Flashback Off
"Tolong rahasia kan ini semua, saya gak mau Yoga membenci Abangnya, karena Abangnya lah yang membuat Yoga gak bisa bebas kayak anak lain, saya dan istri saya gak mau hal itu terjadi lagi dan terulang oleh Yoga, itulah kenapa saya sangat sangat menjaganya."
Dewa pun sadar, ternyata Papa dan Mama Yoga tak sejahat itu, mereka melakukannya karena sebuah alasan dibaliknya.
"Seharusnya om bilang ke saya lebih awal, kan saya bisa bantu jagain Yoga."
"Saya cuman mau ngetes kamu, sejauh mana kamu bisa bertahan," Ucap Papa Yoga.
"Oh, ya jangan kira saya gak tau kamu tiap hari kebalkon buat nemuin Yoga, emang yah anak jaman sekarang kalo dibilangin suka bandel," Lanjut Mamanya Yoga.
'anjrit! jangan-jangan pas itu, mamanya tau gak yah?'
Dewa malu sangat sangat malu, memikirkannya jika itu memang terjadi.
"Saya bakal izinin Yoga keluar, tapi gak sampe malem jam 5 sore sudah pulang, jangan sampai dia kenapa napa ingat itu."
"Pasti, pasti saya bakal jagain diah saya janji!" Ucap Dewa langsung berdiri karena sangkin semangat nya.
***
Dewa menggedor gedor pintu kamar Yoga bak polisi yang sedang menggerebek rumah warga.
"DIAM!!! JANGAN GANGGU AKU!! AKU BENCI SAMA PAPA!"
Dewa berhenti menggedor pintu.
"Lo gak mau jalan jalan yah, okeh gak papa gue balik aja deh," Saat Dewa hendak pergi, pintunya langsung terbuka.
"Dewa kok bisa ada disini?"
"Heh mulut lu, yang sopan dikit kalo ngomong sama yang tua," Ucap Dewa sedikit marah.
"Iya iya, jawab kenapa Bang Dewa bisa masuk kedalam."
"Bisa lah, apa sih yang gue gak bisa, ayok mau jalan jalan gak, katanya bosen."
"Bang dewa tau dari mana kalo aku bosen?"
"Keliatan dari muka lu, udah jangan banyak tanya, keburu sore nih ntar jadi bentaran doang kalo lu nya lama."
"Ayo," Yoga berjalan dengan santai menuju pintu.
"Heh, nak prawan, lu mau keluar pake celana sependek itu?"
Yoga melihat celananya, ya memang celana Yoga sangat terbuka mengekspos pahanya yang putih itu, membuat siapa saja tak berhenti menatapnya.
"Emangnya gak boleh?" Tanya yoga bingung.
"Gua tunggu di luar, kalo lo gak ganti gue tinggal," Ucap Dewa yang coba berhenti menatap paha putih itu, lalu meninggalkannya keluar.
"Iya, iyaa!!" Yoga mengganti celananya.
***
"Mau kemana?"
"lu maunya kemana?"
"Seterah, Aku gak tau mau kemana."
"Iya ya, seterah gue jangan komen kalo lo gak suka."
"Iyaaaa~"
"Pegangan gue mau ngebut," Yoga langsung memeluknya.
***
Dewa menghampiri Yoga yang masih nangkring diatas motor sport miliknya, di seberang jalan yang di kanan kirinya hanya ada hamparan sawah.
"Nih lo harus cobain," Dewa memberikan Es tebu ke Yoga.
"Ini apaan kok baunya begini," Tanya Yoga sambil mencium ciumi baunya.
"Udah minum aja"
Yoga meminumnya.
"Kok aneh rasanya?" Dewa mencicipi Es milik Yoga.
"Enak kok emang begitu rasanya, habisin udah gue beliin juga lu," Ucap Dewa sambil naik ke jok belakang motornya lalu memeluk yoga dari belakang.
"Ah lepasin Bang Dewa, nanti ada yang lewat."
"Gada yang lewat sini, sepi cuman ada abang abang jual Es tebu di seberang sono," Dewa menunjuknya.
"Bang Dewa sengaja yah?"
"Iyah," Jawabnya sambil menaruh dagunya di pundak yoga.
"Ini ah, aku dah kenyang," Yoga memberikannya ke Dewa.
"Gak mau tau habisin gua dah beli mahal mahal masa gak lu habisin," Ucapnya berbohong, harga Es tebu hanya Rp 3.000
Dewa meraba raba dada Yoga dari dalam.
"mmh Gehlii,, Bang Dewa," Yoga menyingkirkan tangan Dewa yang nakal itu.
Abang abang jualan tebu nya pun minggat entah kemana, meninggalkan mereka berdua disana.
"Ayo pindah tempat"
"Kenapa pindah?"
"Sepii, nanti kalo diculik gimana?" Dewa yang mendengar itu langsung melepaskan pelukannya lalu tertawa kencang.
"Whahahahahaa hahaha haha, tenang kan ada Abang Dewa disini gak bakal ada yang nyulik Dede Yoga."
"Iih udah ayo pulang udah mau jam 5," Ucap Yoga setelah melihat jam tanganya.
"Yaudah yaudah ayo, pulang nanti gak dibolehin keluar lagi kalo telat," Yoga turun lalu pindah ke jok belakang dan memakai helm nya.
***
"Sore lagi om"
"Iyah sore"
"Ini Yoga nya om, pulang dengan selamat tanpa lecet sedikitpun," Tanpa basa basi Yoga langsung berjalan masuk ke kamarnya.
Papanya memperhatikan yoga pergi tanpa sepatah kata pun, walau hati nya sangat sakit melihat anaknya seperti itu kepadanya, iya harus sabar.
"Sifatnya menurun dari mamanya."
"Iya om saya perhatiin dia mirip mamanya hehe," Dewa menunjukkan ketawa garingnya.
"Yaudah yah om, Dewa pamit pulang dulu."
"Iya, hati hati dijalan."
"Iya om permisi," Dewa menunduk lalu pergi.
•
•
•
•Tbc
Thanks banget! yang udah nungguin sya up!
Seperti biasa jangan lupa vote and Komen~
KAMU SEDANG MEMBACA
Light Night [bxb] TERBIT
Teen FictionYoga seorang anak yang polos dan imut memiliki kedua orang tua yang selalu menjaganya dari pergaulan bebas bertemu dengan dewa yang ditinggakan orang tuanya dan hanya memiliki satu adik laki laki yang ia punya, dewa anak yang tau segala nya tentang...