3.1

61 12 21
                                    

"Hoaahmmm.."

"Awas nanti ada yang masuk.."

Eric yang barusaja bangun dari tidurnya memicingkan mata. Mencoba memperjelas penglihatannya ke arah sumber suara yang berbicara padanya.

"Segeralah mandi. Lepas itu makan. Kau tak ingin berjalan-jalan keluar? Hari ini jadwal keluar asrama.."

Mendengar itu, Eric yang awalnya malas-malasan segera membuka matanya lebar-lebar.

"Benar juga! Dimana Juyeon-hyung?! Aku ingin mengajaknya jalan-jalan..!" Seru Eric cepat.

"Dia sudah pergi daritadi.." ujar orang yang daritadi berbicara pada Eric.

"Kenapa tidak bilang daritadi?!?! Dia pergi dengan siapa? Sejak kapan? Kemana?" Tanya Eric bertubi-tubi sembari berlari terburu-buru berbenah diri.

Hening. Tak ada jawaban. Hanya suara gaduh akibat penyihir kecil yang mondar-mandir mengambil dan menaruh barang-barang.

"Oy.. Sunwoo-ya.." panggil Eric setelah beberapa saat karena yang ditanya tak kunjung membuka suara.

Sebenarnya Sunwoo sudah menaikkan bahunya yang berarti ia tak tahu. Namun penyihir itu tak mungkin melihatnya karena terlalu sibuk sendiri dan tak melihat Sunwoo yang duduk di kursi mejanya.

Sunwoo menutup ponselnya. Dan berbalik menatap Eric yang sedang menata rambutnya dari balik cermin.

"Entahlah.." ucapnya yang sebelumnya manusia itu sempat menghela nafasnya.

Eric menoleh. Menatap Sunwoo dengan wajah berharap mendapatkan jawaban lain. Yang ditatap mengalihkan pandangannya. Malas menanggapi.

"Sunwoo-ya.. kau serius?" Gerutu Eric tak puas.

"Kau punya ponsel kan?! Pakai saja untuk bertanya sendiri pada pelakunya.." balas Sunwoo pada akhirnya, "aku benar-benar tidak tau. Dia juga tak memberitahuku."

"Dia tak memberitahumu karena kau tak bertanya," keluh Eric.

"Kan itu bukan urusanku.." gumam Sunwoo masih membela dirinya sendiri.

"Agh.. berhentilah membuat alasan! Aku tak sepintar manusia yang akalnya diatas rata-rata makhluk lain..!"

"Tapi Eric.." Sunwoo menjeda kalimatnya, "bukankah ini kesempatan yang bagus untuk kita mencari tahu tentang itu?"

Eric menaikkan satu alisnya, "itu?"

Bukannya menjawab, Sunwoo mendengus kesal, "ahh.. apa kau sudah melupakannya?! Buku aneh di perpustakaan!" Geram Sunwoo.

Si penyihir kecil itu baru menjentikkan jarinya. Teringat beberapa hari lalu Sunwoo memperlihatkan buku ungu galaksi padanya.

"Ahh.. boleh juga! Kau pintar sekali!" Seru Eric girang.

"Iya, memang.. dan sekarang aku yakin kau belum mencoba untuk pergi ke masa lalu?!" Tuduh Sunwoo memicingkan matanya, menatap Eric penuh curiga.

Yang ditatap hanya menyengir. Iya, dia lupa untuk menengok masa lalu Sunwoo. Yah.. lagipula Eric juga harus mencari waktu yang tepat agar tak ada yang mencurigainya. Termasuk Juyeon. Justru Juyeon-lah yang paling dihindari Eric dalam mengetahui rencananya.

"Hei Sunwoo.. bagaimana kalau kau saja yang kukirim ke masalalu?" Tanya Eric tiba-tiba.

Sunwoo memiringkan kepalanya, "aku? Boleh saja, tapi.. kenapa?"

"Karena jika aku yang melakukannya, itu akan memakan waktu yang lama. Kau kan sudah familier, bukankah lebih baik kau saja?!" Ujar Eric, "oh ya.. kalau bisa sih foto setiap bagian dari tempat yang kau tuju ya.. Siapa tau ada bagian yang terlewat.."

-4 || •°•THE BOYZ•°•Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang