Light Night [bxb] TERBIT

Dewa

POV Dewa

Flashback On

Bokap Yoga ngajak ketemuan diluar, gue agak sedikit curiga kenapa beliau ngajak ketemuan di luar.

"Halo om, maaf om udah nungguin saya, tadi macet dijalan."

"Iya gak papa, duduk dulu."

"Oh yah om, ada perlu apa om?" Tanya gue yang penasaran.

"Saya boleh minta tolong sama kamu gak sekali lagi?" Gue mulai curiga perasaan gue mulai gak enak cug.

"Bo-boleh dong om."

"Sebelum itu saya mau tanya."

Gue makin serius dengerinnya, takut mendadak budeg.

"Kamu suka sama anak saya?" Nah loh ketauan.

"Iya om, saya suka sama anak om," Ucap gue dengan beraninya.

"Kalo kamu suka sama dia, tolong jauhin dia."

"Lah kok gituh om"

"Ini demi kebaikan anak saya, saya gak mau anak saya ke jalan yang salah kayak saya, kamu bisa kan?"

'iya in gak yah? tapi, gue gak bisaaaa! Tapi ini bapak nya masa iya gue nolak,' Tanya gue ke diri gue sendiri.

"Iya bisa kok om saya usahakan," Coba dulu lah yah.

"Bagus, makasih yah Dewa jangan kasih tau Yoga soal ini, saya gak mau dia ngambek lagi."

"Iya om pasti"

***

"Bang dewa~" panggil Yoga, gue berusaha gak noleh.

"Bang dewa!"

"Apa sih lu berisik," bentak gue.

"Ayo ke kantin~"

"Ke Kantin sendiri, jangan manja," adh gak kuat gue bentak dia.

"Kan bang dewa yang bayarin"

"Heh, pake uang lo sendiri, jangan minta minta ke gue lagi, gue gak mau jajanin lo lagi, sana pergi jangan ganggu gue, dasar lonte."

'Ayo pergi cepet gue gak tahan ngebentak lu'

"Jangan deket deket sama gue lagi, dasar sok polos, sana keluar dari kelas gue."

'Akhirnya pergi juga, gak aturan gue gak harus ngomong kayak gitu, itu terlalu kasar.'

Gak lama ada yang dateng ke kelas

"Udah makan hm?"

"Belum~ ayo ke kantin," Ajak Nao sambil narik narik tangan gue.

"Iyaa iya, ayo."

Nao menggandeng tangan gue sambil ngelewatin yoga yang masih berdiri didepan pintu.

'kenapa dia balik lagi'

Gue ngerasa Yoga ngikutin kita dari belakang, gua bingung kenapa si Nao berhenti tiba-tiba.

"Ngapain kamu ngikutin kita?" Tanya Nao.

"Gak, siapa juga yang ngikutin, aku mau ke kantin."

'iya sana cepat pergi'

Nao kayaknya kesal sama jawaban Yoga.

"Jangan cemberut gitu, ngapain juga dia ngikutin kita gabut banget, udah ayo nanti gue traktir semua yang lu mau."

"Bener yah?" Tanya dia dengan antusias.