Mau Di Bawa Kemana~

10K 1.1K 110
                                    

"bayar pake apa?" Tanya Yoga.

"Nanti juga lu tau"

"Ini mau kemana?"

"Udah, gak usah banyak nanya," Dewa terus melajukan motornya sedikit lebih cepat karena hari mangkin malam.

***


"Dah nyampe, Yog bangun," Dewa membangunkan Yoga, yang sudah asik tidur sambil bersandar di bahunya.

"Ini dimana?"

"Rumah gue, udah ayo turun," Mereka pun turun dan masuk kedalam.

Dateng dateng sudah disambut oleh adiknya yang masih duduk depan TV sambil bermain ps.

"Eh, bang baru pulang, tumben biasanya hari minggu males keluar, eh, pulang pulang bawa cewe kalo mama masih idup udah disembelih lu."

"Heh nak dajjal, lu kalo ngomong dijaga mata lu di taro mana."

Pian pun melirik, dan memperhatikan siapa yang datang.

"Sorry gue kira cewe bang, yaudah sono langsung kekamar Jan ganggu gue masih main ps."

"Ada tamu, bukannya dibikinin minum."

"Bikin sendiri manja banget, udah sana jangan ganggu gue."

"Iye iyeh, yo Yog."

'Peka banget adek gue nih' gumamnya.

Mereka pun langsung pergi kekamar dewa, dengan hati hati dewa mengunci kamarnya saat yoga masih asik melihat lihat kamarnya.

"Bayar pake apa?" Tanya yoga sekali lagi, sambil mendaratkan pantatnya dikasur dewa.

Sedangkan dewa sudah berbaring di kasur

"Lo cape gak Yog"

"Engga"

Dewa menatap Yoga, tanpa sengaja mereka melakukan kontak mata yang membuat Dewa sedikit tidak sabar.

Dewa langsung duduk kembali lalu menarik tengkuknya, sampai akhirnya bibir mereka bertemu.

Yoga terkejut, berusaha mendorong Dewa agar menjauh, entah kenapa kali ini lebih susah dari biasanya, Dewa melepaskan saat Yoga sudah mulai kehabisan oksigen.

Dengan kuat satu tamparan melayang ke wajah Dewa lagi.

Akhh

Dewa merasakan darah keluar dari sudut bibirnya, sambil memegangi bibirnya.

"Kok, lo nampar gue."

"Masih nanya huh? Bukannya terakhir kali aku udah bilang yah."

"Lo masih punya hutang sama gue"

"Nanti disekolah aku bayar pake uang"

"Gak, gue gak mau uang lu."

"Terus mau nya apa?"

"Gue maunya lo belok."

"Aku gak akan belok mau gimana pun caranya, dasar homo mesum."

"Lo berani ngatain gue di rumah gue?"

Yoga yang peka apa yang dimaksud Dewa pun langsung hendak ingin berlari ke arah pintu, tapi tangannya langsung ditarik.

"Percuma lu kabur, pintunya udah gue kunci."

"Lepasin," Dewa melepaskan genggamannya.

Yoga mencoba membuka pintunya, dan pintunya tidak terbuka.

"Kesiniin kuncinya"

Light Night [bxb] TERBIT Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang