14. Jujur

191 25 3
                                    

" Bentar bentar. Lo tadi bilang apa barusan...?" Hyunjin kaget sekaligus bingung. Jeno tiba-tiba muncul entah darimana dan dengan seenaknya menimbrung obrolan Hyunjin dan Karina.

" Jangan teriak-teriak kalo lagi ngomong sama cewek." ulang Jeno.

" Hah? Sorry. Gue gak ngerti. Maksud lo apa?"

" Gausah pura-pura nggak ngerti."

" Lah. Gimana gue mau ngerti kalo lo tiba-tiba nongol terus ngomong kayak gitu."

" Makanya, pake otak lo buat mikir. Biar lo paham maksud gue."

Mata sipit Hyunjin sampai melotot lebar, saking kagetnya. " Lo....serius ngomong begitu sama gue? Gue gak salah denger??" Hyunjin majuin mukanya lalu nempelin punggung tangannya ke kening Jeno.
" Lo sakit, ya?? Belom minum obat?? Oh! Atau jangan-jangan obat lo habis? Makanya sekarang lo lagi kambuh? Iya???"

Plak.
Jeno menepis tangan Hyunjin.
" Ga lucu."

" Tuh kan! Efek obatnya habis, nih! Makanya daritadi ngomongnya ngelantur gajelas! Ya kan? Hahaha!!"

" Gaada yang lucu, BANGSAT!"

Dan pada saat itu juga, tawa Hyunjin memudar.

" Gue gak suka ngeliat lo teriak-teriak sama cewek!!!"

" What..?"

" Harus sambil teriak ya kalo ngomong sama cewek?? Walaupun lo lagi marah, kan bisa biasa aja ngomongnya! Ga perlu pake teriak-teriak! Lo nggak mikirin perasaan dia?!"

" Bentar. Ini kayaknya lo salah paham, deh--

" Salah paham apanya?! Jelas-jelas gue denger lo teriak-teriak sama dia!"

" Perasaan gue sama Karina biasa aja daritadi...."

" Biasa apanya? Jangan membenarkan sesuatu yang jelas-jelas salah! Dan jangan seenaknya lo menyepelekan hal-hal yang bisa menyakiti perasaan orang lain! Pengecut tau, nggak?!"

Tiba-tiba dituduh, diteriakki dan parahnya lagi dikatai pengecut, Hyunjin tidak mungkin tidak emosi. " Heh, lo itu jangan sok tahu! Pake ngatain gue pengecut segala lagi! Kurang ajar banget lo!!"

" Gue nggak sok tahu! Gue cuma mengomentari apa yang gue lihat dan gue denger!"

" Sok tahu lah namanya! Tiba-tiba ngomong kayak gitu tanpa tahu kenyataannya! Lagian gue biasanya emang begitu kok sama Karina! Dari dulu emang begitu cara ngomong gue! Udah biasa kali!"

" Tapi bukan berarti lo mengabaikan perasaan Karina walau dia temen lo! Bisa aja selama ini Karina nggak bilang kalo dia sakit hati!"

" Hah?!"

" Coba lo tanya langsung sama orangnya!"

Si jangkung bermarga Hwang itu langsung nengok ke arah Karina.
" Emang bener begitu, Kar? Lo sakit hati sama omongan gue?"

" G-guys, sebentar. Tenang dulu..."
ASTAGA.
Ini kenapa jadi begini sih?!
Jeno juga, kenapa tiba-tiba dateng terus ngomong kayak gitu?!

" Kar, jawab! Lo selama ini sakit hati sama omongan gue???" desak Hyunjin.

" Kayaknya kalian harus tenang dulu--

" Gabisa, Kar! Lo jawab sekarang! Lo beneran sakit hati atau nggak? Gue gamau ni orang sok tahu terus!!" Sambil nunjuk Jeno.

" Gue gak sok tahu! Gue menilai dari apa yang gue lihat dan gue denger!!!"

" Ada apa ini?"
Muncul lagi masalah baru. Dari kejauhan, Sunghoon melihat ada pertengkaran yang disebabkan oleh dua orang cowok. Dan di antara dua orang cowok itu, ada Karina. Sebagai ketua osis dan sebagai pacar Karina, Sunghoon mana mungkin diam saja. Sunghoon langsung datang melerai mereka. " Ada apa ini ribut-ribut?"

I'm a (play) Girl [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang