06. Let me kiss u

332 28 0
                                    

" Bisa kamu jelasin. Yang barusan itu apa?"

Waduh.
Gawat...

" Karina?"

" Y-ya?"

" Ayo jelasin. "

" O-oke! Aku jelasin."

Tenang, Kar.
Lo ga boleh keliatan panik.
Bohongnya harus senatural mungkin.
" Jadi gini. Dia itu salah satu orang yang suka sama aku. Dia selalu gangguin aku dan neror aku. Dan parahnya lagi, dia suka ngaku-ngaku jadi pacar aku! Padahal udah aku tegur! Tapi dia masih aja kayak gitu!"

" Kok bisa dia suka sama kamu? Emang kalian saling kenal? Soalnya kalo aku lihat dari seragamnya, dia anak sekolah swasta."

" Ng-nggak! Kami nggak saling kenal, kok! Dia orang random yang waktu itu follow instagram aku, terus ngajakkin aku kenalan dan semacamnya. Gitu..."

" Oh....."

Semoga aja Jeno percaya...

" Aku pikir dia beneran pacar kamu.."

" H-hah? Mana mungkinlah! Haha."

" Hmm. Syukurlah kalo gitu.."
Jeno sempat khawatir. Khawatir kalau rumor Karina seorang playgirl itu adalah sungguhan. Awalnya dia tidak perduli Karina seorang playgirl atau bukan. Tapi setelah melihat David barusan, Jeno benar-benar tidak rela kalau ada orang lain yang berani mendekati dan menyentuh Karina. Karina hanya miliknya seorang.

" Aku takut kamu kenapa-napa.."
ucap Jeno sambil mengusap kepala Karina dengan lembut. Setelah mendengar penjelasan Karina, perasaannya jadi lega.

" Aku nggak kenapa-napa karena kamu udah nolongin aku! Makasih, ya."

" Udah kewajiban aku ngelindungin kamu. Karena kamu pacar aku."

Karina tersipu malu. " Makasih..." ucapnya sekali lagi.

" Kar." Jeno beralih menangkup wajah Karina. Mata sipitnya menatap mata belok Karina dengan serius.
" Aku nggak suka ada orang yang ngaku-ngaku jadi pacar kamu. Apalagi orang itu berani kurang ajar sama kamu. Kalau bukan di sekolah, mungkin udah aku habisin dia."

" Eh jangan, dong. Kasihan anak orang, Jennn."

" Biarin aja. Dia udah berani ganggu milik aku."

" Jenoooo." Karina gantian menangkup wajah Jeno, sesekali mencubiti pipi pacarnya itu. " Ga boleh gituu."

" Biarin. Biar tau rasa dia."
Sadar atau tidak sadar dan sengaja atau tidak sengaja, Jeno mengerucutkan bibirnya. Manja seperti bocah yang lagi ngambek, sampai-sampai Karina gemas sendiri dibuatnya.

" Jeno...Jeno.."
Bisa-bisanya dia yang tadinya terlihat galak dan mematikan, sekarang bertingkah seperti anak kecil.
" Pacar aku ternyata protektif banget, ya." cibir Karina.

" Iyalah. Emangnya kamu nggak bakal protektif kalo ada cewek-cewek yang dekettin aku atau bahkan ngaku-ngaku jadi pacar aku??"

" Tentu aja aku bakal protektif! Protektif banget malah! Kalo ada yang berani genit sama kamu, aku jambak rambutnyaa!"

Tampang geram Karina berhasil bikin Jeno tertawa.
" Haha! Ga bolehh anak orang kamu kayak gituin!"

" Biarin! Mereka udah berani genit sama pacar aku!! Ntar aku jambak rambutnya sampe botak!!"

" Tuhh. Kamu mah sama aja kayak aku tadiii."

" Hehe.."

" Ngomong-ngomong, kemarin siang, di perjalanan pulang, aku ketemu temen kamu, Hyunjin. Lagi nongkrong di kafe. Tapi aku nggak lihat kamu. Bukannya kamu bilang, kamu lagi ada urusan sama dia?"

I'm a (play) Girl [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang