02. Aksi Penaklukan pt.2

243 33 1
                                    

Di pagi hari yang cerah, di depan pintu kelas 11-2, telah mengantri panjang fans-fansnya Jeno. Mereka semua mau memberikan Jeno hadiah.

Sebetulnya pemandangan ini sudah menjadi hal biasa bagi Jeno maupun teman-temannya, cuma lama kelamaan antrian itu menimbulkan kerisihan dan kebisingan. Juga menghalangi jalan.

Belum lagi jumlah hadiah yang meluber, saking banyaknya, loker Jeno sampai tidak muat. Terpaksa sisa hadiahnya mengungsi di dalam loker sohib kentalnya, Jaemin.

" Jen! Coklat ini boleh buat gue aja, gak?" Jaemin nemuin cokelat rasa matcha dari salah satu totebag hadiah.

" Ambil aja." sahut Jeno tidak perduli.

" Makasih mas bro kuhh!" Jaemin lalu duduk di samping Jeno. Dia memperhatikan sohibnya itu tengah sibuk melihat ke luar jendela.

" Ngeliattin apa?" tanya Jaemin sembari membuka bungkus cokelatnya.

" Gaada. Gue cuma lagi mikir aja gimana caranya supaya gue bisa nolak semua hadiah itu."

" Loh? Kenapa ditolak, Jen? Rejeki kok ditolak?"

" Jaem, gue tuh merasa terbebani. Semakin gue terima, semakin tinggi harapan mereka ke gue." Jujur, Jeno merasa tidak nyaman berada di posisi ini. Hidupnya jadi tidak bebas semenjak video tentangnya menyebar luas di media sosial.

" Tapi kalo lo tolak, yang ada mereka bakal sedih. Kalo lo merasa terbebani, yaudah kasih hadiahnya buat gue, simpel, kan?"

Jeno menghela pasrah. " Serah lo deh."

" Jangan ngambek dongg. Gue cuma bercandaa." bujuk Jaemin sambil cengengesan.

" Makanya lo bantuin gue mikirin caranya!"

" Eum..." Jaemin si cowok seribu akal mulai memutar otak. " Gimana kalo lo bilang aja sama mereka, kalo lo nggak bisa terima hadiah-hadiah itu lagi karena lo udah punya cewek?"

Jeno spontan membalikkan badannya menghadap Jaemin. " Gue pura-pura punya pacar?"

" Iya! Bukan cuma berhenti ngasih hadiah, bisa jadi mereka juga berhenti ngefans sama lo. Itukan yang lo mau?"

" Ide bagus!"
Jeno terkesima sama Jaemin. Memang teman yang paling peka dan tahu apa yang ia butuhkan. " Tapi, kalo gue ketahuan boong gapunya pacar gimana?"

" Ya...itu sih resikonya. Mau gak mau. Atau lo cari pacar beneran."

Jeno mendesis. " Lo pikir segampang itu nyari pacar?"

" Andalin dong muka lo! Susah amat.".

" Gue gamau mereka mau sama gue cuma karena fisik. Gue mau yang tulus."

" Yaudah kalo gitu cari cewek baik yang ga ngefans sama lo alias biasa-biasa aja waktu liat lo."

" Masalahnya cari cewek yang kayak gitu dimana???"

Jaemin menepuk pundak Jeno dengan wajah percaya diri.
" Lo tenang aja. Serahin sama gue, Na Jaemin, sang informan terpercayaa."

👸👸👸👸👸👸

Jam istirahat tiba.
Jeno dan Jaemin sedang mengantri membeli minuman.

" Jen. Gimana kalo ini?" Jaemin memperlihatkan foto seorang cewek pada Jeno yang berdiri di depannya.
" Ini namanya Ryujin. Anaknya agak tomboy, sih. Tapi badas abiss! Kayaknya dia nggak termasuk ke dalam barisan fans Lee Jeno."

Jeno memasatti foto itu dengan serius. " Hum... kayaknya skip deh."

" Lah? Kenapa? Cantik, kok."

I'm a (play) Girl [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang