"Kumpul sini dulu semua" teriak ci Vita yang sudah di tengah lapangan semuanya pun bergegas
"ci gua main sama Gischa aja" uajar Jordan yang semakin membuat Melati tidak enak akan kehadiran Daniel
"terus gua sama siapa?" Tanya Akbar
"terserah lu mau sama siapa" balas Jordan singkat
"ya udah Akbar sama Meli, tapi tetap sparingnya sama Jordan Gischa nanti gantian gua sama coach Richard sparing sama Gloria Dejan dulu, ci butet bang Owi latih yang lain dulu" balas ci Vita
"siap cii" ujar semuanya kemudian bubar persiapkan diri
"rada ngeri sih liat bang Ucok pagi hari ini" ujar Dejan kepada Akbar
"iya anjir, mana gua main sama kak Mel terus sparing sama dia bisa-bisa tiap detik dia jump smash mampus gua Jannnn" balas Akbar kepada Dejan
"lu yang tabah ya Bar ini cobaan" ledek Dejan
---
"kamu ga apa-apa kan nunggu disini? Aku latihan dulu" ujar Melati kepada Daniel
"gak apa-apa dong, sana latihan semangat yaa" baaas Daniel dengan senyuman manisnya melihat Melati yang berlalu pergi menuju lapangan
Kini latihan sudah di mulai, seperti biasa wajah Jordan sangat sangar di pagi ini namun Ia sangat hangat dan tenang mengayomi Gischa sehingga membuat Melati sedikit terbakar cemburu
"aduh bang Jordan ngapain sini ini, kan cuman latihan oyy bukan tanding. Tapi btw gimana kak Mel gak sayang coba ya ternyata bang Jor tuh orangnya bisa sehangat ini anjir gua aja baper, ya Allah kuatkan hati ini" batin Gischa
Latihan terus berjalan...
"bang udhh bang calmmmm" ujar Gischa yang mencoba menenangkan Jordan
"bang itu raket udah 5 putus senar 3 patah, sekarang mau nambah lagi bang?" Ujar Gischa yanfa rada ngeri karena sedari tadi Jordan sangat on fire yang membuat 8 raketnya melayang rusak
Ya bagaimaba tidak sedari tadi Jordan melayangkan pukulan-pukulan tajam dan jump smashnya yang memuat Akbar dan Melati susah mengembalikan kok dari Jordan
"gila gilaaa keren Cok, nanti di turnamen harus se keren ini gua ga mau tau" ujar ci Vita saat mereka break sejenak namun tidak ada jawaban apa-apa dari Jordan ya dia fokus melihat kemesraan Melati dan Daniel di seberang bagaimaba tidak Daniel mencoba membersihkan keringat yang ada di wajah Melati dan memberikan minum untuk dirinya
"gua yakin Ucok bakal pecah emosi sih ini" ujar docta yang sedari tadi mereka bertiga memantau daru kejauhan
"sama menurut gua juga, ini aja udah keliatan" balas mba Naff
"gimana ya ini kok gua jadi takut nanti ada adegan tinju" celetuk mba Wid
"mari kita lihat nanti" sambung docta
-----
Setelah selesai latihan semuanya di perbolehkan untuk kembali
"Jor ini raket lu yang gua pinjam minggu lalu" ujar Melati sedikit takut Ia mengembalikan raket milik Jordan
"buang aja" jawab Jordan dingin ya bagaimana tidak Melati menghampiri Jordan bersama Daniel dan tas latihan Melati di pegang oleh Daniel
"gua taru sini ya Jor" balas Melati sembari mencoba meletakan raketnya di samping Jordan
"udah gua bilang buang aja ya buang aja, lu paham gak si?" Ujar Jordan dengan nada yang tinggi yang membuat Melati terkejut
"eh anda santai dong kalo ngomong sama perempuan, lagian maksud Melati kan baik" tegas Daniel

KAMU SEDANG MEMBACA
Secret Of Destiny
General FictionCERITA INI MURNI PEMIKIRAN AUTHOR SENDIRI ❤️ Hai Stan Pramel kita menghalu bersama yuk ✨ Ini hanyalah sebuah cerita dan tidak ada sangkut paut dengan real life. :) ~ Secret Of Destiny ~ Satu detik ke depan juga adalah rahasia takdir. Praveen Mela...