Upacara

40.2K 2.5K 258
                                    

|Happy Reading|


"Halo?"

"Halo, bisa bicara dengan Dewa?"

"Iya, saya sendiri."

"Apa benar, anda anak dari Bapak Adit dan ibu Lea?"

"Iya, memangnya ada perlu apa?"

"Mohon segera ke rumah sakit ***, nanti akan saya jelaskan."

"Baik, saya akan segera kesana."

Dewa menggedor gedor pintu kamar adiknya

"Pian! Pian bangun! bangun woy!"

"Ada apaan sih bang, masih subuh ini lo ganggu banget."

"Lo jaga rumah, gua mau pergi ke rumah sakit."

"Ngapain jam segini ke rumah sakit bang?"

"Udah lo jaga rumah, gue pergi dulu, HP lu jangan dimatiin, awas aja lu matiin gua tabok."

"Ye ilah iya, iyak gue mau lanjut tidor."

"Jangan tidur goblok, kan gue suruh jagain rumah."

"Emang dikata rumahnya bakal lari gitu bang, kalo gak dijagain."

Dewa menoyor kepala pian

"Gw lagi serius anjir"

"Iya, udah sana."

Setelah berdebat dengan adiknya, ia bergegas ke rumah sakit yang disebutkan, ia harus berpikir positif, gak, gak bisa, pikirannya sudah kacau, ia mencoba menebak nebak apa yang sedang terjadi.

"Mas Dewa?"

"Iya, saya."

"Silakan masuk," Perawatnya mempersilakan masuk, kedalam ruangan yang memperlihatkan dua orang, yang sudah berbaring kaku diatas ranjang rumah sakit.

"Turut berduka cita untuk mas Dewa, kedua orang tua anda meninggal dunia saat kecelakaan di jalan ***."

"Pah, mah, gak, gak mungkin ini pasti mimpi," Air matanya mengalir.

tebakan nya benar, kedua orang tua nya tiada, ia masih tak terima padahal baru tadi malam kedua orang tuanya berpamitan dengannya dan adiknya, ia memikirkan semua, semuanya yang akan ia tanggung nantinya setelah ini.

"Yan"

"Ya kenapa bang?"

"..."

"Bang, lo kenapa Jan diem aja."

"Mama, papa."

"Kenapa?"

"..."

"Kenapa bang? gua tabok lu diem muluk."

"Udah gak ada"

"Hah? yang jelas napa lu ngejelasinnya."

"Udh matik njing!"

"Hah?"

"Mati is det budeg"

"..."

"Lu ngapain diem budeg"

"Lo gak becanda kan bang?" tanya adiknya, yang masih tak percaya.

"Ngapain gue becanda curut"

"hiks,, lucu sumpah lucu bang hahaha," Pian menganggap itu lelucon yang membuat tertawa dan menangis.

"He! gue gak becanda babi, lo kenapa ketawa."

***

Seminggu setelah kejadian itu

Light Night [bxb] TERBIT Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang