Cape

14.3K 1.4K 99
                                    

Tuk,, tuk,,

Suara dari arah kaca jendela balkon, yang diketuk dari luar.

Awalnya yoga tidak menghiraukannya, mungkin saja hanya seekor kucing.

"Kontol mini, buka," Bisik seseorang dari balik jendela.

Yoga langsung membuka tirainya, yah benar dugaannya, homo mesum yang memanggilnya.

"Kamu ngapain disana?" Tanya yoga sambil membuka jendela.

"Gue mau ngajak lo, jalan-jalan."

"Aku gak mau, jalan-jalan sama orang homo mesum! Apalagi udah mau malem gini."

"Heh! ayok kontol mini."

"Aku gak bakal dibolehin keluar"

"Yaudah, ayo diem-diem."

"Gak, nanti kena marah mama," Yoga menutup jendela nya cepat, Dewa menaruh tanganya sebelum tertutup.

"Buka"

"Singkirin tangannya"

"Iya buka bego, gimana gue mau nyingkirin."

Yoga membuka jendelanya Dewa langsung menahannya agar terbuka lebar

"Ayok buruan, bentar lagi gue mau kerja."

"Yaudah sana kerja, ngapain ngeganggu disini."

"Lu, blom pernah kena kedipan matahari hah?"

"Apa sih gak jelas, sana pergi nanti ketauan mama ku."

"Mana sini, mama lo gue gak takut."

"Yaudah, ijin sana lewat pintu depan."

"Okey siapa takut," Dewa bergegas turun dari balkon lalu mengetuk pintu rumah Yoga.

"Permisi"

"Iya, kamu kakak kelas yang kemarin main kesini kan?"

"Iya tante, saya mau ngajakin Yoga keluar."

"Ini udah mau malem, Yoga gak boleh keluar, kalau mau main sore-sore aja."

"Sebentar doang kok tante"

"Gak, saya gak akan ngizinin, sana pulang."

"Maen ke pasar malem kok tan, gak yang aneh-aneh."

"Sudah-sudah, saya tidak akan pernah ngizinin, lain kali jangan datang kalau maksa gitu."

"Maaf tante, iyah lain kali saya mainnya sore-sore kok tan, saya pamit pulang dulu permisi," Pamit nya dengan sopan.

Yoga memperhatikannya dari balkon,
yeah seperti biasa, ia tak akan pernah dibolehkan untuk keluar malam.

Dewa pantang menyerah, ia kembali menaiki balkon dan mengetuknya kembali.

"Heh! kontol mini, buka."

"Apa lagi sih, kan udah gak dibolehin."

"Ayok lu mau ikut gak, ke tempat kerja gue, ntar gue traktir dah, ayok ikut~"

"Traktir apa?"

"Apa aja, suka-suka lu, ayo mau ikut gak? ntar gue anterin pulangnya."

"Gak, nanti ditinggal ditengah jalan lagi."

"Gak, kali ini gak, ayo buruan siap-siap gue tungguin," Ucapnya lalu mengecek jam tangannya.

"Ayo, gimana turunnya?"

"Gue yang turun duluan, nanti kalo udah gue kasih aba-aba, lu turun yah, ntar gue tangkep dari bawah."

"Okeh"

Light Night [bxb] TERBIT Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang