Es Cream 🔞

15.3K 1.2K 36
                                    

"masuk kamar mu," Papa Yoga menyeret Yoga masuk, lalu mengunci pintunya.

"Buka! Pah," Yoga membuka tirai jendelanya.

Jendelanya sudah di pasang teralis, semua akses yang biasanya ia lewati sudah tertutup, oleh besi termasuk di bagian pintu balkonnya.

"Pah! Mah buka!"

"Diam yoga! cepat tidur, besok gurumu datang, kamu bakal papa homeschooling in."

"Pah! Yoga gak mau sekolah dirumah Pah."

"Papa gak izinin kamu keluar, Papa gak mau kamu ikut jadi badung diluar sana, ikut ikut pergaulan bebas."

"Papa jahat! Yoga benci Papa!"

***

Dewa memanjat balkon kamar Yoga, ia melihat kamar Yoga yang sudah terpasang tralis.

"Yog yoga lu didalem kan?" Tanya Dewa, sambil mengetuk kacanya pelan pelan.

Saat ia mencoba membuka jendelanya, ternyata bisa terbuka, dewa menggeser sedikit tirainya.

Dewa sedikit tenang karena pria kesayangannya itu sudah tertidur lelap, di tempat yang aman, ia kembali menutup jendela nya lalu pergi.

***

"Dew, Dewa! Woy Dewa lu kesambet apa!" Teman nya mengguncang guncang tubuh Dewa agar sadar.

"Heh! Kenape si lu, ganggu benget."

"Elo yang kenapa, dari tadi bengong muluk, sebagai sahabat yang baek, gue kan hanya khawatir, kalo temen kesayangan gue ini kesurupan."

"Pergi jauh jauh sana ren! bauk mulut lo," Ucap Dewa tanpa memikirkan hati kecil temannya itu.

"Lo, kit heart gue Dew, lo gitu banget, sama gue, huaaaa! Algun~" Adu Rendi kepada Algun temannya.

"Liat tuh Gun, masak dia bilang mulut gue bauk."

"Iya mulut lu bau njir, sana Jan deket deket," Rendi mengeplak kepala Algun.

"Lu sama aja! sama-sama nyakitin, dahlah gua mau ngantin sendiri aja huh, awas lu pada minta jajan ke gua," Ucap Rendi sambil nge fu*k in mereka berdua, lalu pergi.

"Dew gua duluan, laper gue lo puasa ajah kalo mager ngantin, jan minta minta lo harus kuat," Ucap Algun sambil menepuk bahu Dewa lalu pergi.

"Sedeng semua temen gue ternyata, begonya lagi gue mau temenan sama mereka, cih," Dewa mengambil tasnya lalu pergi bolos.

Dewa bolos bukan sembarang bolos, karena ia tau nanti hanya ada jam kos jadi percuma saja ia menunggu lama lama, disana lebih baik mampir ketempat crush nya.

***

Yoga bosan sungguh bosan, didalam sana hanya ada HP dan Tv, ia sudah bosan main HP terus menerus ia ingin keluar menemui Dewa.

"Yog"

Yoga menoleh, melihat ke arah jendela kamarnya.

"Bang Dewa," Ia langsung bangkit dari rebahannya dan menghampirinya.

"Bang Dewa ngapain disini?"

"Gua yang harusnya nanya sama lu, lu kenapa bisa ada disitu?"

"Kemaren aku jalan jalan sama sekalian jajan di indomerid, trus gak sengaja ketemu Papa."

"Lo dimarahin?"

"He'eh, aku udah gak sekolah disana lagi," Ucapnya sambil mengerucutkan bibirnya.

"Trus lu sekolah dimana"

"Home schooling, Aaaa~ kesel aku pengen keluar~"

"Bagus itu, jadikan gak nongkrong di luar malem malem sama orang yang gak jelas, sama ngerokok."

"Iih kok malah ngedukung," Yoga ingin memukul Dewa, Dewa langsung menghindar.

"Haha gak kena, yah kasin yah gak bisa keluar yah," Ledeknya.

"Ishh dasar! awas ajah kalo aku keluar habis kamuh!"

"Hilih, dasar kontol mini, udah duduk diem diem dikamar."

"Bang Dewa mau ku tampar lagi hah?!"

"Gak bisa yahahahha"

"Sana sana pergi, kalo biasanya cuman ngeledek doang, bukannya ngehibur."

"Yaudah yaudah iya, lo mau jajan apa? gue beliin."

"Es Cream!"

"Ssttt,, jangan berisik nanti ketauan," Ucap Dewa sambil menaruh jari di depan bibir Yoga.

"Rasa coklat beli yang banyak yah"

"Iya iya, yaudah gue pergi dulu yah."

Dewa pergi membeli Es Cream keluar, setelah itu ia kembali.

"Paket~" Panggil Dewa sambil membuka pintu balkon yang terhalang teralis.

"Yey~ mana," Yoga mengambil kresek yang berisikan enam buah es cream coklat.

"Ini buat Bang Dewa satu," Dewa mengambil nya.

"Duduk kalo makan," Mereka pun duduk berhadapan di lantai yang ada di depan pintu balkon.

"Bang Dewa, abis pulang sekolah yah?" Tanya yoga sambil memakan Es Cream nya.

"Kok tau"

"Itu masih pake seragam"

"Eh, iya lupa ganti."

"Kok, jam segini udah pulang?"

"Eh itu anu," Dewa mencari alasan.

"Bang dewa bolos yah?" Tanya nya lagi.

"Nggak, tadi emang pulang cepet kok."

"Ooooo~"

"Yoga buka pintunya."

"ini pegang" Yoga langsung memberikan Es Cream yang ia makan dan kresek berisi Es Cream, ke Dewa lalu menutup tirainya, lalu membuka pintu.

"Apa"

"Gak mama cuman cek doang"

"Ngapain di cek cek segala, udah tau semuanya di tralis mana bisa aku keluar."

Mama yoga mengecek sekali lagi kamarnya.

"Itu pintunya kebuka?" Mama Yoga melihat cahaya yang masuk terlihat dari tirai yang tipis.

"Iya Yoga buka, Yoga bosen ngeliat kamar terus."

"Yaudah Mama tinggal, jangan pernah coba coba nemuin si Dewa Dewa itu, Mama gak suka sama dia," Mama yoga menutup pintunya kembali.

"Fyuhh," Yoga menghela nafasnya lega Lalu menguncinya lagi, dan kembali membuka tirai.

"Nih makan es cream nya liat udah cair," Dewa menjulurkan tangannya yang sedang memegang es cream ke sela sela besi.

Yoga mengambil Es Cream nya lalu menjilati sisa Es Cream, yang mengotori tangan Dewa.

Dewa terkejut, lalu tersenyum sambil merasakan jilatan Yoga, ia terbawa suasana, Dewa memasukan jari jarinya kedalam mulut Yoga, Yoga melumatnya dengan intense.

Emhh

Membuat pikiran dewa entah kemana




Tbc

Angjay maap ku gantung hehe><
Seperti biasa jangan lupa vote and komen~

Light Night [bxb] TERBIT Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang