31. Nyaman

2K 134 18
                                    

" Kevin, sadar! " kesal Gilang mengacak rambut nya sendiri merasa bingunh sekaligus panik saat Kevin tidak bisa cegah untuk terus menambah minuman yang akan membuat cowok itu mabuk berat. Mereka berdua memang berada di salah satu club tempat yangs sering Gilang kunjungi bersama Satya.

Gilang tentu saja panik saat salah satu teman nya yang berada satu tempat dengan Kevin dan memberitahu kalau Kevin ada di tempat itu, takut terjadi apa-apa Gilang langsung menuju tempat itu tanpa memberitahukan yang lain. Karena Gilang tidak mau Ginanjar tau semua kelakuan anaknya.

Apalagi tau kalau Kevin baru saja berantem dengan Edelia, membuat rasa takut itu muncul saat tau Kevin berada di tempat malam seperti itu.

" Vin, anjing sadar. Kita pulang sekarang! " ujar Gilang merasa marah.

Kevin yang mendengar ucapan Gilang malah terkekeh, tertawa nya terdengar sangat putus asa dan tawa nya itu mengingatkan kejadian beberapa tahun lalu saat Edelia meninggalkan Kevin sendiri " dia jahat Lang, Edel jahat sama gue. Padahal dia tau gue sayang banget sama dia, kenapa dia giniin gue? " lirih Kevin, tangannya mengambil botol di atas menja lalu meminum kembali botol dengan sekali teguk.

Dengan cepat Gilang langsung merampas botol yang Kevin minum, Tidak mau Kevin meminum minuman itu, cowok itu sudah sangat parah sekarang. Mata yang terlihat merah dan juga penampilan yang sangat berantakan, satu kata Kevin kacau dan semua itu karena Edelia. Edelia lah yang membuat Kevin seperti ini.

" Gue benci dia Lang, gue benci " ujar Kevin mata nya terlihat sayu. Tapi ada kemarahan yang tercipta di dalam mata itu.

" Iya gue tau, tapi sekarang pulang ya. Gue panggilin Ayna ya " balas Gilang, pandangan Kevin langsung menatap ke depan. Mulut nya terdiam tidak bersuara.

" Ayna? gue udah jahat sama perempuan itu " setelah mengatakan itu kepala Kevin langsung terjatuh di meja, Kevin tidak sadarkan diri. Membuat Gilang berdecak kesal sudah di bilangin jangan minum lagi malah cowok itu terus membantahnya, dan sekarang malah kayak gini.

Tidak mau membuang waktu Gilang langsung membawa nya ke apartemen tapi sebelum itu Gilang menghubungi Shakila terlebih dahulu karena tau Shakila sudah tidak lagi tinggal di apartemen, semua itu karena Shakila yang bercerita kepada Panji. Dan Gilang mendengar itu semua.

***

" Anjir berat banget sih, kebanyakan dosa lo Vin " gerutu Gilang merebahkan Kevin ke atas tempat tidur, cowok itu menghela nafas berat merenggangkan otot nya yang terasa pegal membawa tubuh Kevin dari lantai bawah. Untung saja ada lift kalau tidak bisa gempor Gilang membawa cowok itu naik tangga.

Tidak butuh waktu lama Shakila langsung datang dengan wajah panik nya saat Gilang mengatakan Kevin mabut parah, Shakila langsung bergegas ke apartemen cowok itu. Tidak peduli kalau Kevin nanti akan marah karena tau Shakila datang lagi kesini.

" Kevin kenapa bisa mabuk kayak gini Vin? " tanya Shakila duduk di samping Kevin, mengamati wajah tampan Kevin yang sedang tertidur.

" Gue juga gak tau Kil, kayaknya karena Edelia. Lo tau sendiri kan dia cinta banget sama itu cewek " balas Gilang.

Shakila menghela nafas, ini yang Shakila takutkan, Kevin akan kembali terluka saat mengetahui fakta yang baru saja Shakila dengar tadi siang. Pasti hati cowok itu sangat terluka saat tau kalau orang yang sangat dicintai nya ternyata sama sekali tidak mencintai nya.

" Lo bisa jagain Kevin bentar kan Kil ? biasa gue mau beli buat orang yang habis mabuk " tanya Gilang.

" Bisa kok, tenang aja Kevin aman sama aku. emang nya masih ada yang buka udah malem gini ? "

" Ada yang 24 jam, gue gak lama kok " balas Gilang.

" Yaudah, Gilang hati-hati ya. Pake jaket Kevin aja dulu. Ini udah malem, angin malem gak baik untuk tubuh " mendengar itu Gilang hanya terkekeh geli, Pantas saja Kevin tidak mau Shakila dekat dengan cowok lain ternyata Shakila ada sosok perempuan yang sangat perhatian.

AynaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang