, tapi Jordan kenapa bawa lu sih Mel bukannya pacarnya?" Sambar Gloria

"Ya mana gua tahu gua aja bingung sama tu manusia" celetuk Melati

"Kalo yang gua liat kak dari kacamata gua, bang Jor tulus kok sama lu" ujar Gischa yang sedang melakukan panggilan video bersama sang kekasih

"Iya dia emang tulus cuman ya itu" balas Melati

"Intinya lu berdua aman aja deh Mel biar komunikasi lancar sampe turnamen" balas Gloria

"Nah iya poinnya di situ sih kenapa gua selalu ikutin keinginan dia juga" ujar Melati

------

Hampir 1 jam menempuh macetnya jakarta akhirnya keluarga Melati tiba di kediaman keluarga Jordan

"Selamat sore" ucap papa Daud sembari memasuki rumah Jordan

"Selamat sore kembali" balas papa Setio kemudian saling berjabat tangan antar keluarga

"Haii Dava ya?" Tanya Monly sebab ini adalah pertemuan pertama mereka

"Iya kak, kak Laura ya?" Tanya Dava

"Iya aku Laura, tapi panggil aja Monly biar lebih akrab" balas Monly sembari tersenyum manis

"Ini Kevin?" Tanya Dava

"Haii iya saya Kevin" balas Kevin sembari berjabat tangan dengan Dava

"Hmn iya kak Mel sering cerita-cerita tentang adik-adik bang Jordan jadi aku lumayan tahu cuman ya belom pernah ketemu tapi Alhamdulillah hari ini bisa ketemu langsung" ujar Dava

"Iya abang juga sering ceritain tentang kamu ke kita" balas Kevin

"Mari duduk mam" ujar mama Herlinche

"Iya terima kasih" balas mama Eva

"Selamat ulang tahun mam" tambah mama Eva sembari membakar lilin agar mama Herlinche bisa meniupnya

"Yeyy doa dulu ma" ujar Kevin sembari merekam untuk di kirimkan ke Jordan

Setelah mama Herlinche selesai memanjatkan segala harapannya di usia yang baru, merekapun ramai saat akan sesi tiup lilin

"Happy birthday, happy birthday to youuu" nyanyi Monly, Dava juga Kevin sembari menepuk tangan

"Tiup ma" ujar papa Setio dan mama Herlinche pun meniup lilin

"Selamat Ulang Tahun cinta pertamanya Jordan dan Kevin" ujar papa Daud

"Happy birthday tante Herlinche" sambung Dava

"Terima kasih banyak pak Daud, mam Eva sama Dava, gak nyangka di suprisein juga kirain cuman mau dateng berkunjung biasa gitu" balas mama Herlinche

"Nanti ikut aja dinner bareng kita" sambung papa Setio

"Nah iya bener ikut aja tante om sama Dava biar nanti bisa ngobrol-ngobrol panjang lebar" balas Monly

"Kalau gak ngerepotin bisa-bisa aja kok kami" jawab mama Eva

"Enggak kok, masa iya ngerepotin saya malah senang banyak yang ikut" balas mama Herlinche

Sembari bersiap untuk dinner jam 7 nanti malam di salah satu restoran yang sudah di booking Monly, mereka pun saling bertukar cerita

"Saya kalau lihat Melati tuh bawaannya happy terus, dia anaknya cantik, baik dan sangat sopan. Pak Daud berhasil mendidik Melati" ujar papa Setio sembari menikmati secangkir kopi di halaman belakang bersama papa Daud

"Alhamdulillah, Jordan juga sangat baik dan sopan. Saya bangga sama Jordan dia bisa jagain Melati sampai detik ini, makanya kenapa saya memutuskan untuk bersilaturahmi dengan keluarga Jordan agar kami saling mengenal lebih dekat lagi" balas papa Daud

"Iya saya juga sangat berharap mereka berjodoh, karena Melati itu anak menantu impian saya" jawab papa Setio yang membuat papa Daud sedikit membeku karena papa Daud sadar benteng yang terlalu tinggi

"Kita serahkan semuanya sama Allah gimana nantinya, perbedaan ini yang membuat semuanya sulit dan rumit. Kalo boleh jujur saya juga ingin Jordan yang menggantikan saya untuk menjaga putri kesayangan saya" balas papa Daud

"Iya tapi sebagai orang tua kita harus bisa membebaskan mereka untuk memilih apa yang terbaik, sekarang yang terpenting adalah kebahagiaan mereka" ujar papa Setio

"Sekarang biarkan saja mereka menikmati masa pacaran mereka" balas papa Daud sembari tertawa

Papa Setio dan papa Daud banyak bertukar cerita sembari menunggu mama Herlinche, Monly juga Kevin bersiap sedangkan Dava dan mama Eva juga sedang berbincang berdua di ruang tamu

------

"Push up yang bener Cok, biar tu perut rata" ujar ci Vita

"Iya ciii, ini udah bener" balas Jordan ngos ngosan

"Semangat semangat oke oke" celetuk mba Wid

"Semangat Ucokkkkk pasti gak bisa buat ideal tu perut" sambar mba Nafff

"Bacot lu berdua mba, mending lu berdua ambilin gua Yuzu" balas Jordan setelah selesai push up dan kini terkapar di pinggir lapangan

"Gitu aja capek, lemahhh" celetuk Melati yang baru saja berhenti dari larinya yang tadi di suru coach Richard untuk lari mengelilingi lapangan bersama Gloria, Gischa dan Ketut

"Diem yaa gak usah ikut-ikutan" balas Jordan menatap Melati dengan senyuman

"Idih Ucok waktu di gituin sama mba Wid mba Naff tatapannya kek singa lapar, coba aja kalo Melati senyumnya manis banget sampe udah mau semutan" celetuk ci Butet

"Biasalah ci lagi masa pendekatan, soalnya Melati masih ragu sama Ucok. Yakan Mel?" Ledek bang Owi

"Waduh ragu kenapa tuh?" Balas docta

"Tanya aja sih Meli" balas bang Owi

"Gak pernah ragu kalo sama Praveen Jordan kok"

Next or Stop?

Secret Of DestinyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang