Kelas 2-4 sedang menjalani pelajaran olahraga tanpa pengawasan guru. Karena pak Jin-young selaku guru olahraga dan wali kelas 2-2 sedang rapat wali kelas.
Dan sekarang ini, murid kelas 2-4 sedang berunding menentukan tim yang akan dibentuk. Karena kelas mereka yang berjumlah 11, jadi harus ada satu yang tidak ikut bermain. Hal inilah yang mereka ributkan. Semua memperebutkan posisi tersebut.
"Baiklah, kita pakai ini!" Eric mengeluarkan 11 batang stik.
"Baiklah, aku dulu tapi.." Chanhee mengajukan diri.
"Tidak mau!! Aku dulu!" Hyunjae menahan Chanhee untuk duluan.
"Ahh.. kalian pasti ingin curang!" Kini Haknyeon menahan mereka untuk mengambil stik. Mereka pasti akan menggunakan kekuatan mereka untuk mengambil stik yang berbeda panjang sendiri dari yang lain.
"Cih, daripada menggunakan cara lawas seperti itu, lebih baik langsung memilihku. Aku kan tidak memiliki kaki.." Younghoon maju menunjukkan ujung bawahnya. Memang bukan kaki, tapi berbentuk runcing seperti jin-jin di film.-jujur ni bingung gimana jelasinnya-
"Ayolah, basket itu permainan tangan.. yang penting kau bisa bergerak dengan cepat.." sanggah Jacob.
"Aku tidak bisa berlari," Sunwoo ikut bersuara.
"Tidak, tidak.. Basket bukan olahraga yang diperuntukkanku. Jadi, aku tak bisa bermain!" Eric mulai lagi dengan alasan anehnya, "aku bisa terbang dan basket tak pantas untuk hal itu!"
"Betul! Kaum terbang, mari mundur!!" Seru Changmin yang kemudian terbang dan disusul Eric, Younghoon, dan Chanhee sebagai kaum penerbangan.
"Ayolah, apa hanya aku disini yang menyukai basket?!" Ujar Jacob mulai frustasi.
"Ng.. aku.." Juyeon mengangkat tangannya ragu.
"Hei, CURANG !!" Seru Hyunjae tak terima pada bocah-bocah yang saat ini melayang di udara, "TERBANGKAN AKU JUGAA!!"
Juyeon tersenyum kecil melihat teman sekelasnya yang sedikit aneh ini.
"Sebagai ketua kelas dan satu-satunya pengurus kelas yang baik, aku akan tetap ikut.." Sangyeon pun sampai mengalah. Lelah dengan anak-anak kelasnya yang sangat anti-basket ini.
"Aku juga ikut, berhubung ini pertama kalinya aku pelajaran olahraga disini.." Tiba-tiba Kevin mengangkat tangannya dan berseru, membuat semua yang berada di lapangan menatapnya.
"Yahh.. terserah," celetuk Chanhee.
Entah mengapa, suasana mendadak hening. Dan sebenarnya, semua menyadari kecanggungan itu. Namun tak tau harus dicairkan dengan apa.
"Eh, bagaimana kalau kita hompimpa saja.." ujar Sunwoo setelah beberapa saat.
"Ah.. ide bagus itu!! Ayo.. ayo.. kita hompimpa saja" Eric menyikut-nyikut lengan Changmin, meminta bantuan mencairkan suasana.
"Ah, tidak mau.. Eric pasti akan curang lagi!" Seru Haknyeon malas.
"Hei, kata siapa?!" Eric tak terima.
"Sudahlah, hompimpa saja. Nanti kelamaan," Chanhee mengulurkan tangannya. Baru diikuti yang lainnya.
•
•
10 putih dan satu hitam. Seluruh mata tertuju pada satu makhluk yang mengeluarkan punggung tangannya. Yang menandakan ia tak ikut bermain hari ini.
"Younghoon?! Kukira hubungan kita spesial..!" Seru Changmin dramatis setelah mengetahui sang pemilik punggung tangan adalah Younghoon.
Younghoon tersenyum dan melambai pada teman-temannya sembari berjalan-melayang- mundur perlahan-lahan keluar lapangan.
KAMU SEDANG MEMBACA
-4 || •°•THE BOYZ•°•
Fiksi Penggemarkisah fantasi tentang kelas -4. kelas terkutuk. tentu saja bagi makhluk mistis, kedatangan manusia untuk pertama kalinya bisa saja menjadi sebuah kebetulan belaka. tapi bagaimana dengan kedua kalinya? -the boyz fanfict -baku o semi baku, tgt -ignore...