" Dia kenapa bisa kayak gini hah?! " tanya Panji menarik kerah baju Kevin membuat Kevin langsung terbangun dari duduk nya.
Wajah Kevin terlihat murung air muka nya seperti tidak ada semangat saat melihat Shakila yang pingsan. Apalagi saat Kevin membawa nya ke rumah sakit tiba-tiba saja hidung Shakila mengeluarkan darah. Dan itu bukan kali pertama nya Kevin melihat nya, sudah sering tapi Shakila selalu menyangkal nya membuat Kevin merasa curiga.
" Jawab anjing! gue nanya sama lo. Lo apaain Shakila? " sentak Panji menatap Kevin tajam tidak peduli kalau Kevin sepupu nya.
" Gue main hujan-hujanan "
Mata Panji melebar menatap Kevin dengan tatapan nyalang " LO MAIN HUJAN HUJANAN?! "
" YA EMANG KENAPA KALAU GUE SAMA DIA MAIN HUJAN-HUJANAN, CUMA KARENA HUJAN DIA LEMAH? DAN JUGA SEMUA INI BUKAN URUSAN LO "
Bugh
" JELAS INI URUSAN GUE ! SHAKILA SAKIT KALAU LO HARUS TAU "
Tubuh Kevin terasa lemas seketika, dunia seakan berhenti sejenak setelah mendengar perkataan Panji yang mengatakan Shakila sakit. Ada rasa tidak peecaya di dalam benak nya.
" Sakit, lo bohong kan. Shakila sakit apa? " suara Kevin mulai pelan menerima fakta itu.
Panji terkekeh sinis " dia sakit leukima stadium 3, lo bahagia kan udah bikin dia tambah menderita kayak gini, puas lo sekarang?! "
" Iya gue puas! gue benci cewek kayak Shakila udah lemah penyakitan lagi. Dan lo Ji gak seharus nya dekat sama cewek kayak dia, dia itu cuma pembawa masalah buat lo! Shakila - "
Bugh
" Emang cowok bangsat lo Vin, otak lo dimana hah! Shakila udah selalu baik buat lo. Tapi balasan lo apa? kalau emang cuma bisa ngakitin Shakila mending lo pergi dari hidup dia " balas Panji menatap tajam Kevin yang sudah tersungkruk di lantai sambil memegangi bibir nya yang mulai mengeluarkan darah.
Saat ingin memberikan pukulan lagi dengan cepat Aldan langsung menahan nya, cowok itu nampak sangat kaget saat melihat pertengkaran kedua sepupu nya. Tentu saja Aldan mendengar semua nya tapi cowok itu bersikap tenang tidak mau membuat keributan di rumah sakit.
" Lepas Al! cowok kayak dia harus di kasih pelajaran biar tau cara menghargai seseorang, terutama perempuan " ucap Panji memberontak saat Aldna menghalangi nya untuk menghajar cowok itu.
" Ini rumah sakit Vin, gue tau lo anak pemilik rumah sakit. Tapi disini juga banyak yang sakit dan lo bisa ganggu mereka " ucap Aldan memeringati.
Panji menghela nafas kasar dan berlalu bergitu saja pergi dari hadapan Kevin dan juga Aldan tapi sebelum cowok itu pergi, Panji memberikan tatapan tajam ke arah Kevin sedangkan Kevin sudah tertunjuk. Tidak seharusnya dirinya mengatakan seperti itu, ada rasa amarah saat mengetahui kalau Kevin tidak tau apapun tentang masalah ini. Sedangkan Panji mengetahui nya.
Aldan membantu Kevin untuk berdiri " gue mau ngomong sama lo " ujar Aldan, Kevin hanya mengangguk lemah dan ikut duduk di samping Aldan.
" Gue tau lo gak sepenuh nya ngomong kayak gitu kan? lo cuma emosi karwna tau fakta ini?! " tanya Aldan.
Memang Aldan lah yang dari dulu bisa membaca situasi, cowok itu sangat peka dengan sekitar nya karena itu yang membuat Kevin sering bercerita kepada Aldan. Tapi akhir-akhir ini rasa tidak suka nya muncul saat Aldan memerhatikan Shakila.
" Ya bener apa yang lo bilang, gak seharus nya gue ngomong kayak gitu. Gue cuma emosi karena gue gak tau masalah ini, padahal gue yang satu atap sama Shakila, sampai Shakila sakit pun gue gak tau. Gue emang bego Al, gue cuka marah karena Shakila gak ngomong apa-apa ke gue "
KAMU SEDANG MEMBACA
Ayna
Roman pour AdolescentsShakila Allayna , namaku terlihat indah bukan ? tapi jangan berharap hidupku seindah namaku . dari kecil aku tidak pernah mengenal apa itu kasih sayang seorang mamah dan papah , aku emang mempunyai mereka sangat dekat malah . tapi ... mereka terasa...