Jarak?
Shakila merasakan kalau Kevin menjauhinya, cowok itu seperti menjaga jarak hanya sekedar untuk bertemu Shakila. Kevin kecewa kepadanya? tapi bukankah yang harus kecewa itu Shakila? bukan nya yang harus jaga jarak itu Shakila karena sikap Kevin yang selama ini sudah kasar kepadanya.
Kenapa jadi berbalik, kenapa seakan kalau Shakila lah yang mempunyai salah yang sangat besar, apa Kevin terlanjur kecewa karena Shakila tidak memberitahukan kepada cowok itu kalau Shakila pergi dengan Panji. Shakila memang salah, tapi Shakila juga tidak mau Kevin bertanya-tanya apalagi cowok itu paling tidak suka dirinya dekat dengan cowok lain.
Saat berpapasan dengan Kevin pun, cowok itu tidak menatap seakan kalau Shakila hanya orang asing yang tidak pernah hadir di dalam hidup Kevin.
" Diem aja, kenapa ada yang sakit? " tanya Aldan ikut duduk di sebelah Shakila, hanya dengan gelengan kepala yang Shakila jawab. Bukan sakit di tubuh nya melainkan sakit di hati nya saat tatapan nya jatuh kearah Kevin dan juga Edelia.
" Udah sarapan? nih makan dulu " ujar Aldan menyerahkan satu kantung plastik yang berisikan makanan dan juga minum air putih.
Di lain tempat Gilang menyenggol bahu Ervin, mereka berdua memang suka sekali gibah dan gibah. Semua selalu mereka perhatikan " lo ngerasa ada yang aneh gak sih sama Panji sama Aldan "
" Gue? gak sih biasa aja, mereka emang gitu sih " ujar Ervin ikut melirik kearah Aldan.
" Maksud gue, lo tau sendiri kan Panji gimana? dia itu paling susah untuk peduli sama orang baru. Edelia contoh nya padahal dia udah kenal sama Edelia dari kecil tapi Panji sama sekali gak ngelirik itu cewek. Kalau Al gue sih gak terlalu curiga soalnya kan dia emang gitu sama siapapun"
Benar apa yang dikatakan Gilang " suka kali " tebak Ervin tanpa ribet, ya apalagi kalau bukan suka. Cowok biasanya kalau udah perhatian berarti ada sayang di dalam diri cowok itu.
" Bisa juga sih, tapi lo tau sendiri Aldan kan cuma suka sama Elina dari dulu. Si Aldan aja yang pinter nyembunyiin perasaan nya selama mau dua tahun " ujar Gilang lagi.
" Gosipin apasih lo berdua? masih pagi Astagfirullah. Tobat wahai para sahabatku yang bajingan " ucap Satya baru datang bersama Panji.
" Gosipin lo, kalau tidur gak bisa jauh-jauh dari boneka bebek lo yang bau itu " balas Ervin.
" Anjing! gak usah ngomong gitu, kalau pada denger gimana? emang bangsat lo Er " gerutu Satya kesal.
" Makanya cuci itu boneka, bau anjir " dumel Ervin terkekeh geli.
" Dia gak mau di cuci karena itu kan kesayangan dari teman kecil nya " timpal Alexis tanpa rasa bersalah.
" Oh pantesan Satya gak mau pacaran jadi nunggu masa kecil nya " goda Gilang tertawa kencang berbeda dengan Satya yang sudah menatap Alexis dengan tatapan yang tajam, menyesal sudah curhat ke kembaran nya itu.
" PINDAH! PINDAH JANGAN BIKIN EMOSI" Satya mengibaskan tangan nya agar Gilang beranjak dari kursi nya.
Kevin datang bersama dengan Edelia, membuat tatapan mereka semua menatap mereka berdua. Hubungan mereka pun jadi tidak baik setelah kehadiran Edelia kembali.
" Hai, aku boleh gabung gak? " tanya Edelia dengan wajah riang, Aldan dan Shakila tentu saja mereka menghentikan obrolan, mata kedua nya menatap ke sumber suara.
" Lo gak di undang disini " ujar Alexis tanpa perasaan, senyum Edelia jadi pudar mendengar balasan yang tidak mengenakkan itu.
" Lo biasa aja dong ngomong sama Edelia, punya hati gak! " sentak Kevin marah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ayna
Teen FictionShakila Allayna , namaku terlihat indah bukan ? tapi jangan berharap hidupku seindah namaku . dari kecil aku tidak pernah mengenal apa itu kasih sayang seorang mamah dan papah , aku emang mempunyai mereka sangat dekat malah . tapi ... mereka terasa...