20. Belanja

1.6K 107 25
                                    

Kevin menggeram marah melihat lagi-lagi Shakila menunggu nya pulang. cowok itu paling tidak suka cewek pembangkan.

" Bangun Ayna! " ujar Kevin sedikit menggucangkan bahu Shakila dengan kasar, Shakila yang mendapatkan perilaku seperti ini membuat kesadaran mya muncul. Melihat Kevin di depan nya.

Shakila tersenyum " kamu udah pulang? mau aku bikinin makan? "

" GAK USAH SO BAIK, GUE KAN UDAH NGOMONG SAMA LO. GAK USAH NUNGGUIN GUE PULANG. GAK NGERTI? ATAU GAK BISA BAHASA MANUSIA HAH! " bentak Kevin.

Shakila memejamkan matanya mendengar bentakan kasar Kevin " aku cuma takut kamu kelaperan Vin "

Suara Shakila yang terdengar halus membuat darah Kevin berdesir lalu menjambak rambut Shakila dengan kasar " GUE UDAH MAKAN SAMA EDEL, PUAS LO?! "

Mati-matian Shakila merasakan sakit di kepalanya, rasa pusing menjalar di dalam kepala Shakila. Akhir-akhir ini Shakila merasakan pusing yang sangat sakit. Rasanya tubuh nya melemas.

" Vin, sa-kit " lirih Shakila.

" GUE GAK PEDULI, MAU LO SAKIT. MAU LO MATI JUGA, GUE GAK PEDULI AYNA. LO CUMA PEMBAWA MASALAH DI HIDUP GUE, GUE BENCI SAMA LO " ucap Kevin lalu menghempaskan tangan nya dari rambut Shakila dengan kasar lalu pergi menuju kamar, tidak peduli dengan suara isakan yang terdengar saat Kevin memasuki kamar.

" Nenek, Shakila takut " suara yang terdengar sangat parau, tatapan nya sendu. Kepala Shakila pun masih berdenyut akibat jambakan Kevin. Kevin nya berubah kembali seperti dulu. Shakila tidak tau apa salah Shakila.

Rasanya semua banyak sekali teka-teki padahal beberapa jam yang lalu Shakila masih bercanda dengan Kevin. Kevin masih menggengam tangan nya dengan kuat. lalu sekarang kenapa semua nya berbeda.

***

Subuh-subuh Shakila sudah menyiapkan sarapan untuk Kevin, mau semarah apapun Kevin kepada nya tapi Shakila tentu saja masih peduli dengan cowok itu. Menyiapkan buku Kevin lalu memasukkan nya ke dalam tas sekolah milik cowok itu.

Sedangkan tugas Kevin pun sudah Shakila kerjakan semua, Shakila tidak mau laki-laki itu di hukum karena belum mengerjakan tugas.

Saat semua nya sudah selesai, Shakila langsung bergegas keluar apartemen. Sebelum nya Shakila sudah memberikan note tulisan di dapur. Biasanya Shakila akan berangkat bareng Kevin dengan paksaan cowok itu. Tapi sekarang Shakila takut untuk membangunkan Kevin, Shakila tau Kevin masih marah dengan nya tidak tau alasan nya apa.

Tapi akhirnya Shakila lebih memilih berangkat menggunakan angkutan umum, sudah lama sekali tidak menggunakan angkutan umum. Terselip rasa kangen dengan keluarga nya. Tapi sampai sekarang pun mereka tidak mencari Shakila. seolah-olah memang benar Shakila cuma pembawa masalah di keluarga itu.

" Kil, lo tau gak ada murid baru. Katanya sih mantan nya Kevin " ujar Elena duduk di samping Shakila yang masih terlihat kosong. Shakila sudah berada di kelas beberapa jam yang lalu sebelum
bel masuk.

Shakila menoleh ke arah Elina dengan cepat, Edelia sekolah disini? apa lagi ini, rasanya hati Shakila belum siap melihat kemesraan mereka berdua. Shakila takut menjadi perempuan lemah, perasaan seperti ini lah yang membuat Shakila benci. Jelas-jelas perasaan nya tidak mungkin di balas oleh Kevin.

Dan benar saja ketujuh pria yang sangat di idam-idamkan satu sekolah mulai memasuki kelas Shakila. Tapi bukan itu yang membuat Shakila kaget, ada hal lain melihat Kevin duduk di bangku belakang bersama dengan Edelia.

Kenapa Shakila merasakan kehilangan saat cowok itu memilih untuk duduk bersama dengan Edelia, tidak mau terlihat memerhatikan Shakila lantas menatap ke depan seolah kehadiran mereka berdua tidak membuat hati nya merasakan sakit.

AynaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang